Home / Historia

Senin, 10 Juli 2023 - 12:06 WIB

Sambas Berdiri Kokoh Setelah 392 Tahun

Pewaris tahta Istana Alwatzikoebillah Sambas dan kerabat istana serta pemangku adat usai peringatan Hari JAdi 392 Kabupaten Sambas

Pewaris tahta Istana Alwatzikoebillah Sambas dan kerabat istana serta pemangku adat usai peringatan Hari JAdi 392 Kabupaten Sambas

Sambas. Sejarah Kesultanan Alwatzikoebillah Sambas memiliki kaitan kuat dengan berdirinya Kabupaten Sambas yang memasuki usia 392 tahun pada Juli 2023 ini.

Ungkapan rasa syukur terucap dari Pemangku Adat Kesultanan Sambas Uray Riza Fahmi saat menyampaikan sekapur sirih peringatan Hari Jadi Kabupaten Sambas ke-392, Minggu (9/7/2023).

Hari jadi Kabupaten Sambas ini dirangkai dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Perpindahan Ibukota Kabupaten Sambas ke-24, dari Singkawang ke Kota Sambas.

Uray Riza Fahmi membacakan sejarah Kesultanan Sambas yang memiliki peranan penting dengan sejarah berdirinya 392 tahun Kabupaten Sambas.

Baca juga:  TCM Tak Libatkan MABT Bangun Rumah Adat

Menurutnya, 392 tahun Sambas terbentuk masih dalam perdebatan. Dari penelusuran sejarah, hanya menemukan bukti otentik berupa buku. “Bukti otentik itu tulisan Sultan Muhammad Syafiuddin 2 yang ditulisnya pada usianya yang sudah senja pada tahun 1903,” ujar Riza.

Judul buku itu, Hadirnya Kerajaan Sambas yang ditulis Sultan Muhammad Syafiuddin 2 sebagai seorang intelektual muslim pada saat itu.

Riza bersyukur Istana Sambas sampai saat ini masih berdiri kokoh seiring perkembangan zaman, dimana saat ini banyak bangunan-bangunan modern.

Baca juga:  Air Bersih Sulit Diperoleh di Selakau Tua

“Alhamdulillah kita masih bisa mempertahankan kondisi Istana Alwatzikubillah hingga saat ini semenjak 392 tahun, dimana saat ini kita berpacu dengan perkembangan zaman,” ujarnya mengingatkan.

Dalam kesempatan itu, Uray Riza Fahmi berharap Pemda Sambas dan pihak Istana Alwatzikhoebillah selalu berdampingan dan berkolaborasi dalam membangun Kabupaten Sambas.

“Kita juga sedang menjaga silaturahmi antar famili kerajaan, baik di Kalimantan maupun yang ada di Malaysia dan Brunei Darussalam,” pungkasnya.

Penulis: Riskiyansyah I Update Berita, Follow Google News

Share :

Baca Juga

Besurong

Historia

Besurong, Tradisi Adiluhung Melayu Sambas
Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie saat ekspos rumah adat tionghoa

Historia

Lahan Belum Beres, TCM Undang Pengusaha
Halal Bi Halal PMB Kota Pontianak

Historia

Atraksi Debus PMB Memukau Penonton
Kitab Kanon

Historia

Waibi Sarawak Terima Kitab Kanon Sambas
Kain Tenun Khas Kalbar

Historia

Hari Tenun, Tito Ajak Daftarkan HKI
Bascamp Kambau Borneo, lokasi konservasi penyu di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. (foto: edo/pontianak-times.co.id)

Historia

Ayo Ikuti Wisata Hewan Langka Penyu Paloh
Ziarah 14 Makam Sultan Sambas

Historia

Hari Jadi 392, Ziarah 14 Makam Sultan Sambas
Titilah Pekerja Migran di Taiwan

Historia

Tilah, Pekerja Migran Inspiratif di Taiwan
error: Content is protected !!