Tulungagung. Mantan Wakil Ketua DPRD Tulungagung Agus Budiarto (AB) merasakan pengapnya sel tahanan. Ia dijebloksan KPK ke tahanan, Jumat (12/8/2022) menyusul dua rekannya, Adib Makarim (AM) dan Imam Kambali (IK).
KPK menahan Agus di Rumah Tahanan (Rutan) belakang Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan. AB adalah tersangka ketiga yang ditahan dalam kasus dugaan suap Rp1 Miliar untuk ketok palu pembahasan dan pengesahan APBD dan APBD Perubahan Kabupaten Tulungagung.
“AB ditahan untuk 20 hari pertama terhitung 12 Agustus 2022 sampai 31 Agustus 2022 di Rutan KPK Gedung Merah Putih,” kata Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto dalam jumpa pers yang disiarkan melalui streaming.
Ketiga Wakil Ketua DPRD Tulungagung periode 2014-2019 tersebut diduga turut menerima uang suap ketok palu bersama Ketua DPRD Tulungagung Supriyono sebesar Rp1 miliar. Seperti lazimnya setiap pembahasan APBD, Supriyono, AB, AM, dan IK rapat pembahasan terkait RAPBD Tahun Anggaran 2015.
Pembahasan antara pimpinan DPRD dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) tersebut deadlock. Kemudian Supriyono bersama ketiga wakilnya melakukan pertemuan dengan perwakilan TAPD. Dalam pertemuan tersebut, Supriyono, AM, AB dan IK meminta sejumlah uang ke TAPD Pemkab Tulungagung.
Tujuannya agar proses pengesahan RAPBD TA 2015 menjadi APBD segera disahkan. Selain uang ketok palu, ada permintaan tambahan uang lain sebagai jatah Badan Anggaran yang nilai nominalnya disesuaikan jabatan dari para anggota DPRD.
Penyerahan uang secara tunai di kantor DPRD Kabupaten Tulungagung dari 2014 hingga 2018. Ada beberapa kegiatan yang diminta IK mewakili Supriyono, AM, dan AB untuk pemberian uang dari mantan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo. Saat pengesahan, penyusunan APBD murni dan penyusunan perubahan APBD. AM, AB, dan IK diduga menerima uang masing-masing Rp230 juta.(rn7)