Singkawang. Pemkot Singkawang dibawah kepemimpinan Walikota Drs H Sumastro MSi menggarap gerakan peduli stunting. Setiap ASN mendermakan paket senilai Rp150 ribu.
“Sudah sekitar seratus orang ASN di lingkungan Pemkot Singkawang yang sudah memberikan dermanya dalam bentuk paket bantuan makanan,” kata Sumastro kepada Pontianak Times, Rabu (15/2/2023).
Menurut Sumastro, paket itu berisi bahan paket tambahan untuk balita stunting dan disampaikan kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Singkawang. Untuk perangkat daerah, terlebih dahulu dikoordinir sekretaris. Selanjutnya diserahkan secara kolektif kepada sekretariat Tim TPPS.
Gerakan ini, lanjut Sumastro sifatnya sosial kemanusiaan tanpa paksaan dan tidak mengikat. Bantuan tersebut untuk anak yang mengalami stunting di Kota Singkawang. “Gerakan ini dimulai dari ASN dan saya sendiri secara probadi sudah memulainya sejak awal,” ujar Sumastro.
Rincian gerakan peduli stunting diseusikan dengan pangkat dan golongan ASN. Untuk Eselon II sebanyak 10 paket, eselon III 5 paket, fungsional setara eselon IV 3 paket, dan staf sebanyak 1 paket.
Seperti diketahui, stunting atau lazim disebut kerdil adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Gangguan ini ditandai dengan panjang atau tinggi badan balita yang berada di bawah standar.
Prevalensi Stunting di Kota Singkawang berdasarkan Survei Satatus Gizi Indonesia (SSGI 2021) sebesar 21,2%. Update hingga 10 Agustus 2022, kasus Stunting di Kota Singkawang tersebar di 26 Kelurahan dengan jumlah 634 anak stunting atau 12,24%. (rdo)