Home / Edukasi

Selasa, 7 Juni 2022 - 02:50 WIB

Ulama Kalbar Usung Santri Pimpin NU Kalbar

Silaturrahim Wilayah, Minggu (5/6/2022) di Pondok Pesantren Tahfidzul Baitul Quran Pontianak

Silaturrahim Wilayah, Minggu (5/6/2022) di Pondok Pesantren Tahfidzul Baitul Quran Pontianak

Pontianak. Menjelang Konferwil Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) 2022, telah bermunculan sejumlah figur untuk menempati posisi Ketua Tanfidz. Salah satunya dukungan untuk H Andi Syafrani.

Hal ini terungkap dalam Silaturrahim Wilayah, Minggu (5/6/2022) di Pondok Pesantren Tahfidzul Baitul Quran asuhan KH Helmi Amin, alumni Tebuireng Jombang. Kegiatan tersebut dihadiri habaib, tokoh ulama dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) lintas alumni pesantren se-Kalbar.

Mereka antara lain Habib Jakfar, KH Fauzy Mighfaza, KH. Abdul Wahhab (Pengasuh Ponpes Mahyajatul Qurro), KH Zainuddin Ahmad (Pengasuh Ponpes Assalam), KH Abdul Syukur (Katib Syuriah  PWNU 2011-2016),  KH M Faishol Maksum  (Pengasuh  Ponpes  Al  Ghufron), KH  Zulkarnain (Pengasuh Ponpes Al Ihsan), Kiai Junaidi (Pengasuh Ponpes Madrasatul Quran), TGH Zakaria (Pengasuh Ponpes Al Fathonah), KH Ahmad Muzayyin (Pengasuh Ponpes Al Mukhlisin), dan KH Syadzili (Pengasuh Ponpes Darul Lughoh war Rahmah).

KH Helmi Amin selaku salah seorang inisiator kegiatan menjelaskan, Ponpes menjadi bagian dari jamaah NU, tempat di mana NU didirikan oleh Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari, berinisiatif mengajak seluruh kalangan ulama Kalbar untuk ikut memikirkan masa depan NU di Kalbar. “Momennya pas menjelang Konferwil PWNU Kalbar yang informasinya akan diadakan bulan ini,” kata Helmi yang juga pernah mengajar di Ponpes Assalam, Pal Lima Pontianak ini.

Bersama Helmi, hadir pula KH Luqmanul Hakim, sesama alumni Tebuireng. “Peserta silaturrahim ini tidak hanya dari kalangan alumni pondok Tebuireng, tapi juga dari berbagai pesantren di Jawa, para Habaib dan ulama Aswaja lulusan Timur Tengah,” ujar Luqman yang aktif melatih para qori dan kerap menjadi jadi juri MTQ di wilayah Kalbar.

Mereka semua, lanjut Luqman, bersedia hadir atas dasar pemikiran yang sama untuk membangkitkan kembali NU di Kalbar. Hal ini sebagaimana keinginan para pendiri NU, yakni agar NU diisi oleh santri yang mampu mengibarkan Aswaja.

KH Jalaluddin HAS, Rois Syuriah PWNU Kalbar periode 2011-2016 tampil memberikan sambutan secara virtual. Pemilik sapaan Abah Jalal ini menyampaikan permohonan untuk mendukung H Andi Syafrani, maju mencalonkan diri sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Kalbar. “Saya tahu persis beliau adalah santri. Dan PWNU Kalbar ke depan harus dipimpin oleh santri,” tegasnya.

Mendapat mandat yang besar ini, Andi Syafrani, santri lulusan Jombang mengaku tidak membayangkan sebelumnya akan menerima amanah itu. Kepada para kyai, ulama, habaib, maka Andi sebagai santri bersikap sam’an wa tho’atan.

Baca juga:  Kalbar Harus Siap Lakukan Transformasi Ekonomi

“Saya niatkan ini hanya untuk khidmat kepada NU, kepada Hadratus Syeikh dan para mu’assisin NU, serta khidmat kepada agama, bangsa dan negara. Tentunya khidmat kepada para guru,” ujar Andi.

Urusan menang kalah nanti dalam Konferwil, kata dia, adalah dalam kekuasaan Allah Subhanahu Wata’ala. “Tapi doa dan restu dari para masyaikh di sini adalah bekal utama saya dan saya yakini sebagai kekuatan dalam menjalankan takdir Allah,” tegas Andi.

Kegiatan ini merupakan wujud konkret dalam berkontribusi membangun NU Kalbar yang lebih baik ke depan. “Sehingga NU Kalbar ke depan lebih berkibar dan menjadi kiblat gerakan dakwah Islam di Kalbar untuk kemaslahatan umat Islam dan penduduk Kalbar,” ujarnya.

Penjaga Moralitas

Andi merupakan dosen di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia  mengingatkan bahwa NU sebagai sebuah tubuh terdiri dari jasad yang berupa organisasi yang ruhnya berwujud para ulama. Tanpa adanya ulama, NU akan kehilangan ruh.

Formalisasi keberadaan ulama ini sebagai pilar utama dalam tubuh NU yang direpresentasikan dalam Ahlul Halli wal Aqdi. Mereka ini menjadi ruh utama kehidupan NU yang dipilih dengan kriteria khusus seperti memiliki akhlak mulia, tawadhu’, memiliki integitas, berpengaruh, alim, muharrik/penggerak, munazzim/memiliki kemampuan organisasi, wara’, dan zuhud.

Mereka adalah penjaga moralitas NU dan simbol keulamaan NU. “Namanya juga Nahdhatul Ulama, artinya kebangkitan ulama. Yang jadi subjek utama dalam NU karenanya adalah adalah ulama. Tentunya ulama dalam kriteria tadi”, jelas Andi.

Tohiddin, Ketua PCNU Sekadau berharap munculnya kembali ruh PWNU Kalbar melalui ulama. “Dengan silaturrahim alim ulama ini terasa kembali hadirnya ruh NU yang didirikan oleh masyaikh dan ulama di tahun 1926,” kata Tohiddin.

Dirinya yakin para Ulama NU di Kalbar sangat mencintai NU. Posisi ulama di NU itu sebagai pemegang saham utama atau pemilik. Sedangkan para ketua dan pengurus Tanfidziyah adalah santri para ulama. “Siapapun yang hari ini menjadi ketua dan pengurus Tanfidziyah mestinya merasa sebagai santrinya para Ulama. Ketika para ulama sudah bermusyawarah mengambil keputusan, maka sebagai santri tidak punya pilihan kecuali manut,” pungkas Tohidin.

Harapan

Andi Syafrani yang menerima mandat para ulama memulai kiprahnya secara struktural di NU ketika mendapatkan beasiswa. Ia melanjutkan kuliah pascasarjana di Australia. Saat itu Andi diminta terlibat di PCI ANZ bersama-sama Gus Nadirsyah Hosen selaku Rois Syuriah.

Baca juga:  Lapas IIA Pontianak Buka Besuk Tatap Muka

Setelah pulang mengajar di almamaternya UIN Ciputat, Andi lebih banyak membantu kegiatan NU di PCNU Jaksel. Ia sempat bersama-sama sahabatnya TB Ace Hasan Syadzily masuk dalam struktur GP Ansor Pusat saat dipimpin Nusron Wahid.

“Saya belum dikenal oleh para sahabat pengurus NU di Kalbar, meskipun saya lahir di Pontianak,” terang Andi. Karenanya, Ia memerlukan banyak silaturrahim dengan pengurus PCNU di Kalbar.

Setelah acara Silaturrahim ini, Andi berharap dirinya dapat diterima oleh para pimpinan PCNU se-Kalbar. “Mudah- mudah segera bisa bertemu dan diterima oleh seluruh Rois Syuriah maupun Ketua Tanfidziyah PCNU seluruh Kalbar dalam waktu dekat ini,” kata Andi.

Beberapa langkah yang akan dilakukannya ke depan untuk memajukan PWNU Kalbar, Andi pertama kali akan menjalankan perintah dan dawuh sesepuh dan ulama yang memberikan mandat.

Secara program, PWNU mestinya mengikuti dan menjalankan visi dan misi yang telah dicanangkan oleh PBNU karena bersifat struktural hirarkis. Tentunya dengan penyesuaian dan kebutuhan terkait dinamika persoalan lokal.

Andi mengemukakan pentingnya PWNU memiliki kantor permanen untuk aktivitas warga NU. Demikian juga untuk seluruh struktur NU di kabupaten, kota, hingga kecamatan. Seperti di wilayah lainnya hingga ke MWC NU se-Kalbar mempunyai sekretariat permanen.

Dengan demikian, dapat menjaga, melestarikan, menyebarkan Aswaja. Sekretariat juga menjadi  pusat of dakwah baik dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan, serta keagamaan. Dengan demikian NU akan terasa manfaatnya bagi ummat, khususnya warga Nahdliyin di Kalbar ini.

Modal dasar kekuatan NU di Kalbar ini sudah ada dan sangat besar yakni tradisi keagamaan umat Islam yang sesuai dengan ajaran Aswaja. Hanya saja, belum semua umat Islam pengamal tradisi  tersebut menjadi bagian dari NU. Inilah tantangan yang harus bisa dijembatani dengan dakwah ulama NU dan difasilitasi oleh pengurus struktural NU di tingkat apapun.

Kalau ini sudah klop, kata Andi, gerakan dakwah NU dalam bidang lainnya akan lebih mudah diwujudkan. Sebab inti dari gerakan NU adalah pada aspek keagamaan. Jika di sisi ini bisa berjalan baik, insya Allah di bidang lainnya akan gampang. “Anggap saja lainnya itu bonus dan berkah karena dakwah agama lillaahi ta’ala yang ikhlas,” pungkas Andi. (rls/dwi)

Share :

Baca Juga

Manasik Haji Mandiri Kabupaten Sambas 2025

Edukasi

Pesan Satono kepada Peserta Manasik Haji Mandiri 2025
Bimtek Pemuda dan LSM Antikorupsi

Edukasi

Anggota FW-LSM Kalbar Terpilih Bimtek Antikorupsi KPK
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa

Edukasi

Mahasiswa 5 Perguruan Tinggi Gotong Royong
Penyuluhan Hukum Mahasiswa UPB

Edukasi

Penyuluhan Hukum di 10 Desa se-Kubu Raya
pontianak-times.co.id

Edukasi

Hanura Singkawang Umrohkan Marbot Masjid
Tes Kesamaptaan Poltekip dan Poltekim

Edukasi

6 Peserta Tes Samapta Poltekip/Poltekim
Ketua Dewan Pers

Edukasi

Dewan Pers Lindungi Jurnalistik Berkualitas

Edukasi

Dewan Pers Dorong Verifikasi Media Massa
error: Content is protected !!