Sanggau. Prajurit TNI di perbatasan Dusun Panga Sanggau Indonesia-Malaysia menjadi tenaga pengajar tambahan. Hal itu menyiasati minimnya guru di pedalaman.
Prajurit TNI yang bertugas menjaga perbatasan dan peduli soal pendidikan itu adalah dari Satgas Pamtas Batalion Kavaleri (Yonkav) 12/Beruang Cakti (BC). Mereka turut membantu memajukan pendidikan di perbatasan.
Prajurit TNI mendidik anak-anak usia sekolah dengan fasilitas alakadarnya. Ada yang menggunakan pos jaga. Ada pula yang memanfaatkan saung atau tempat berteduk sederhana. Namun prajurit TNI menyiapkan papan tulis (whiteboard).
“Kepedulian Satgas Pamtas itu untuk membentuk generasi penerus di pedalaman Kalbar yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Memang mengalami minimnya tenaga pengajar,” kata Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonkav 12/BC, Letkol Kav Andy Setio Untoro SH MHan, Selasa (6/8/2024).
Menurut Andy, kehadiran anggota Satgas Pamtas Yonkav 12/BC sebagai tenaga pengajar tambahan adalah bentuk kepedulian dalam mencerdaskan anak-anak perbatasan Indonesia.
Tujuan lainnya, kata Andy, memberikan motivasi dan semangat belajar generasi muda di perbatasan Kalbar guna meraih cita-cita kedepan.
Terpisah, Danpos Panga Serma Ali Nurdin mengungkapkan minimnya tenaga pengajar di perbatasan RI-Malaysia wilayah Kalbar menjadi masalah serius.
Para pengajar dari TNI tersebut sebelumnya telah mendapatkan bekal sebagai tenaga pendidik (Gadik). “Kami hadir untuk menjadi solusi atas kekurangan tenaga pendidik diwilayah perbatasan,” ujar Ali Nurdin.(edo/rdo)
Update Berita, ikuti Google News