Isu dinasti politik dalam kontestasi Pilpres 2024 berimbas ke tingkat lokal. Belum lama ini, penolakan publik atas dinasti politik juga terjadi di Mempawah.
Secara kasat mata dan faktual, Kabupaten Mempawah merupakan potret dinasti politik yang terjadi di Kalimantan Barat. Wacana penolakan dinasti politik di Mempawah itu dapat dipahami sebagai ekspresi atau aspirasi warga yang menginginkan adanya penyegaran kepemimpinan.
Dinasti Politik merupakan sebuah istilah yang dapat diartikan sebagai eksistensi sebuah kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga.
Meski wacana tersebut masih dalam tataran kominikasi publik, namun perlu kiranya dilakukan survey untuk mengukur tingkat kepuasan publik atas kepemimpinan hari ini. Hal yang paling utama misalnya terkait pelayanan dan seluruh indikator capaian pembangunan.
Tentu saja pekerjaan yang tidak sulit untuk menyajikan informasi berapa skor indeks tematik seluruh indikator capaian pembangunan di Kabupaten Mempawah. Lalu bagaimana dampaknya di lapangan? Apakah kemiskinan berkurang dalam lima tahun, atau justeru 15 tahun ke belakang di masa kepemimpinan bupati sebelumnya. Mari kita buka data untuk didiskusikan secara terbuka.
Sementara secara empirik, sektor ekonomi kelihatan bergerak, seiring beroperasinya Pelabuhan Kijing sebagai jalur eksport komoditi andalan dari Kalbar. Apalagi di Kabupaten Mempawah saat ini juga eksis kegiatan pertambangan bauksit.
Mestinya ekonomi tumbuh karena kegiatan investasi yang bergerak di sebuah wilayah akan memicu bergeraknya sektor-sektor lain. Orang Mempawah yang tinggal di luar kota, saat ini dapat melihat perkembangan infrastruktur di Mempawah. Berbagai usaha mulai menggeliat, mulai dari penginapan, restoran dan kuliner, serta industri kreatif yang mewadahi interaksi positif anak-anak muda.
Dari Mempawah diharapkan akan lahir talenta-talenta muda yang tangguh serta berkarakter dan nantinya mampu berkiprah dibidangnya masing-masing.
Apalagi menjelang era bonus demografi, potensi anak-anak muda milenial dan Gen Z (Genzi) perlu difasilitasi oleh Pemerintah. Dengan demikian, Kabupaten Mempawah sangat siap untuk menyambut masa Indonesia Emas dengan Generasi Berprestasi Gemilang di 2045 nanti.
Modalitas
Harus diakui, Kabupaten Mempawah sebetulnya memiliki modalitas yang lebih dari cukup untuk bergerak maju menjadi unggul. Termasuk infrastruktur Pendidikan yang telah dibangun pemerintah seperti Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang sebentar lagi akan beroperasi.
Belum lagi Lembaga Pendidikan agama di pesantren yang tersebar di kecamatan-kecamatan. Bahkan Mempawah adalah kabupaten yang memiliki jumlah lembaga pendidikan pesantren terbanyak di Kalbar.
Lalu, apakah aspirasi yang menginginkan adanya penyegaran kepemimpinan di Mempawah mesti kita diamkan saja. Apakah hanya suara oposisi yang tidak legitimate? Mari kita uji dengan pertanyaan, apakah masyarakat setuju dengan adanya dinasti politik di Mempawah?.
*Hermawansyah, Pegiat Sosial I Update Berita, ikuti Google News