Melawi. Gayanya santai dan ramah dalam bergaul, ciri khas politisi wanita yang satu ini. Keinginannya untuk selalu mencoba hal baru yang bermanfaat, adalah karakternya dalam meniti karir.
Karirnya dalam dunia politik, cukup cemerlang ketika di usia 33 tahun menjajal masuk Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan berhasil. Ia adalah Widya Hastuti, peraih 4.333 suara di daerah pemilihan Melawi 2 meliputi Kecamatan Ella Hilir dan Kecamatan Menukung.
Nasdem yang pada Pemilu 2014 hanya memperoleh dua kursi di Kabupaten Melawi, mendadak naik ke peringkat perolehan teratas dengan mengantongi enam kursi pada Pemilu 2019. Sebagai peraih suara terbanyak dari partai tersebut, tentu saja menjadi karpet merah bagi karir politik Widya.
Perempuan kelahiran 10 September 1986 di Desa Landau Leban Kecamatan Menukung ini akhirnya mengantongi SK DPP Nasdem melalui DPW Nasdem Provinsi Kalbar, sebagai tiket menjadi pimpinan legislatif Melawi. Widya pun dilantik dan diambil sumpahnya pada tanggal 18 Oktober 2019 sebagai Ketua DPRD Kabupaten Melawi.
Kehadiran Widya di kancah politik Kalimantan Barat telah memaklumatkan dirinya menjadi politisi wanita satu-satunya dari Nasdem yang dibilang sukses. Namanya kini diperhitungkan karena menjadi salah seorang wanita andalan Partai Nasdem Kalbar.
Lebih Dekat
Namun, semua kesuksesan yang telah diraihnya itu tidak lantas membuat dirinya bangga. Justeru ia lebih dekat dengan masyarakat di Kabupaten Melawi dari berbagai kalangan, terutama di daerah pemilihannya.
Nama Widya saat ini tidak hanya dikenal di seputar Kabupaten Melawi saja. Ia terus mengembangkan karirnya di partai besutan Surya Paloh tersebut dengan memikul amanah sebagai Ketua Garda Wanita (Garnita) Malahayati DPW NasDem Provinsi Kalbar. Garnita Malahayati adalah sayap Partai Nasdem yang fokus pada persoalan hak kaum perempuan.
Widya dalam kesibukan hariannya menjalankan tugas-tugas kedewanan dan kegiatan partai politik, tidak lantas membuatnya teledor dalam mengurus rumah tangga.
Istri dari dokter Ahmad Jawahir ini masih terbiasa memasak dan terbilang sebagai sosok wanita yang multitalenta, terutama dalam hal penggunaan bahasa berbagai daerah hingga dialek khek.
Berbagai aktivitas olahraga juga dijalaninya mula dari golf , sepak bola hingga mencoba sparing partner bertinju. Kegemaran utamanya adalah bermain bola voli. Saking gandrung dengan olahraga tersebut, Widya membuat klub Bola Voli bernama WH yang merupakan akronim dari namanya. Ia sering mensupport sejumlah event dan kejuaraan olah raga seperti kejuaraan sepak bola di dapilnya.
Karakter Sang Ayah
Karakter pekerja keras yang diwariskan dari ayahnya, Zakir, seolah mengalir deras. Widya saat masih remaja sering mendampingi ayahnya berbisnis. Tak heran jika setelah ayahnya mangkat, Widya masih mengembangkan bisnis UMKM untuk beberapa kalangan dan warga binaannya.
Demikian pula dalam hal aktivitas keagamaan sering diikutinya. Maklumlah, sang ayah semasa hidupnya merupakan tokoh masyarakat di Landau Leban yang telah membangun sebuah Masjid yang berdiri kokoh hingga kini, termasuk kegiatan TPA.
Soal musik, jangan ditanya. Sejumlah anak muda berbakat mendapatkan wadah khusus untuk menyalurkan hobi dan bakatnya dalam bermusik. Widya tak sungkan-sungkan menyisihkan pendapatannya untuk membeli alat-alat musik. Ia pun kerap ngejam dan bernyanyi bersama anak-anak muda.
Semua pencapaian yang diraih Widya tak luput dari motto hidupnya yang dipegang hingga sekarang. “Hidup untuk kemaslahatan semua orang dan tidak jaim alias jaga imej,” ujar Widya yang sempat mendalami Make Up Artist (MUA), namun terdampar di dunia politik.
Penulis: R. Rido Ibnu Syahrie I Update Berita, ikuti Google News