Singkawang. Kajari Singkawang Nur Handayani SH MH tiba-tiba diganti saat tsunami proses hukum terhadap para pejabatnya.
Pergantian posisi Kajari Singkawang Nur Handayani itu tertera dalam Keputusan Jaksa Agung RI Nomor 854 Tahun 2025, tertanggal 13 Oktober 2025. Nur Handayani dipindahkan menjadi Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara pada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.
Penggantinya adalah Imang Job Marsudi SH MH yang sebelumnya menempati posisi sebagai Kepala Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara pada Biro Perlengkapan Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan Kejaksaan Agung.
Nur Handayani melakukan keberanian dalam pengungkapan kasus korupsi, setelah Kajari sebelumnya cukup lama vakum. Ia menetapkan Sumastro sebangai tersangka dan langsung menahannya, bahkan segera masuk persidangan di Pengadilan Tipikor Pontianak.
Proses hukum dalam kasus pemberian keringanan retribusi kepada PT Palapa Wahyu Grup (PWG) Taman Pasir Panjang Indah. Sumastro selaku Sekda kala itu memberikan saran alternatif 4 dari Badan Keuangan Daerah (BKD) dari lima alternatif yang disajikan kepada Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie (TCM).
TCM selanjutnya mengeluarkan SK Walikota yang memberikan keringanan sebesar 60% kepada PT PWG. Dampaknya, terjadi kehilangan pendapatan sebesar Rp5.677.992.000, terdiri dari pemberian keringanan retribusi Rp3.142.800.000 dan penghapusan sanksi bunga Rp2.535.192.000.
Kebijakan yang dikeluarkan di tengah kondisi covid itu juga menyeret dua ASN lainnya yakni WT dan PG. Keduanya ditahan Kejari Singkawang, Kamis (2/10/2025) siang. Dalam kasus tersebut, posisi Walikota TCM belum tersentuh.
Bahkan sebelumnya, TCM dan Nur Handayani terlihat mesra dengan memberikan tumpeng dan kado ulang tahun untuk Nur Handayani. Tsunami proses hukum juga terjadi untuk proses hukum dana hibah. Banyak saksi diperiksa, termasuk anggota Dewan.
Rotasi
Secara nasional, Nur Handayani dirotasi oleh Kejaksaan Agung RI, termasuk para pejabat dalam skala besar di lingkungan Korps Adhyaksa. Sebanyak 73 pejabat dimutasi, termasuk 17 Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) dan Kajari.
Di tingkat Kejaksaan Tinggi Kalbar. Ahelya Abustam SH MH yang baru memegang tampuk pimpinan sebagai Kajati diganti oleh Dr Emilwan Ridwan SH MH yang sebelumnya menjabat Kepala Pusat Penyelesaian Aset pada Badan Pemulihan Aset Kejaksaan Agung.
Penulis: R. Rido Ibnu Syahrie I Update Berita, ikuti Google News


















