Home / Ekonomi

Jumat, 11 April 2025 - 11:05 WIB

TAF dan DBSF Berdayakan 80 Ribu Perempuan Marginal di Kalbar

Renata Arianingtyas, Direktur Women’s Rights and Inclusion TAF.

Renata Arianingtyas, Direktur Women’s Rights and Inclusion TAF.

Pontianak. The Asia Foundation (TAF) bersama Development Bank of Singapore Foundation (DBSF) segera launching program pemberdayaan 80 ribu perempuan marginal di Kalbar.

Launching program bertajuk percepatan inklusi keuangan ini dijadwalkan, Selasa (15/4/2025) di Pontianak, yang diawali dengan diseminasi. Kemudian berlanjut dengan diskusi panel hasil penelitian bersama pemangku kebijakan dan stakeholders.

Renata Arianingtyas, Direktur Women’s Rights and Inclusion TAF menjelaskan program ini ditujukan bagi 80 ribu perempuan marjinal untuk memiliki literasi keuangan yang lebih baik, dan perluasan akses terhadap layanan keuangan.

“Program ini akan berlangsung selama tiga tahun dan diharapkan bisa mendorong partisipasi perempuan dalam pengambilan kebijakan publik. Nantinya akan berpengaruh pada kesehatan finansial perempuan,” ujar Renata.

Baca juga:  Jokowi Datang, Aspesi Keluhkan Harga TBS

Menurutnya, program ini memiliki tiga komponen utama yaitu memperluas akses perempuan pada layanan keuangan, peningkatan kapasitas pengetahuan dan ketrampilan literasi keuangan, serta membangun lingkungan yang mendorong pertumbuhan ekonomi di komunitas yang inklusif dan berkelanjutan.

Mengapa pelaksanaan programnya di Kalbar? Renata menjabarkan alasannya karena indeks inklusi keuangan di Provinsi Kalbar masih sedikit lebih rendah dibandingkan tingkat nasional sebesar 85,10%. Selain itu,di Kalbar terdapat 11,25%  Rumah Tangga Miskin yang dikepalai oleh perempuan, berdasarkan data BPS. 

“Bagi pihak Pemprov Kalbar juga terdapat kesesuaian program kami ini dengan visi dan misi Gubernur dan Wagub khusunya misi ke 8 dan program prioritas ke 5 yakni menciptakan kepastian hukum dan HAM serta keadilan dan kesejahteraan gender,” ujar Renata. 

Baca juga:  Berikut Ini Syarat Pendirian PT Perorangan

Renata mengatakan program ini dalam jangka  panjang diharapkan terbentuk kelompok perempuan   yang lebih terorganisir dan berupaya meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Kelompok perempuan ini juga diharapkan mampu berpartisipasi dalam  proses penyusunan dan pengambilan keputusan dan kebijakan publik, terutama di tingkat lokal seperti desa, atau kabupaten/kota,” ujar Renata yang juga alumni Birmingham Unversity UK ini.

Editor: R. Rido Ibnu Syahrie I Update Berita, ikuti Google News

Share :

Baca Juga

Bank Kalbar raih IdA dari Pefindo

Ekonomi

Pefindo Sematkan Bank Kalbar Miliki Prospek Stabil
Pengajuan pendirian Kopdes Merah Putih dari Peemkab Sambas kepada Wamenkop.

Ekonomi

Sinergi Pusat dan Daerah, Garap Kopdes Merah Putih
Baznas

Ekonomi

Baznas Bantu 50 Rumah Tak Layak di Kalbar
Penghargaan Bank Kalbar

Ekonomi

Kerja Keras Tim, Bank Kalbar Sabet 2 Penghargaan
Pasar murah imlek

Ekonomi

Pasar Murah Mempawah Jelang Imlek 2574
Peresmian BBM Satu Harga

Ekonomi

BBM Satu Harga Bantu Percepatan Ekonomi
pontianak-times.co.id

Ekonomi

Terpuruk Pasca Pandemi, SMSI Bentuk Koperasi
Baznas

Ekonomi

Baznas Kelola Zakat untuk Kemandirian Umat
error: Content is protected !!