Home / Edukasi

Rabu, 30 Agustus 2023 - 15:08 WIB

Jaga Ekosistem, Pemprov Kalbar Susun Profil Kehati

Kick-Off dan Sosialisasi Penyusunan Profil Kehati Provinsi Kalimantan Barat

Kick-Off dan Sosialisasi Penyusunan Profil Kehati Provinsi Kalimantan Barat

Pontianak. Pemprov Kalimantan Barat menyusun profil Keanekaragaman Hayati (Kehati) untuk menjaga ekosistem dan kelangsungan hidup masyarakat.

“Keanekaragaman hayati memberikan manfaat ekologis, ekonomis, dan sosial bagi kelangsungan hidup masyarakat Kalbar. Oleh karena itu, spesies dan habitat perlu dilindungi agar terjadi keseimbangan ekosistem,” kata Christianus Lumano, Staf Ahli Gubernur Kalbar Bidang Pembangunan dan Ekonomi, Rabu (29/8/2023) di Pontianak.

Lumano menjelaskan hal itu saat membuka Kick-Off dan Sosialisasi Penyusunan Profil Kehati Provinsi Kalimantan Barat. Profil tersebut sangat penting bagi Kalbar yang memiliki luas 14,6 juta hektar dan 56,65% diantaranya adalah kawasan hutan.

Hutan terbentang dari ujung utara di Kabupaten Sambas hingga ujung selatan di Kabupaten Ketapang, dan dari ujung timur di Kabupaten Kapuas Hulu hingga ujung barat di Pulau Karimata, Kabupaten Kayong Utara.

Kalbar juga memiliki garis pantai lebih dari 1.000 km berada di tujuh kabupaten dan kota pesisir yang terbentang dari utara ke selatan. Kawasan pesisir ini memiliki ekosistem mangrove seluas 161.557,19 hektar.

Kalbar juga memiliki 124 kesatuan hidrologis gambut (KHG) seluas 2.801.477 hektar. Hal ini merupakan aset alam yang luar biasa, terutama dari sisi kekayaan keragaman hayati.

“Setiap spesies memiliki peran unik dalam jaring makanan dan siklus nutrisi. Jika satu spesies punah maka dapat menyebabkan gangguan pada rantai makanan dan keseimbangan ekosistem secara keseluruhan,” ujar Lumano.

Misalnya, kata Lumano, hilangnya spesies predator tertentu dapat mengakibatkan populasi hewan mangsa menjadi berlebihan. Pada gilirannya dapat merusak lingkungan.

Baca juga:  Sosialisasi Asimilasi WNA Lapas Pontianak

“Dengan demikian, Kalbar memerlukan dokumen yang menyajikan data, peta, dan informasi yang lebih utuh dan komprehensif mengenai kondisi keanekaragaman hayati,” kata Lumano.

Untuk itu, lanjut dia, perlu disusun Profil Kehati yang akan menjadi dasar penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Daerah (RIPDA) Kehati sebagai salah satu pedoman, arahan, dan pertimbangan penting dalam  merumuskan tata kelola lingkungan hidup yang lebih baik di masa mendatang.

Mandat Inpres

Adi Yani, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalbar yang turut hadir dalam Kick-Off dan Sosialisasi Penyusunan Profil Kehati Provinsi Kalimantan Barat, menegaskan soal mandat Inpres Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pengarusutamaan Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan.

“Mandat Inpres itu kepada pemerintah daerah adalah menyusun Profil Kehati dan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Daerah,” tambah Adi Yani.

Dalam proses penyusunan Profil Kehati ini, Pemprov Kalbar didukung USAID Sustainable Environmental Government Across Regon (SEGAR).

Penyusunan ini juga melibatkan instansi vertikal pemerintah pusat serta Bappeda dan organisasi perangkat daerah (OPD) bidang lingkungan hidup kabupaten/kota se-Kalbar, sektor swasta, akademisi, LSM, mitra pembangunan, dan para pakar yang bekerja dan memiliki data keanekaragaman hayati.

Di tataran perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, Kehati juga menyediakan manfaat ekonomi, seperti pada industri farmasi dan pertanian yang sangat bergantung pada bahan alami yang berasal dari sumber daya keanekaragaman hayati. 

“Kita mengenal berbagai jenis tanaman dan hewan yang memiliki nilai komersial penting dalam pengembangan obat-obatan, bahan bangunan, makanan, dan produk lainnya. Jika spesies-spesies ini punah, kita akan kehilangan peluang mengembangkan inovasi dan mendukung pembangunan ekonomi di Kalimantan Barat,” ungkap M Yodha Muhdiya, Perencana Ahli Muda, Pengampu Urusan Penataan Ruang, Bappeda Provinsi Kalimantan Barat. 

Baca juga:  Polemik SUPM Pontianak Harus Diakhiri

Menurut Yoda, Kehati juga memberikan manfaat sosial dan budaya. Banyak masyarakat adat di Kalbar bergantung pada alam dan keanekaragaman hayati untuk merawat dan menjaga tradisi, pengetahuan, dan kearifan lokal guna keberlangsung kehidupan mereka.

“Kekayaan spesies-spesies unik dan endemik dengan habitat alami yang asri alami juga menjadi daya tarik dalam pengembangan ekowisata mina khusus dan ekonomi kreatif berbasis masyarakat, yang akan memberikan pengalaman dan sensasi tersendiri akan keindahan alam dan budaya jika dikelola secara adil dan lestari,” ujar Yodha.

Partisipatif

Sementara itu, Agusti Randi, pakar taksonomi yang menjadi Ketua Tim Ahli Penyusunan Profil Kehati Kalbar, menegaskan profil kehati adalah sebuah dokumen publik yang disusun secara partisipatif dan inklusif.

Agusti mengapresiasi para peserta dalam kick off dan sosialisasi tersebut, antara lain Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak, Yayasan PRCF-Indonesia, dan PT Kandelia Alam. Mereka menyatakan komitmennya berbagi pakai data, dan bahkan langsung menyetor data keragaman hayati yang dimiliki.

“Selanjutnya, tim ahli dan penyusun akan melakukan review dan validasi terhadap semua data yang masuk, agar data yang tersaji pada profil kehati ini bisa dipertanggungjawabkan sesuai kaidah yang berlaku,” kata Agusti.

Sumber: USAID Segar I Editor: R. Rido Ibnu Syahrie

Update Berita, ikuti Google News

Share :

Baca Juga

Masjid Syuhada Mempawah

Edukasi

Gratis 1000 Takjil di Masjid Syuhada Mempawah
Poros Pelajar Nasional

Edukasi

Massa Pelajar Tuntut Tunda RUU Sisdiknas
Nur Aulia Juara 1 Olimpiade Akuntansi Vokasi

Edukasi

Aulia Ukir Prestasi di Olimpade Akuntansi
5 Planet Sejajar

Edukasi

5 Planet Sejajar Diabadikan Warga +62
Wakil Walikota Singkawang

Edukasi

Malam Jumat Terakhir Wawako Singkawang
Pengda APHTN HAN Kalbar

Edukasi

Pengda APHTN-HAN Kalbar Resmi Dilantik
Webinar Sehati

Edukasi

Sakinah Finance Redam Angka Perceraian
Wakil Walikota Singkawang meresmikan Surau Alfikri Bina Muslim Mualaf Gunung Poteng, Selasa (20/7/2021)

Edukasi

Surau Mungil Gunung Poteng Diresmikan
error: Content is protected !!