Kuburaya. Angin puting beliung menghantam Bandara Supadio Pontianak dan sejumlah lokasi lainnya di Kabupaten Kubu Raya, Jumat (18/11/2022).
Atap kanopi bangunan untuk pejalan kaki di areal bandara supadio tersebut, ambruk . Beberapa keping atap yang terbuat dari seng itu juga berhamburan diterjang angin dengan kecepatan tinggi. Kerusakan tidak terlihat pada bangunan utama Bandara.
Hal yang sama juga terjadi di deretan ruko Jalan Perdamaian Kubu Raya. Beberapa bagian rumah rusak lantaran terkena hantaman angin puting beliung sekitar pukul 11.00 WIB. Kayu penopang atap ambruk. Demikian pula sengnya beterbangan.
Badan Meteorologi Kilmatologi dan Geofisika (BMKG) Staisun Bandara Supadio dalam keterangan resminya menjelaskan fenomena kali ini akibat bibit siklon 94S di Samudra Hindia sebelah barat daya Jawa Barat.
Bibit siklon ini berdampak tidak langsung terhadap pembentukan pola angin di sekitar Kalimantan Barat yang mendukung potensi terbentuknya awan-awan penghujan di Kalimantan Barat.
Diprakirakan cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat pada siang dan sore hari berpotensi terjadi tanggal 17–21 November 2022 di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat.
Wilayah itu antara lain Ketapang, Kayong Utara, Kubu Raya, Pontianak, Mempawah, Bengkayang, Singkawang, Sambas, Landak dan Sanggau.
Pada wilayah-wilayah tersebut perlu diwaspadai dampak cuaca ekstrem seperti adanya pohon tumbang, jalan menjadi lebih licin, hingga munculnya genangan/banjir.
Potensi Hujan
Potensi terjadi hujan lebat juga masih berpeluang terjadi di wilayah Kalbar bagian timur yaitu Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, dan Sekadau.
Khususnya pada wilayah-wilayah yang saat ini masih terjadi genangan atau banjir agar terus mewaspadai potensi masih akan berlangsungnya genangan / banjir tersebut hingga 1 minggu ke depan.
Diprakirakan pasang air laut maksimum di sekitar Kota Pontianak setinggi 1.6 meter masih berpotensi terjadi pada tanggal 17 November 2022 pukul 13.00 – 15.00 WIB.
Diperakirakan Pasang air laut selanjutnya sudah tidak berada pada fase maksimum. Masyarakat Pesisir Barat Kalbar agar mewaspadai potensi terjadi pasang air laut maksimum periode berikutnya yaitu tanggal 26 hingga 30 November 2022. (krl)