Home / Historia

Rabu, 9 November 2022 - 00:10 WIB

Rubini Mendapat Gelar Pahlawan Nasional

Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat kepada keluarga para ahli waris yang mendapat anugerah pahlawan nasional, Senin (7/11/2022) di Istana Negara Jakarta

Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat kepada keluarga para ahli waris yang mendapat anugerah pahlawan nasional, Senin (7/11/2022) di Istana Negara Jakarta

Jakarta. Pemerintah RI menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada dr R Rubini Natawisastra asal Kalimantan Barat bersama empat tokoh lainnya, Senin (7/11/2022) di Istana Negara Jakarta.

Penganugerahan gelar pahlawan nasional ini diberikan melalui Presiden RI Joko Widodo dalam seremonial kenegaraan. Para ahli waris dari keluarga para pahlawan tersebut hadir menerima penganugerahan.

Mereka yang mendapatkan anugerah sebagai pahlawan nasional selain Rubini adalah Dr dr HR Soeharto dari Provinsi Jawa Tengah, KGPAA Paku Alam VIII dari Daerah Istimewa Yogyakarta, H Salahuddin bin Talabuddin dari Provinsi Maluku Utara, dan KH Ahmad Sanusi dari Provinsi Jawa Barat.

Baca juga:  Perintah Kapolri, Humanis Tangani Aksi Kunker Jokowi

Kelima pahlawan nasional itu merupakan tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusi besar kepada bangsa dan negara. Rubini yang namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Mempawah ini ini melalui keputusan Presiden RI  

Rubini Natawisastra adalah seorang dokter dan ilmuwan Indonesia yang hidup sebelum kemerdekaan RI. Ia menghabiskan hidupnya untuk mengabdi di Kalimantan Barat. Namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Mempawah.

Nama itu pula menjadi nama jalan di Mempawah, Kota Pontianak, Kota Bandung serta nama Taman Aulia dr Rubini di Kabupaten Mempawah.

Baca juga:  Polri Pernah Menjadi Bagian Kemendagri

Rubini merupakan tokoh yang berasal dari tanah Sunda. Ia kemudian menetap di Kalimantan Barat dan mengabdi sebagai dokter, pemimpin partai politik pada masanya dalam memperjuangkan melawan penjajah di Kalimantan Barat.

Sosok yang pernah menjadi Kepala Kesehatan Pontianak ini juga sempat membentuk kelompok para cendikiawan dalam memupuk patriotisme dan nasionalisme. Ia pada Tahun 1944 ditangkap gunkanseibu Jepang bersama rekan-rekannya dr Ismail, dr Achmad Diponogoro, dr Soenaryo dan dr Agoesdjam.(ep)

Share :

Baca Juga

Makan Saprahan

Historia

Makna Mendalam Budaya Makan Saprahan
pontianak-times.co.id

Historia

Masjid Unik, Plus Armada Pemadam Kebakaran
Pontianak - Komunitas Viking Kolot (Koviko), perkumpulan para pecinta klub sepakbola Persib di Kalimantan Barat, mendukung penuh Pembangunan Masjid Agung 1001 Kubah di Kabupaten Sambas.

Historia

Koviko Dukung Masjid 1001 Kubah Sambas
HUT Bhayangkara ke 76

Historia

Asal Mula Polri Gunakan Kata Bhayangkara
Atraksi Tatung

Historia

Atraksi Tatung Pukau Warga Sungai Pinyuh
pontianak-times.co.id

Historia

Direktur Politeknik Bali Borong Gelar Doktor
pontianak-times.co.id

Historia

Isra Mikraj Bertepatan 28 Februari Tahun Ini
Besurong

Historia

Besurong, Tradisi Adiluhung Melayu Sambas
error: Content is protected !!