Home / Hukum

Rabu, 6 Juli 2022 - 00:31 WIB

88 Jalur Narkoba Internasional di Kalbar

Ria Norsan dan narasumber serta peserta talkshow pada  peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2022, Senin ()5/7/2022). Foto: pontianak-times.co.id

Ria Norsan dan narasumber serta peserta talkshow pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2022, Senin ()5/7/2022). Foto: pontianak-times.co.id

Pontianak. Kalimantan Barat secara geografis berbatasan dengan Malaysia yang memiliki 88 jalur rawan sebagai pintu masuk jaringan narkoba internasional.

“Kalimantan Barat dicurigai sebagai pintu masuk penyelundupan dan peredaran gelap narkotika jaringan Internasional,” kata Ria Norsan, Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Selasa (5/7/2022) di Aula Kantor Wilayah Kemenkumham Kalimantan Barat.

Norsan memberikan sambutan sekaligus membuka Talkshow Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2022 dengan ‘Mengatasi Tantangan Narkoba Dalam Krisis Kesehatan dan Kemanusiaan’.

Menurut Norsan, terdapat empat pos lintas batas negara (PLBN) yakni Jagoi Babang Bengkayang, Aruk Sambas, Entikong Sanggau, dan Badau Kapuas Hulu.

Potensi penyelundupan terbesar ada di 88 jalur tikus terdiri dari 30 jalur di Kabupaten Bengkayang, 26 jalur di Kabupaten Sambas, 13 jalur di Kabupaten Kapuas Hulu, 11 jalur di Kabupaten Sanggau, dan 8 jalur di Kabupaten Sintang.

Baca juga:  Pilkada Lawan Kotak Kosong, Dampak Buruk Monopoli Elektoral

Ria Norsan juga menyampaikan angka prevalensi pengguna dan pecandu narkoba hasil survey Badan Narkotika Nasional (BNN) RI. Telah terjadi peningkatan prevalensi pengguna dan pecandu narkoba di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 0,15 persen sehingga menjadi 1,95 persen atau 3,66 juta jiwa.

“Hal ini merupakan tugas kita bersama, dalam bekerja memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” kata Norsan. 

Ia mengajak masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, pemuda-pemudi, dan organisasi mahasiswa agar turut serta membantu kinerja BNN dalam memberantas narkoba. Selain itu turut mensosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba dan peredarannya di Kalimantan Barat.

Kolaborasi

Ria Norsan mengharapkan adanya koordinasi, kolaborasi, dan sinergi antar mitra kerja maupun stakeholder serta seluruh elemen bangsa.

Baca juga:  CMA Siapkan Pupuk Terbaik Petani Sawit

Sehingga, kata dia, HANI tahun ini meneguhkan komitmen, menguatkan tekad dan kerja sama dalam upaya membebaskan anak bangsa dari bahaya penyalahgunaan narkoba. “Semoga terwujud Kalbar sebagai provinsi bersih narkoba atau Bersinar,” ujarnya.

Setelah pembukaaan oleh Ria Norsan, talkshow berlanjut dengan pemaparan dari para narasumber. Mereka adalah Kakanwil Kemenkumham Kalbar Pria Wibawa, Kepala BNNP Kalbar Brigjend Pol Budi Wibowo, Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Hary Agung Tjahyadi, dan Ketua Ikatan Konselor Adiksi Nasional Chris Chicco N. Sijabat.

Talkshow dipandu moderator Teddy Subarta selaku Sekretaris West Borneo Action (WBA). Kegiatan ini diinisiasi Yayasan Rumah Adiksi Indonesia (RAIN).

Penulis: Dwi Agma Hidayah

Share :

Baca Juga

pontianak-times.co.id

Hukum

Gembong Narkoba Malaysia Bebas
Narkoba dalam botol deodoran

Hukum

Rutan Bengkayang Gagalkan Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dalam Deodoran
Kasus kerangkeng manusia

Hukum

TRP Hadapi Dakwaan Korupsi dan Perbudakan
pontianak-times.co.id

Hukum

Inspektorat dan BKPSDM Usut Oknum BKD Pontianak
Polri

Hukum

Survey Persepsi Publik Terhadap Polri 2023
pontianak-times.co.id

Hukum

Fakta Dibalik Gerebek Oknum BKD Pontianak
Jaksa Agung RI, Burhanuddin

Hukum

Jaksa Agung Ungkap Capaian Kejaksaan di HBA 64
KPK tahan AKBP BK

Hukum

KPK Tahan AKBP BK Tersangka Suap Rp56 M
error: Content is protected !!