Orang Indonesia itu tak mungkin dibiarkan bisa pintar. dan Makmur! Para pemimpin di negeri ini juga tak akan mungkin dibiarkan memakmurkan negeri ini. Kok bisa?
Begini ceritanya…. Namun sebelumnya baca dulu tulisan saya yang berjudul “Kuasa Pemenang Perang”. Oke kita mulai dari cerita tentang Perang Dunia II, situasinya, pemenangnya dan dampaknya kepada wilayah-wilayah koloni.
Perang Dunia II terjadi selama 6 tahun, mulai tahun 1939 dan berakhir pada tahun 1945. Di masa itu, Indonesia belum ada. Wilayahnya dikelola oleh banyak kesultanan yang sebagian tunduk oleh kontrol Kerajaan Belanda.
Perang Dunia II adalah perang yang teramat dramatik, karena telah membunuh lebih 60 juta manusia, yang sebagian besar adalah warga sipil.
Di era ini, teknologi peralatan perang jauh lebih maju dibandigkan di era-era sebelumnya. Di masa itu, orang eropa telah bisa membuat pesawat, roket, dan panzer. Yang lebih mengerikan lagi adalah Amerika telah menemukan senjata pemusnah massal yang dibuat dari atom hidrogen. Di ujung Perang, sebuah bom seberat 4 ton dijatuhkan di Hirosima dan membunuh 160 ribu orang dalam hitungan menit saja. Sungguh teramat mengerikan.
PD II harus kita pahami ceritanya, sebab perang ini sangat berpengaruh pada lahirnya Republik Indonesia serta puluhan negara lain di Asia dan Afrika.
Perang Dunia II yang dimenangkan oleh negara-negara pemenang PD I (PIR: Perancis, Inggris, Rusia). Karena menamg, maka mereka merasa memiliki hak atas wilayah nusantara yang sebelumnya diduduki oleh musuhnya, yaitu Jepang. Maka, walau bagaimanapun, mereka pasti akan tetap berupaya mencengkram negara ini! Dengan segala cara!
Inilah yang mengakibatkan minyak, gas, dan emas di Indonesia, tetap dikuasai oleh negara Eropa dan Amerika. Sebab merekalah pemenang perangnya. Kondisi ini pula lah yang mengakibatkan dinamika politik, pengembangan militer, industri dan kualitas SDM bergerak ke arah yang tak menentu, karena akan selalu dikontrol oleh negara-negara pemenang perang.
Kok, bisa? Oke, kita mulai dari Kisah Perang Dunia II dulu ya….
PD II itu dimulai oleh Jerman yang berambisi menguasai Eropa dan membalas dendam atas kekalahan Jerman dalam PD II. Di Eropa, ambisi itu dijalankan berkoalisi dengan Italia. Jerman tak hanya berambisi menguasai benua ropa tapi juga Asia. Di Asia Jerman berkoalisi dengan Jepang.
Paska kekalahan Jerman di PD I, terjadi revolusi yang berakibat berubahnya bentuk negara dari Monarki menjadi Republik.
Menjelang pemilihan umum, muncul tokoh politik baru yang bernama Adolf Hitler. Ia adalah seorang veteran Jerman di PD I, lalu terjun ke dunia politik. Ia mendirikan Partai Nazi dan menjadi Ketua umum Partai beridiologi fasis itu. Partai itu lalu berkuasa, dan Hitler pun menjadi Presiden-nya.
Karena terobsesi untuk membangun kejayaan Bangsa Jerman dan menebus kekalahan bangsa Jerman dalam PD I, Hitler membangun kekuatan militer. Ia merekrut jutaan anak muda sebagai tentara. Ia juga membangun industri peralatan perang yang sangat maju.
Di Bawah kepemimpinan Hitler, saat itu, Jerman memiliki 3 juta personil militer, 2700 pesawat tempur, 2700 panzer, dan 15000 meriam. Mengerikan!
Hitler tak hanya mengobarkan perang di wilayah Eropa, tapi juga ke wilayah Asia. Di eropa, ia beraliansi dengan Italia yang saat itu dipimpin oleh Musolini, yang juga berideologi fasis. Sementara di Asia, ia beraliansi dengan Kekaisaran Jepang.
PD II meletus pada tahun 1939. Ditandai oleh ekspansi Jerman ke Polandia. Saat itu, Hitler mengerahkan 1,5 juta tantaranya ke Polandia yang berjarak 600 KM dari Jerman.
Tak sampai satu bulan, Polandia menyerah. Negara tetangga itupun berada di bawah kekuasaan Jerman.
Aksi Hitler membuat Negara PIR (Perancis, Inggris, Rusia) marah. Tiga pemimpin negara pemenang PD I itu kemudian membangun blok militer dengan mengajak Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya di Eropa. Di Asia, RRC ikut dalam koalisi besar itu. Blok ini disebut dengan Blok Sekutu.
Sekitar 6 bulan setelah Polandia diduduki, Hitler mengerahkan pasukannya ke timur dengan menyerang Perancis. Dan sebulan setelah itu Hitler mengekspansi Rusia. Perancis menyerah, tapi Rusia berhasil menahan pasukan Hitler di Stalingard hingga tak bisa memasuki Moskow.
Aksi Jerman dengan Hitler tersebut semakin memancing murka negara-negara di blok sekutu. Blok Sekutupun kemudian berencana mengekspansi Jerman dan menduduki Berlin, ibukotanya, juga Italia.
Mereka juga berencana akan menyerang Jepang, sohibnya Jerman yang juga sangat ekspansif di Kawasan Asia Pasifik dengan menduduki wilayah-wilayah yang menjadi koloni negara-negara sekutu.
Bulan Agustus 1940, sekitar setahun setelah pendudukan Polandia oleh tantara Jerman, Berlin diserang oleh tentara sekutu. Italia juga diserang oleh Sekutu. Pasukan sekutu juga memborbardir wilayah-wilayah koloni yang sudah diduduki oleh Jepang, serta pangkalan militer Jepang di laut pacific.
Tahun 1943, Italia menyerah. Musuh sekutu tinggal Jerman dan Jepang.
Februari 1945, tantara sekutu menyerang Jerman dari Udara dan laut. Di bagian baratnya Jerman, tantara Uni Soviet memukul mundur Pasukan Jerman yang menduduki wilayah Rusia. Lalu mengusir tentara Nazi yang menduduki Polandia. Setelah itu mereka merangsek masuk ke wilayah Jerman.
Bulan Mei 1945, tentara Rusia berhasil menduduki Berlin, Jerman menyerah pada sekutu. Di Perang Dunia serial kedua ini, Jerman kalah untuk yang kedua kalinya.
Di wilayah Asia Timur dan Pasifik, yang tersisa hanya Jepang. Perang berkobar dimana-mana. Yang memuncak dengan dijatuhkannya bom atom di Hirosima dan Nagasaki. Oleh Amerika.
Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyatakan kalah, lalu menyerah.
Kekalahan Italia, Jerman, dan Jepang mengakhiri Perang Dunia II. Dengan jumlah manusia yang terbunuh sekitar 63 juta jiwa dalam waktu 6 tahun saja. Mengerikan!
Usainya Perang Dunia II, wilayah-wilayah koloni negara sekutu di Asia dan Afrika mengalami kekosongan kekuasaan. Para penjuang setempatpun kemudian menyatakan kemerdekaan mereka.Termasuklah Indonesia.
Paska menyerahnya Jepang, Indonesia yang pertama mendeklarasikan kemerdekaannya (Agustus 1945). Disusul Vietnam (September 1945), lalu Yordania, Filipina, Pakistan, dan India.
Jadi sejarah berdirinya Republik Indonesia sangat erat kaitannya berkobarnya PD II. Dan PD II erat kaitannya dengan PD I.
Pada masa sesudahnya, setelah proklamasi, Republik Indonesia diambil alih oleh sekutu. Yang membawanya Belanda, sebuh negeri di Eropa yang menguasai nusantara sebelum diusir oleh tentara Jepang tahun 1942.
Perlawan terjadi dari penuang Republik meletus di mana-mana. Lalu terhenti dengan aneka perjanjian-perjanjian. Ancaman dari negara sekutu berhasil dipadamkan oleh Soekarno.
Dengan sangat cerdik, ia memanfaatkan momentum Perang Dingin dan berkoalisi dengan Uni Soviat dan RRC. Tahun 1950an Soekarno berhasil mengendalikan situasi. Dan tahun 1955 Pemilu diselenggarakan. Posisi Republik Indonesia makin kuat. Pemilu adalah kehendak rakyat untuk melegitimasi eksistensi Republik.
Negara-negara pemenang perang itupun kemudian hengkang dari Nusantara. Tapi tetap mencengkram diam-diam.
Tahun 1965, terjadi pergolakan politik. Soekarno di kudeta oleh Soeharto. Dan ia pasti didukung oleh negara sekutu. Konflik sosial politik terjadi. 2 juta rakyat Indonesia yang disinyalir berafiliasi dengan blok komunis (rusia dan RRC) dihabisi.
Setelah itu tembagapura dikelola oleh Amerika, migas dikuasi oleh Inggris dan Perancis. Begitu ceritanya.
Jadi, masa depan politik, sosial dan ekonomi Republik Indonesia, tak akan bisa terlepas dari pengaruh negara-negara pemenang perang. Mereka akan berusaha teras menguasai kekayaan alam kita, bahaimanapun caranya, termasuk melakukan distabilitas dan mengatur sistem politik agar ga genah, dan mengatur para politisi di negeri ini supaya yang pintar, tulus dan jujur ga bakalan bisa naik, dan mengatur agar mereka berantem terus dan tak punya waktu memikirkan rakyatnya.
Lalu apa yang harus kita lakukan? Wallauahalam!
Sekarang yang penting kita semua paham dulu situasinya. Dan sebelum bersikap, masih ada situasi global paska PD II yang perlu kita ketahui Bersama, yaitu Perang Dingin yang terjadi pada tahun 1943-1991 antara Negara-negara pemenang perang di Eropa dengan negara-negara pemenang perang di Eropa Timur dan Asia (Uni Soviat dan Tiongkok). Perang ini juga berpengaruh besar terhadap perjalanan sejarah kita paska tahun 65 hingga saat ini, perjalanan yang penuh dengan derithaaa….
[Bung Ben Corner – Kolom yang dikhususkan untuk kolumnis Beni Sulastiyo yang menumpahkan kegundahannya terhadap realitas – Diramu dalam berbagai perspektif] Update Berita, ikuti Google News