Home / Historia

Senin, 5 Agustus 2024 - 13:59 WIB

Meriah, Karnaval Kain Tenun Sambas

Peserta karnaval memperagakan fashion Kain Tenun Sambas, Minggu (5/8/2024) di Halaman Kantor Bupati Sambas

Peserta karnaval memperagakan fashion Kain Tenun Sambas, Minggu (5/8/2024) di Halaman Kantor Bupati Sambas

Sambas. Halaman Kantor Bupati Sambas mendadak meriah, Minggu (4/8/2024). Sejumlah peserta dan penonton menyaksikan Karnaval Kain Tenun Sambas.

Para peserta yang menggunakan balutan fashion kain tenun sambas dan aksesoris pendukung, terlihat artistik, hingga mengundang decak kagum penonton.

Bupati Sambas H Satono SSosI MH membuka secara resmi event tahunan garapan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas ini.

Even ini sekaligus upaya promosi produk tenun songket yang telah diakui dunia internasional, melalui pengakuan dari Lembaga PBB UNESCO yang membidangi pendidikan, budaya, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Baca juga:  Tilah, Pekerja Migran Inspiratif di Taiwan

Satono mengapresiasi kegiatan tersebut, karena merupakan bentuk pelestarian budaya tenun yang harus tetap terjaga.

“Alhamdulillah hari ini kita bersama-sama melepas peserta Karnaval Tenun Sambas tahun 2024, menyaksikan budaya kain tenun Sambas yang luar biasa. Ini agenda rutin tahunan yang kita lakukan sudah berturut-turut di tahun ketiga,” kata Satono.

Satono mengatakan kegiatan ini bisa memperkenalkan Kota Sambas yang memiliki adat dan budaya beragam. Potensi- potensi budaya tersebut harus terus dikembangkan.

“Harapannya, tidak hanya diketahui oleh orang lokal, tetapi bagaimana bisa ekspansi diketahui khalayak ramai baik di nasional maupun di kancah Internasional,” kata Satono didampingi Ketua Tim Penggerak PKK, Hj Yunisa SPd MAP.

Baca juga:  Unggulan Edi Kamtono di 2023, Apa Saja?

Menurutnya, kain tenun Kabupaten Sambas dinilai memiliki sejarah yang cukup panjang, bahkan dalam ajang Internasional sudah mendapat penghargaan dari UNESCO.

Artinya, kata Satono, nilai sejarah Kain Tenun Sambas itu sudah tua sekali dan saya berharap agar generasi muda sekarang dapat melestarikan potensi-potensi seni budaya kain tenun dan lainnya. “Mudah-mudahan tahun yang akan datang dapat kita laksanakan kembali,” kata Satono.(dwi)

Update Berita, ikuti Google News

Share :

Baca Juga

pontianak-times.co.id

Historia

10 Keunikan Estonia, Semua Serba Online
Ekspedisi Geopark Kaldera Toba

Historia

Sambut HPN, SMSI Garap Ekspedisi Toba
HUT Bhayangkara ke 76

Historia

Asal Mula Polri Gunakan Kata Bhayangkara
pontianak-times.co.id

Historia

Isra Mikraj Bertepatan 28 Februari Tahun Ini
Pontianak - Komunitas Viking Kolot (Koviko), perkumpulan para pecinta klub sepakbola Persib di Kalimantan Barat, mendukung penuh Pembangunan Masjid Agung 1001 Kubah di Kabupaten Sambas.

Historia

Koviko Dukung Masjid 1001 Kubah Sambas
pontianak-times.co.id

Historia

Konflik Gapura Kembar Kota Singkawang
Aktivitas menancapkan tiang Bagan di perairan Pulau Kabung, Bengkayang, Kalimantan Barat. (foto: pontianak-times.co.id)

Historia

Tancap Tiang Bagan, Kearifan Lokal Warga Pulau Kabung
Launcing Corak Melayu dan Dayak Salako

Historia

Tombak Raje dan Kearifan Lokal Dayak Salako
error: Content is protected !!