Pontianak. Menteri Koordinator Pereknomian Airlangga Hartarto meyakini pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat akan mencapai 10%
“Kalimantan Barat bisa dipacu pertumbuhannya lebih tinggi dari nasional seperti yang dilakukan di Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Papua,” kata Airlangga di hadapan peserta Konsolidasi Internal Partai Golkar Kalbar, Kamis (24/11/2022) di Gedung Zamrud Pontianak.
Keyakinan Airlangga terhadap pertumbuhan ekonomi itu dilatarbelakangi kondisi Kalimantan Barat yang memiliki banyak bahan baku produksi. “Ada nikel, bauksit dan aluminium. Itu menjadi kebutuhan industri otomotif. Ke depan akan bicara mengenai aluminium pesawat udara hingga aluminium untuk peralatan lainnya,” papar Airlangga.
Alumunium, kata dia, merupakan komoditas yang sangat strategis dan Kalimantan Barat mempunyai baha bakunya. Rumus suksesnya sudah punya. “Tinggal kita dorong down stripnya. Enggine block motor listrik butuh aluminium. Inilah yang kita perlukan agar bisa menjadi bangsa yang maju,” kata Airlangga.
Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini mencontohkan Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Papua yang melakukan hilirisasi mineral. Pertumbuhan ekonominya di atas nasional. Bahkan bisa dua kali dari atas nasional.
“Maka, kalau hilirisasi di Kalimantan Barat juga dilakukan, volumenya bisa meningkat. Dengan demikian ekspor dari Kalimantan Barat akan meningkat. Dan saya yakin pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat bisa lebih dari 10 persen,” terangnya.
Seperti diketahui, kondisi Perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan II 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,45% (yoy). Pertumbuhan ini meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan pertumbuhan perekonomian Kalimantan Barat tersebut searah dengan pertumbuhan komponen permintaan dan penawaran.
Potensi lainnya Kalimantan Barat adalah daerah perbatasan dan Energi Baru Terbarukan (EBT) seiring program energi hijau Indonesia. Akan ada Global investment Infrastructure yang tergantung proposal dari Indonesia. Di Kalimantan Barat ada studi untuk mini nuklir power.
“Kalimantan Barat punya uranium tetapi uranium baru bisa dimanfaatkan kalau ada power plan-nya dan itu di tangan pemerintah,” ujarnya.(rdo)