Pontianak. PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat bersama Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia (YPIB) membentuk D’MUA (Disabilitas Make Up Artis) Community, Jumat (13/9/2024).
Pembentukan D’MUA Community ini sebagai tindaklanjut program bantuan pelatihan tatarias bagi perempuan disabilitas melalui program Srikandi Movement bertema Woman Support Woman, beberapa waktu lalu.
Untuk pertama kalinya, Sarina terpilih sebagai Ketua D’MUA Community didampingi Sekretaris Vibi Utami dan Bendahara Arfa Diaz Wawadah.
D’MUA Community terbentuk dalam sebuah perhelatan di Satuperdua Kopitiam, dihadiri tokoh sejumlah wanita insipiratif peduli sosial di Kalimantan Barat. Mereka adalah Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kalbar Lismaryani, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar Rita Hastarita, dan Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Kota Pontianak Heny Sutiany.
Turut hadir, Ketua YPIB Adi Warna, Pembina YPIB Mustaat Saman serta 30 penerima manfaat yaitu perempuan disabilitas yang masuk dalam naungan Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia.
D’MUA Community merupakan komunitas pertama di Kalimantan Barat yang beranggotakan perempuan disabilitas, bergerak dalam usaha make up artis. Ini merupakan wujud komitmen PLN dalam mendukung program inklusivitas bagi kelompok difabel, khususnya perempuan di Kalbar.
Sebelumnya, sebanyak 30 anggota D’MUA Community telah mengikuti pelatihan merias bersama Liyan Mirzani Make up Studio selama 3 hari dan menerima satu set alat rias sebagai bekal awal menjalankan usaha make up artis.
Lismaryani memberikan apresiasi kepada PLN dan Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia atas penyelenggaraan program PLN Pedulii ini. “Saya sangat mengapresasi Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia yang telah mengayomi penyandang disabilitas di Kalbar,” kata Lismaryani.
Ia juga mengapresiasi PLN yang telah memberikan bantuan program. Isu inklusivitas yang sedang ini untuk menghilangkan stigma masyarakat awam terhadap kelompok difabel yang masih dipandang sebelah mata.
Antusias
Di kesempatan yang lain, Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi, Dicky Saputra menyampaikan apresiasi kepada YPIB yang telah menerima kehadiran program PLN Peduli dengan semangat dan antusias.
“PLN akan terus berusaha untuk mendampingi dan memberikan kesempatan yang berkelanjutan bagi teman-teman difabel. Harapannya kami juga dapat mengembangkan sinergi bersama instansi pemerintah dalam meningkatkan pemberdayaan kelompok difabel,” ujar Dicky.
Pembina YPIB, Mustaat Saman menjelaskan yayasan yang dibentuknya merupakan Yayasan Nirlaba, memiliki visi menciptakan ekosistem entrepreuner yang inklusif dan berkelanjutan. Tujuannya untuk meningkatkan kemandirian, daya saing dan kualitas hidup penyandang disabilitas yang bermartabat.
“Kami sangat paham bahwa banyak sekali teman-teman difabel yang ingin meningkatkan kemandiriannya. Untuk itu kami mencoba membentuk Paraprenuer ini dengan menciptakan 100 unit usaha untuk penyandang disabilitas salah satunya yaitu tata rias atau yang lebih dikenal MUA,” jelas Mustaat.
Kami berharap kedepannya dapat menjadi langkah positif semua kalangan baik instansi pemerintah maupun sektro swasta ataupun BUMN dalam mendukung program inklusivitas bagi kelompok difabel.
D’MUA Community diharapkan dapat menjadi sarana bagi kelompok difabel untuk mengembangkan keterampilan dan kemandiriannya. Selain itu, komunitas ini juga dapat menjadi sarana untuk menghilangkan stigma masyarakat terhadap kelompok difabel.
Bahagia
Di tempat yang sama, Liyan Mirzani, influencer kecantikan Kalbar yang sekaligus pemateri Make up artis mengaku bahagia. “Tidak terpikirkan sebelumnya, penyandang disabilitas dapat memperoleh kesempatan yang sama untuk memperdalam tata rias ini,” kata Liyan.
Liyan juga mengaku kagum kepada keahlian kaum difabel yang hasil riasannya tak kalah bagusnya dengan orang-orang yang sudah menamai dirinya sebagai seorang Makeup artis. “Saya berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan, sehingga lebih banyak lagi penyandang disabilitas perempuan yang tidak lagi minder dan bisa tampil secara percaya diri,” tutur Liyan.
Andi Syafira, perempuan disabilitas netra yang menjadi peserta pelatihan, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN.
Andi Syafira bersyukur dan berterima kasih kepada pihak manajemen PLN dan para Srikandi PLN. Dengan program women support women membuat diri dan rekan-rekannya memiliki kesempatan sama mencoba dunia tatarias.
“Apalagi dengan motivasi bekerja professional. Saya berharap agar kita bisa saling dukung dan menguatkan,” terang Andi Syafira.
Penulis: Indra Hermawan I Update Berita, ikuti Google News