Home / Infrastruktur

Kamis, 30 Desember 2021 - 09:00 WIB

Selamat Datang di Wisata Jalan Berlubang

Kondisi jalan menuju Pelabuhan Sintete dan spanduk yang dibuat warga milenial Kecamatan Semparuk.

Kondisi jalan menuju Pelabuhan Sintete dan spanduk yang dibuat warga milenial Kecamatan Semparuk.

Sambas. Bertahun-tahun warga Dusun Sintete Desa Singaraya Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas menantikan jalan layak, namun tak kunjung terlaksana. Pemerintah pusat, Pemprov dan Pemkab Sambas lepas tangan. Warga pun akhirnya ramai-ramai protes.

Sejak Senin (27/12/2021), puluhan poster dan spanduk bertebaran di ruas jalan yang rusak sepanjang lebih kurang 2 kilometer tersebut. Jalan menuju objek penting berupa pelabuhan itu kondisinya memang rusak parah. Jika kemarau, warga dan pengguna jalan harus siap-siap bernapas dalam pekatnya debu. Saat hujan, lubang dipenuhi air dan becek.

Wajar jika masyarakat protes dengan status jalan yang tergantung tanpa ada yang bertanggungjawab. “Telat bayar pajak didenda, Jalan rusak dibiarkan. Mohon Maaf Jalan Ini Sedang Perbaikan, Tapi Boong. Selamat, Anda Memasuki Kawasan Jalan Wisata,” demikian tulisan spanduk yang terpasang bersama belasan puluhan spanduk lainnya yang dibuat sederhana menggunakan potongan bahan vinyl dan cat minyak.

Protes beradab yang dimotori generasi milenial ini juga memanfaatkan media sosial untuk melakukan penggalangan. Rian, Alumni SMA Negeri 1 Semparuk mengunggah foto-foto dan video dalam akun media sosial miliknya. Akun ini  melalui video yang sudah dishare 208 kali, telah menunjukkan kondisi jalan sesungguhnya dan membuat aksi solidaritas terbangun.

Baca juga:  Gawat, Starlink Ancaman Bagi Indonesia

Dalam postingan Rian dijelaskan bahwa masyarakat tidak meminta pengakuan, tetapi hanya ingin sebuah perubahan. Sambas Berkemajuan yang selama ini digembar-gemborkan adalah hoaks. “Tetap lakukan aksi demi sebuah mimpi. Perlahan bangkit dari keterpurukan. Jadilah orang baik meski sulit,” ujar Rian.

Status ini mendapat respon banyak. Termasuk komentar bernada sarkasme atas pohon pisang yang sengaja ditanam di tengah jalan sebagai bentuk protes. “Banyak-banyak tanam batang pisang d jalan. Kalau berbuah dijual dan duitnya untuk beli aspal,” kata Abas Salimi dalam akun sosial medianya, membalas postingan Rian.

Akun Roma Dhona Nayasilana justru menyoroti soal Pelabuhan Sintete yang memiliki andil dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Pemkab Sambas. Ia juga meminta respons dari Bupati Sambas. “Batoleklah jalan ye, pelabuhan sintete ye kan pemasukan PAD buat sambas, bile kite nak maju jalan untuk pemasokan daerah mun ancor macam geye. Daan suah ke ape pak bupati ninjaunye ye, atau daan teliat kali beliau ye,” ujar dia.

Sebelumnya, persoalan jalan menuju Pelabuhan Sintete itu telah dibahas dalam zoom meeting oleh Kepala Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Barat, Edward UP Nainggolan. Edward memimpin rapat virtual itu, Rabu (10/03) dihadiri Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sambas, Sabib dan Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Barat, Ari Yanuarif.

Baca juga:  TCM Ngamuk Lempar Legislator Singkawang

Jalan yang juga menjadi penunjang aktivitas ekonomi ini belum dapat dipastikan pihak mana yang mencatat dan bertanggungjawab untuk melakukan pemeliharaan. Pihak Pemkab Sambas menyatakan ruas jalan awalnya berstatus jalan provinsi. Namun kemudian dikeluarkan dari catatan aset provinsi. Celakanya, belum dicatat sebagai aset Pemkab Sambas.

Dalam rapat virtual itu diketahui bahwa pada tahun 2017 sudah diajukan menjadi jalan nasional. Tetapi tersandung belum pembebasan lahan dan memerlukan biaya cukup besar. Hal ini yang menjadi dalih Pemkab Sambas tidak melakukan perbaikan.

Demikian halnya pihak Pemprov Kalbar tetap bersikukuh tak mau tau soal jalan itu karena masuk kategori jalan tanpa status sejak tahun 2014. Dalam rapat itu disinggung tentang peran Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sintete yang turut memanfaat akses jalan. KSOP Sintete telah meminta bantuan PT. Pelindo II namun gagal. Padahal Pelindo II telah mendapat mandat berupa kerjasama pemanfaatan dari pemerintah pusat untuk mengelola Pelabuhan Sintete.

  • Penulis : R. Rido Ibnu Syahrie

Share :

Baca Juga

Perabatasan Temajuk dan Malaysia

Infrastruktur

Pos Lintas Batas Negara Temajuk Dibahas
Edi Rusdi Kamtono Walikota Pontianak

Infrastruktur

Unggulan Edi Kamtono di 2023, Apa Saja?
Kebun Raya Sambas

Infrastruktur

Kebun Raya Sambas, Pertama di Kalbar
PSC Sintang

Infrastruktur

Sintang Miliki Layanan Darurat PSC 119
Lampu Penerangan Jalan Umum

Infrastruktur

PJU Padam 2 Tahun di Jalan Protokol
Masjid Agung Nurul Islam Singkawang

Infrastruktur

Progress Masjid Agung Singkawang 55 Persen
Satgas Pamtas Ypnkav 12 BC memperbaiki jalan rusak bersama masyarakat

Infrastruktur

Satgas Pamtas Yonkav 12/BC Perbaiki Jalan Rusak
Direktur PDAM Tirta Raya

Infrastruktur

PDAM Tirta Raya Maksimalkan Pelayanan
error: Content is protected !!