Pontianak. Satreskrim Polresta Pontianak meringkus sindikat Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang berawal dari pengungkapan narkotika di Perdana Square, Sabtu (3/5/2025).
Pengungkapan ini baru diekspose pihak Polresta Pontianak yang menggelar jumpa pers, Senin (5/5/2025). dalam jumpa pers tersebut, Kasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Wawan Darmawan menyebutkan awalnya Satresnarkoba yang bergerak menyergap pengguna narkotika.
Sebanyak empat orang diamankan dalam operasi gabungan itu terdiri dari 3 orang laki-laki A, SR, SL dan seorang perempuan DN. Salah seorang dari jaringan tersebut terdapat adik kandung dari SB, cukong emas ilegal yang telah menjalani hukuman setelah ditangkap KPK. Tersangka itu belum ditangkap.
Dalam proses pengembangan penyalahgunaan narkotika oleh Satresnarkoba itu, aparat justeru menemukan 3 emas batangan tanpa dokumen dari aktivitas PETI. Selanjutnya unit Satreskrim menyusul melakukan penggeledahan.
Penggeledahan berikutnya membuahkan tambahan hasil berupa barang bukti 44 batang emas, sehinga totalnya berjumlah 47 batang emas.
“Penggeledahan lanjutan ditemukan lagi 43 batang emas. Satu batang emas lainnya ditemukan terselip di dalam alat X-ray. Total ada 47 batang emas yang diamankan,” kata Wawan Darmawan.
Wawan menguraikan peran masing-masing tersangka dalam aktivitas PETI. Tersangka DN berperan sebagai admin, SR operator, dan SN serta A kurir penjemput emas dari beberapa kabupaten tempat aktivitas PETI. “Kepada para tersangka, dikenakan jerat Pasal 161 Undang-undang Minerba,” kata Wawan.
Selain tersangka dan barang bukti yang diamankan beruapa emas, petugas juga mengamankan buku catatan yang berisi transaksi jual beli emas hasil tambang ilegal. Masih ada satu tersangka lainnya yakni L masih diburu polisi. L merupakan pemilik emas ilegal tersebut.[ind]
Editor: R. Rido Ibnu Syahrie I Update Berita, ikuti Google News