Baru saja Indonesia kehilangan sosok cendikiawan muslim, Prof Dr H Azyumardi Azra MPhil MA CBE. Ia meninggal pada usia 67 tahun di Serdang Hospital, Kuala Lumpur Malaysia. Berikut ini biodata singkatnya.
Sosok yang terpilih sebagai Ketua Dewan Pers dari unsur tokoh masyarakat ini banyak dikenal sebagai akademisi. Ternyata dalam karirnya pernah menjadi wartawan Panji Masyarakat ketika dirinya menginjak usia 24 tahun, tepatnya pada kurun 1979 hingga 1985.
Azyumardi Azra biasa dipanggil Prof Azra ini menjadi anggota Dewan Pers periode 2022 – 2025. Ia mendapat amanah sebagai Ketua Dewan Pers. Dalam bidang pendidikan, Azra mengawali perkuliahan di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta tahun 1982. Setelah memperoleh beasiswa Fullbright, kemudian ia meraih gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University pada 1988.
Azra merupakan sosok yang tekun dalam menuntut ilmu. Ia kerap mendapatkan beasiswa untuk menunjang pendidikannya. Beasiswa itu antara lain Columbia President Fellowship. Setelah menjajal Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Azra pindah ke Departemen Sejarah. Di departemen ini ia meraih gelar MA keduanya pada 1989.
Pada 1992, ia menambah gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree dengan desertasi “The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries” – Transmisi Reformisme Islam ke Indonesia: Jaringan Ulama Timur Tengah dan Melayu-Indonesia pada Abad XVII dan XVIII.
Kembali ke Jakarta, pada tahun 1993 Azyumardi mendirikan sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam bernama Studia Islamika. Ia sekaligus menjadi Pemimpin Redaksi di media tersebut.
Pada 1992 menjadi Dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah. Dua tahun kemudian, 1994 hingga 1995, Azra mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Oxford University, Inggris, sambil mengajar sebagai dosen pada St Anthony College.
Pada tahun 1997 menjadi professor tamu pada Universitas Filipina dan Universitas Malaya, Malaysia.
Sejak 1998 hingga akhir 2006 mendapat kepercayaan sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, menjadi Guru Besar Sejarah Fakultas Adab IAIN Jakarta, dan Pembantu Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Prof Azra juga menjadi anggota Selection Committee of Southeast Asian Regional Exchange Program (SEASREP) yang diorganisir Toyota Foundation dan Japan Center, Tokyo, Jepang antara tahun 1997 dan 1999. Kemudian pada Desember 2006, ia menjabat Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Prof Azra merupakan orang Asia Tenggara pertama yang diangkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004 – 2009), dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004 – 2009). (rls/smsi)