Sambas. Potensi alam berupa sungai di Kabupaten Sambas menjadi denyut nadi budaya yang telah berlangsung 1500 tahun lalu. Potensi itu dapat menjadi unggulan wisata.
Denyut budaya dan kepariwisataan di Kabupaten Sambas itu salah satunya terlihat dari perhelatan Muare Ulakan Night Festival 2023, Minggu (5/2/2023) malam. Alur sepanjang muara ulakan terlihat indah dipenuhi perahu hiasa bertabur cahaya warna-warni.
Kehadiran 38 perahu hias ini mengingatkan sungai pada jaman dahulu sebagai transportasi utama bagi warga, yang juga menjadi cikal bakal tumbuhnya budaya dan hubungan sosial di Kabupaten Sambas.
Sangat tepat ketika panitia festival mencantumkan brand 1500 tahun berbudaya di Sungai Sambas. Semakin komplet dengan kehadiran perahu hias yang masing-masing membawakan tematik tersendiri pada orbanemn dan hiasan kapalnya yang diperlombakan.
Menurut Tokoh Masyarakat Kabupaten Sambas, H Subhan Nur, festival tersebut selain menghibur masyarakat, juga harus memiliki timbal balik dari pelaksanaan event. “Efeknya berupa kunjungan wisatawan dari luar ke Kabupaten Sambas,” kata Subhan Nur yang juga Anggota DPRD Provinsi Kalbar ini.
Untuk itu, kata Subhan, Muare Ulakan Night Festival 2023 perlu dimasukkan dalam kalender tetap pariwisata Kabupaten Sambas. “Kabupaten Sambas memiliki potensi wisata yang luar biasa dan Pemkab Sambas yang menetapkan kalender pariwisata itu untuk pelaksanaan secara terjadwal dalam setiap tahunnya,” ujar Subhan.
Subhan menyoroti pentingnya kerja kolaboratif dalam mengembangkan potensi wisata. Melalui event festival kapal hias tersebut, menjadi awal yang bagus untuk mengenalkan wisata Sambas, sehingga perlu promosi.
“Ini harus disebarluaskan melalui kolaborasi organisasi perangkat daerah, salah satunya Dinas Kominfo,” papar Subhan seraya mengharapkan kemasan budaya melayu lainnya melalui event-event profesional.
Bupati Sambas H Satono dalam sambutannya membuka Muara Ulakan Festival Night 2023 mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang bekerja keras hingga terlaksananya festival tersebut.
Dari festival tersebut, Satono mengatakan pentingnya kolaborasi dari seluruh elemen dalam menjadikan Sambas sebagai kabupaten terunggul tahun 2025. “Malam ini kita buktikan penantian panjang masyarakat Sambas, akhirnya dapat melaksanakan festival sebagai hiburan sekaligus membantu perekonomian masyarakat Sambas,” ujar Satono.
Harapan
Pemrakarsa festival, Yakob Pujana mengemukakan harapan Muare Ulakan Night Festival 2023 kembali digelar dengan lebih meriah dan spektakuler. “Ini satu-satunya di Kalimantan Barat. Tahun depan dan seterusnya diharapkan dilaksanakan lagi,” ujar Yakop.
Harapan lainnya dikemukakan Pangeran Ratu Muhammad Tarhan. Ia berharap festival tersebut disandingkan denga event olahraga tradisional Lomba Perahu Bedar. “Ke depan, tidak hanya perahu hias saja, sebaiknya bersamaan dengan lomba perahu bedar agar bisa menghibur pengunjung, khususnya wisatawan,” kata Pangeran Tarhan.
Danlantamal XII Pontianak, Laksamana Pertama TNI Dr Suharto yang hadir pada perhelatan itu mengapresiasi terselenggaranya Muara Ulakan Night Festival 2023, yang sejalan dengan rangkaian wisata imlek.
“Saya berharap setiap tahunnya terus diadakan dan peserta semakin meningkat untuk ikut meramaikan. Sambas menjadi kabupaten yang luar biasa dengan keberagaman agama, adat dan budaya tetap dalam persatuan,” kata Suharto.
Sementara itu, dari penyelenggaran festival, unggul sebagai juara pertama kategori kapal motor adalah Ping Salon. Disusul juara kedua BPK Sambas, juara ketiga alumni SMPN 1 Sambas, juara keempat Sambas Bumi Jaya, juara kelima Sambas Indah, dan juara favorit CC Dewi.
Sedangkan untuk kategori perahu motor, juara pertama diraih Pasar Melayu, juara kedua DK Ananda, juara ketiga Kampong Durian, juara keempat Tumok, juara kelima Uray Yeti, dan juara favorit Tanjung Mekar.
Kepala Disparpora Sambas I Ketut Sukarja mengatakan, event festival Muare Ulakan akan masuk dalam kalender tahunan pariwisata Kabupaten Sambas. “Tentu event semacam ini harus terus kita galakkan,” ujar Ketut.
Penulis: Riskiyansyah