India. Selama sepekan terakhir hingga Jumat (28/4/2023), India dilanda suhu panas ekstrem hingga 46 derajat celcius. Belasan orang meninggal dan puluhan masuk rumah sakit.
Bukan saja korban jiwa, melainkan gagal panen tanaman pertanian hingga terbakarnya lahan termasuk tempat pembuangan sampah yang berujung pada asap beracun.
Suhu tertinggi menghajar Uttar Pradesh dan mengakibatkan ratusan kasus kebakaran hutan dan lahan. Suhu ekstrem ini kerap disebut gelombang panas dan India menjadi salah satu negara yang rentan dengan kondisi ini.
Bahkan dapat berakibat pada lumpuhnya perekonomian dan kesehatan masyarakat. Dalam bidang pendidikan, negara ini sudah mulai memberlakukan penutupan sekolah lantaran suhu pada siang hari lebih panas. Infrastruktur berupa jalan aspal di India juga mulai meleleh, seperti halnya di kota Ahmedabad.
Badan Meteorologi di negara-negara Asia meliputi India, Myanmar, Bangladesh, China, Thailand dan Laos melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40 derajat celsius. Di Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada pekan lalu menginformasikan suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2 derajat celcius.
Dilansir dari laman BMKG, suhu panas pada bulan April di wilayah Asia itu dipengaruhi oleh gerak semua matahari. Namun lonjakan panas di wilayah sub-kontinen Asia Selatan, kawasan Indocina, dan Asia Timur pada 2023 termasuk yang paling signifikan lonjakannya.
Gelombang panas ini terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi, di belahan Bumi Bagian Utara maupun di belahan Bumi Bagian Selatan. Gelombang panas ini juga terjadi pada wilayah geografis yang berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar, atau wilayah kontinental atau sub-kontinental.(dwi)
Update Berita, Follow Google News