Jakarta. Citra dan indeks kepercayaan masyarakat kepada Kepolisian RI (Polri) sempat tinggi dan baik. Namun langsung anjlok 54 persen akibat kasus Ferdy Sambo (FS).
“Indeks kepercayaan masyarakat saat itu menempatkan kepolisian di puncak teratas. Tetapi begitu ada peristiw FS, runyam semuanya dan jatuh ke angka yang paling rendah,” kata Presiden RI Joko Widodo saat memberikan pengarahan di hadapan Kapolri, pejabat Mabes Polri, Kapolda dan para Kapolres se-Indonesia di Istana Negara, Jumat (14/10/2022).
Pada November 2021, Polri menempati indeks kepercayaan publik sebesar 80,2 persen. Seolah berbanding terbalik pada Agustus 2022 yang berada pada posisi 54 persen.
“Dulu dibandingkan institusi-institusi penegak hukum lainnya Polri tertinggi. Di November 80,2 persen sangat tinggi, Agustus berada di 54 persen. Jatuh, jatuh sangat rendah sekali. Ini yang harus dikembalikan dengan kerja keras,” kata Jokowi.
Dalam pengarahannya selama lebih kurang 16 menit itu, hadir Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama para Perwira Tinggi Mabes Polri, para Kapolda dan para Kapolres. Di awal pengarahan, Jokowi memberikan apresiasi atas kerja-kerja kepolisian di musim pandemi covid.
“Pertama-tama saya menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras Polri beserta seluruh jajaran TNI, pemerintah dan seluruh komponen masyarakat dalam menangani covid,” ujarnya.
Ia menyebut Polri yang paling banyak berperan dalam penanganan covid tersebut. “Itu dilihat masyarakat dan saya lihat serta rasakan. Hsilnya signifikan sampai hari ini. Polri yang mendorong 440 juta dosis vaksin yang disuntikkan kepada masyarakat,” kata Jokowi.
Hasilnya, ujar Jokowi, pandemi covid mereda dan pertumbuhan ekonomi Indonesia ketika itu 5,44 persen. Indeks kepercayaan masyarakat menempatkan Polri di puncak teratas saat itu dan sekarang jatuh.
“Itulah pekerjaan berat yang saudara-saudara harus kerjakan untuk mengembalikan kepecayaan masyarakat kepada Polri di tengah situasi yang tidak mendukung saat ini. Kita tahu semua negara sedang sulit. Kita menakhodai negara dalam badaik ekonomi global,” paparnya.
Dalam kondisi tersebut, Presiden menegaskan agar jajaran kepolisian memiliki sense of crisis. “Oleh karena itu saya ingatkan masalah gaya hidup. Jangan sampai karena situasi sosial ada letupan yang menimbulkan kecemburuan sosial ekonomi,” kata Presiden.(rdo)