Pontianak. The Asia Foundation (TAF) bersama Development Bank of Singapore Foundation (DBSF) segera launching program pemberdayaan 80 ribu perempuan marginal di Kalbar.
Launching program bertajuk percepatan inklusi keuangan ini dijadwalkan, Selasa (15/4/2025) di Pontianak, yang diawali dengan diseminasi. Kemudian berlanjut dengan diskusi panel hasil penelitian bersama pemangku kebijakan dan stakeholders.
Renata Arianingtyas, Direktur Women’s Rights and Inclusion TAF menjelaskan program ini ditujukan bagi 80 ribu perempuan marjinal untuk memiliki literasi keuangan yang lebih baik, dan perluasan akses terhadap layanan keuangan.
“Program ini akan berlangsung selama tiga tahun dan diharapkan bisa mendorong partisipasi perempuan dalam pengambilan kebijakan publik. Nantinya akan berpengaruh pada kesehatan finansial perempuan,” ujar Renata.
Menurutnya, program ini memiliki tiga komponen utama yaitu memperluas akses perempuan pada layanan keuangan, peningkatan kapasitas pengetahuan dan ketrampilan literasi keuangan, serta membangun lingkungan yang mendorong pertumbuhan ekonomi di komunitas yang inklusif dan berkelanjutan.
Mengapa pelaksanaan programnya di Kalbar? Renata menjabarkan alasannya karena indeks inklusi keuangan di Provinsi Kalbar masih sedikit lebih rendah dibandingkan tingkat nasional sebesar 85,10%. Selain itu,di Kalbar terdapat 11,25% Rumah Tangga Miskin yang dikepalai oleh perempuan, berdasarkan data BPS.
“Bagi pihak Pemprov Kalbar juga terdapat kesesuaian program kami ini dengan visi dan misi Gubernur dan Wagub khusunya misi ke 8 dan program prioritas ke 5 yakni menciptakan kepastian hukum dan HAM serta keadilan dan kesejahteraan gender,” ujar Renata.
Renata mengatakan program ini dalam jangka panjang diharapkan terbentuk kelompok perempuan yang lebih terorganisir dan berupaya meningkatkan kualitas hidup mereka.
“Kelompok perempuan ini juga diharapkan mampu berpartisipasi dalam proses penyusunan dan pengambilan keputusan dan kebijakan publik, terutama di tingkat lokal seperti desa, atau kabupaten/kota,” ujar Renata yang juga alumni Birmingham Unversity UK ini.
Editor: R. Rido Ibnu Syahrie I Update Berita, ikuti Google News