Sambas. Kabupaten Sambas bisa disebut lumbung padi bagi Provinsi Kalimantan Barat, lantaran memasok 40 persen kebutuhan beras.
Kondisi tersebut didukung oleh 70 persen warga Kabupaten Sambas yang bekerja sebagai petani. Selain itu didukung oleh areal tanam yang mancapai 45,7 persen berdasarkan target tanam se- Kalimantan Barat seluas 349.500 hektar, atau sekitar 160 ribu hektar berada di Kabupaten Sambas.
Dalam hal ketahanan pangan, pemangku kebijakan di kabupaten paling utara Kalbar ini terus menggenjot infrastruktur penunjang agar produktivitas padi meningkat.
“Untuk meningkatkan produktivitas, perlu diperhatikan beberapa sektor seperti irigasi dan benih,” kata Bupati Sambas H Satono saat menghadiri Panen Raya Padi Kelompok Tani (Poktan) Tri Karya, Desa Serunai, Kecamatan Salatiga, Sabtu (16/09/2023).
Terpenting, kata Satono, adalah sektor hilir, yaitu penjualan. Saat ini harga padi sudah mencapai Rp7.000. “Alhamdulillah, ini kabar baik bagi kita semua terutama para petani,” ucap Satono.
Pada musim tanam ke tiga tahun 2023, panen padi seluas 458 hektar dengan varietas unggul lokal dengan produktivitas mencapai 3,4 ton per hektar Gabah Kering Giling (GKG). “Kabupaten Sambas sebagai penyuplai pangan 40 persen untuk Kalimantan Barat harus kita pertahankan,” kata Satono.
Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura (PTPH) Provinsi Kalbar, Florentinus Anum turut hadir dalam Panen Raya Padi Kelompok Tani (Poktan) Tri Karya, Desa Serunai itu. Ia mengapresiasi petani Kabupaten Sambas yang menjadi penyangga pangan padi Kalimantan Barat.
Surplus
Florentinus meyakini, akhir tahun 2023 akan surplus pangan untuk masyarakat. “Tahun ini kita telah masuk masa tanam ke tiga. Masa tanam pertama menghasilkan 3,2 ton/Ha GKG dan masa tanam kedua sebesar 2,9 ton/Ha GKG,” ucap Florentinus.
Florentinus mengucapkan terima kasih kepada petani, penyuluh dan kepala desa yang telah melakukan upaya peningkatan produktivitas padi. “Mari kita bersama-sama membangun pangan untuk kesejahteraan kita bersama,” kata dia.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Serunai, Susanto mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sambas, serta Kepala OPD yang telah memberikan motivasi bagi masyarakat, khususnya kepada para petani.
Beberapa tahun sebelumnya, Kabupaten Sambas memang unggul dalam hal tanaman padi. Bahkan pernah dipasarkan ke Pulau Natuna di Provinsi Riau Kepulauan setelah terjadi kelebihan produksi dengan tingkat konsumsi penduduk lokal hampir 20 persen.
Beras asal Kabupaten Sambas, terutama beras dari Kecamatan Pemangkat dengan varietas tertentu, juga menjadi bahan baku mi putih yang menjadi andalan puluhan pengusaha di Kota Singkawang.
Penulis: Yanra I Editor: R. Rido Ibnu Syahrie
Update Berita, ikuti Google News