Home / Tokoh Publik

Sabtu, 21 Mei 2022 - 20:49 WIB

Pesan Demokrasi Terakhir Viryan Azis

Jenazah Viryan Azis, mantan komisioner KPU-RI memasuki Masjid Mujahidin Pontianak sesaat hendak disalatkan, Sabtu (21/5/2022). Foto: R. Rido Ibnu Syahrie

Jenazah Viryan Azis, mantan komisioner KPU-RI memasuki Masjid Mujahidin Pontianak sesaat hendak disalatkan, Sabtu (21/5/2022). Foto: R. Rido Ibnu Syahrie

Pontianak. Ratusan orang dari berbagai kalangan menggelar sholat jenazah untuk Viryan Azis, mantan Komisioner KPU-RI, Sabtu (21/5/2022) di Masjid Mujahidin Jalan Ahmad Yani Pontianak.

Ustaz H Baihaqi memimpin salat jenazah sekaligus doa untuk Viryan yang meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta pada Sabtu dinihari. Jenazah mantan komisioner KPU periode 2017-2022 ini tiba di Pontianak pukul 15.30 WIB.

Prosesi penyerahan jenazah di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar ini langsung diikuti Ketua KPU-RI Hasyim Asyari beserta anggota dan Sekjen KPU-RI. Gubernur Kalbar Sutarmidji, Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Wawako Singkawang Irwan, jajaran KPU Kalbar beserta pihak keluarga dan para pelayat menyambut kedatangan jenazah. Hadir pula para pejabat publik, tokoh masyarakat, tokoh agama dan kalangan akademisi.

Setelah melalui serangkaian sambutan duka cita, selanjutnya penyerahan jenazah dari Sekda Kalbar, Harrison kepada Gubernur Kalbar. “Pada kesempatan ini kami atasnama KPU RI menyampaikan turut berdukacita yang mendalam kepada keluarga almarhum dan masyarakat Kalimantan Barat. Mari kita doakan pengabdian beliau dalam demokrasi menjadi amal soleh,” kata Hasyim Asy’ari.

Hasyim juga memimpin doa untuk almarhum dengan suara terbata-bata, pertanda menahan rasa haru. “Semoga mas Viryan Azis kembali ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala dengan husnul khotimah,” ujar Hasyim.

Sutarmijdi dalam sambutannya menghaturkan duka mendalam dan menjelaskan telah mempersiapkan tempat pemakaman bagi Viryan. “Kami turut berduka atas kepergian Viryan Azis, Innalillahi Wainnailaihi Rojiun,” kata Sutarmidji.

Jenazah alumni Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak ini kemudian dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya di Pemakaman Muslim samping Masjid Maulidiyah Jalan Danau Sentarum Pontianak.

Kabar meninggalnya pria kelahiran Jakarta 4 September 1975 ini begitu mendadak. Beberapa hari sebelumnya masih aktif berdiskusi di sebuah grup whatsapp tentang peluncuran buku-buku karangannya mengenai kepemiluan yang baru saja publish. Buku itu antaralain berjudul ‘Asal-usul Manajemen Pemilu Indonesia’

Baca juga:  Long Edy R Yacoub Melunasi Janji Politik

Darah aktivis yang tertanam sejak dirinya mahasiswa angkatan 1993 seolah tak pernah hilang. Organsisai intra kampus digelutinya mulai dari Himajen FE, Ketua Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) Untan, lembaga kajian dan riset  hingga ekstra kampus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pendidikan akademisnya berlanjut ke Magister Manajemen Untan sambil berkarir dalam dunia kepemiluan melalui kiprahnya di KPU Kota Pontianak, KPU Provinsi Kalbar hingga KPU-RI.

Purna tugas dari KPU-RI tidak membuat Viryan berhenti menggeluti soal kepemiluan. Ia aktif memandu diskursus bedah buku di kanal youtube dalam segmen ngopi daring 60 menit. Di akun instagram miliknya, Viryan malah masih sempat memosting foto dan tulisan hasil kunjungannya ke perkampungan Baduy di Ciboleger Kabupaten Lebak Banten.

Pesan Demokrasi

Berikut ini tulisan terakhir Viryan, Selasa (17/5/2022): Salah satu jejak Demokrasi Tua Nusantara ada di Baduy, Banten. Tidak jauh dari Ibukota negara, Jakarta. Tatanan sosial politiknya otentik dan terjaga apa adanya sejak dulu tak berubah.

Saya berkesempatan silaturahim dan bertemu dengan salah satu tetua adatnya. Selain itu ada buku membahas perihal demokrasi lokal menurut masyarakat Baduy.

Datang ke Baduy seolah memasuki peradaban masa lalu terkait tata hidup dalam keseharian. Susunan rumah, pakaian dan sikap masyarakatnya.

Padahal saya baru di Baduy luar, belum Baduy dalam. Semoga ada waktu untuk menginap di Baduy Dalam dan mendengar serta melihat kehidupan yang bersahaja dan otentik.

Melihat Baduy semakin terasa bila berimajinasi kondisi masyarakat tempo dulu. Bagaimana nilai Gotong Royong terasa karena peradaban uang tak masuk kedalam hidup mereka.

Baduy menjadi salah satu bahan baku lahirnya Pancasila. Salah satu potret dasar tradisi hidup bangsa Indonesia. Kekayaan tradisi ini tak dapat dinilai dengan uang. Bersyukur… masyarakat Baduy sangat menyadari ini.

Baca juga:  Maroko Mengukir Sejarah Sepakbola Dunia

Mungkin anak jaman now heran bila membaca pola hidup masyarakat Baduy Dalam. Yang diperlukan adalah narasi dan literasi. Negara tidak perlu keluar uang untuk merawat Baduy pun tak perlu bantuan Asing.

Mereka berdikari merawat kepribadiannya sendiri. Tak silau dengan gempita kemanuan jaman. Bahagia dengan tradisi yang dirawatnya. Pada Baduy kita bisa belajar nilai-nilai Demokrasi Tua yang kaya praktik gotong royong.

Bagi saya… Demokrasi Tua di Nusantara merupakan bahan baku dari kontruksi Pancasila yang otentik. Semoga kedepan purifikasi pancasila bisa selesai dan final. Sehingga kita dapat pengajaran Pancasila yang Asyik. Pancasila yang gw banget…

Cukuplah kita dijejali upaya pengajaran Pancasila berdasar manipulasi yang mengaburkan nilai otentiknya. Buku AB Kusuma, “Lahirnya UUD 1945” dan buku Cindy Adams Edisi Revisi, “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia” menjadi buktinya. Terima kasih Teman Teman di Lebak dan Banten yang membantu dan menemani.

Biodata
  • 1996-1997: Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura
  • 1997-1998: Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura
  • 1997-1999: Ketua Umum Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) Universitas Tanjungpura1999: Korbid Monev Kominter Pemantau Pemilu (KPP) Pontianak
  • 2000-2001: Ketua Umum HMI cabang Pontianak
  • 2003-2008: Anggota KPU Pontianak
  • 2003-2008: Ketua Divisi Sosdiklih KPU Pontianak
  • 2008-2013: Ketua KPU Kota Pontianak
  • 2003-2013 Ketua Divisi Mutarlih KPU Kota Pontianak
  • 2016-2020: Lembaga Pengembangan Studi Arus Informasi Regional (LPS-AIR)
  • 2001-2013: Dosen Luar Biasa IAIN Fakultas Ekonomi dan Manajemen IAIN Pontianak
  • 2001 : Mendirikan lembaga kemanusiaan, Dompet Ummat Kalimantan Barat
  • 2005-2010: Direksi Line Media Communications (LMC)
  • 2013-2017: Anggota KPU Provinsi Kalimantan Barat
  • 2013-2017: Ketua Divisi Divisi Humas, Datin dan HAL, KPU Provinsi Kalimantan Barat
  • 2014-2017: Anggota Tim Pemeriksa Daerah (TDP) DKPP Kalimantan Barat
  • 2017-2022: Komisioner KPU-RI

Penulis: R. Rido Ibnu Syahrie

Share :

Baca Juga

Widya Hastuti

Tokoh Publik

Politisi Wanita Multitalenta Andalan Nasdem Kalbar
Steven Indra Wibowo

Tokoh Publik

Koh Steven Meninggalkan Jejak Kebaikan
Oesman Sapta Odang

Tokoh Publik

Tahun 2024 Pertaruhan Akhir Politik OSO
Ir. H. Prabasa Anantatur MH, Politisi Partai Golkar Kalimantan Barat.

Tokoh Publik

Prabasa, Jago Kelahi yang Mapan Berpolitik
Malam Anugerah SMSI 2023

Tokoh Publik

Erros dan Azyumardi Pelopor Pers Merdeka
H Satono Bupati Sambas

Tokoh Publik

Satono Ngebut dari Jembatan ke Perpustakaan
Azyumardi Azra

Tokoh Publik

Azra Pernah Jadi Wartawan Panji Masyarakat
DR H Edy R Yacoub MSi

Tokoh Publik

Long Edy R Yacoub Melunasi Janji Politik
error: Content is protected !!