Home / Ekonomi

Kamis, 10 Oktober 2024 - 19:56 WIB

Tenun Sambas Dinta Melesat Bersama Bank Kalbar Syariah

Masnita, menunjukan produk kain songket hasil tenunannya rumahnya di Desa Sumber Harapan Kecamatan Sambas

Masnita, menunjukan produk kain songket hasil tenunannya rumahnya di Desa Sumber Harapan Kecamatan Sambas

Sambas. Tenun songket khas Kabupaten Sambas sangat terkenal dan mendapat pengakuan dari UNESCO. Usaha kerajinan tradisional ini dilakukan secara turun temurun.

Pusat kerajinan tenun sambas berada di Desa Sumber Harapan Kecamatan Sambas. Para pelaku usaha turut melestarikan budaya secara turun dari nenek moyang terdahulu.

Salah seorang pemilik usaha kain tenun sambas itu adalah Masnita. Perempuan baya pemilik usaha Tenun Sambas Merek Dinta ini produksinya telah menembus pasar global. “Saya bisa berkembang seperti sekarang, karena adanya bantuan modal dari Bank Kalbar Syariah,” kata Masnita.

Di tangan Masnita, usaha ini semakin berkembang. Produksinya tak hanya kain tenun songket khas Sambas saja, tetapi ada juga aksesoris lain seperti kopiah, tanjak, tas, baju. dekorasi dinding dan aksesoris lain, berciri khas lantaran berbalut kain tenun.

Awalnya, Masnita memproduksi sekitar 20 kain tenun saja. Padahal permintaan sangat tinggi. Setelah mendapatkan bantuan pinjaman modal dari Bank Kalbar Syariah, produksinya melesat dua kali lipat.

Baca juga:  Pencari Kepiting di Ujung Negeri

“Masalah pelaku usaha seperti saya, adalah di permodalan. Saya tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang banyak, karena tidak memiliki modal produksi,” kata Masnita.

Untuk itu, lanjut Masnita, dirinya memberanikan diri melakukan pinjaman modal di Bank Kalbar Syariah. “Alhamdulillah, ternyata persyaratan dan angsurannya murah. Sekarang produksi kain songket saya bisa semakin berkembang,” katanya.

Saat ini, lokasi usaha Tenun Sambas Dinta di Jalan Semberang Dusun Semberang 1, Desa Sumber Harapan Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, sudah banyak dikenal dan dikunjungi konsumen.

Soal pemasaran, Masnita juga sudah memasuki dunia digital. Semua produknya dijual melalui medsos dan marketplace. Konsumennya berdatangan dari lokal dan nasional, juga dari berbagai negara, di antaranya Malaysia dan Brunei Darussalam.

Paling Laris

Tenun pucuk rebung, merupakan salah satu produksi Dinta yang paling laris. Ini merupakan motif wastra (warisan tradisional) khas Melayu Sambas yang memiliki makna filosofis sebagai pengingat untuk terus maju dan bersemangat, seperti halnya pucuk rebung yang terus bertumbuh. Ada lagi kain songket benang emas, karena berwarna keemasan dan melambangkan kesuksesan serta nilai yang tinggi.

Baca juga:  Hari Tenun, Tito Ajak Daftarkan HKI

“Warna keemasan dari kain songket, menunjukkan kekayaan suatu daerah dan motif pucuk rebung menjadi nilai keunikan dari suatu kain, yang bermakna terus berinovasi,” jelas Masnita.

Dia berharap kerajinan tradisional yang mengangkat budaya daerah ini, bisa terus dijaga dan dilestarikan. Untuk itu para perajinnya butuh kemitraan, terutama dukungan dari perbankan. Para perajin di daerah memiliki kendala permodalan.

“Kami hanya bisa berhasil jika mendapatkan dukungan modal. Saya bersyukur memperoleh kucuran pembiayaan dari Bank Kalbar Syariah. Saya berharap, pelaku usaha kecil memanfaatkan Bank Kalbar dalam pengembangan usahanya, sebab persyaratan dan angsurannya murah,” ujar Masnita.(ind/biz)

Update Berita, ikuti Google News

Share :

Baca Juga

Ikatan Alumni FEBI IAIN Pontianak

Ekonomi

IKA FEBI IAIN Pontianak Garap Ekonomi Kreatif
pontianak times

Ekonomi

Peluang Pengembangan Ekonomi Digital
CSR Award 2024

Ekonomi

Pengakuan Nasional, Bank Kalbar Raih Top CSR Award 2024
Top BUMD Awards

Ekonomi

Bank Kalbar Pertahankan Bintang 5 Top BUMD Awards 2024
Trik pensiunan ASN menjadi wirausahawan

Ekonomi

Trik Pensiunan ASN Jadi Wirausahawan
Rakor TPID Kabupaten Sambas

Ekonomi

TPID Sambas Siapkan Gerakan Pangan Murah
Sri Mulyani Menkeu

Ekonomi

Waspada Gejolak Ekonomi Dunia 2023
PT Perorangan

Ekonomi

Berikut Ini Syarat Pendirian PT Perorangan
error: Content is protected !!