Pontianak. Sebanyak 300 lebih atlet disabilitas yang tergabung dalam National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kalbar mengikuti acara puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) tingkat Provinsi Kalbar, Jumat (9/9/2022) di GOR Pangsuma Pontianak.
Haornas dihadiri Gubernur Kalbar H Sutarmidji yang diawali dengan atraksi tarung derajat dan panahan. Dilanjutkan defile dari berbagai cabang olahraga (Cabor) termasuk atlet NPCI Kalbar. Sutarmidji juga me-launching Database Olahraga (Dabor), galeri olahraga dan logo Porprov 2022.
Haornas ini diselenggarakan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalbar. Turut hadir Kadis Porapar, Wagub Ria Norsan, Sekda Kalbar Harisson. “Saya berharap olahraga di Kalbar semakin maju,” kata Sutarmidji dalam sambutannya.
Usai peresmian galeri olahraga, Sutarmidji membuka kejuaraan Catur Tuna Daksa, Tuna Rungu dan Tuna Netra yang diikuti 86 atlet. Kegiatan ini diselenggarakan oleh NPCI Kalbar. Pada momen ini juga Sutarmidji melihat demonstrasi atlet disabilitas dari cabor renang, angkat berat, dan tenis meja.
Event NPCI Kalbar
Mustaat Saman, Ketua NPCI Kalbar menjelaskan pada acara Haornas itu NPCI Kalbar menghadirkan 300 lebih atlet. Kegiatan lainnya yang menjadi rangkaian peringatan Haornas dilakukan selama tiga hari. NPCI Kalbar menggarap launcing galeri olahraga NPCI Kalbar, rekrutmen dan screening atlet disabilitas baru, dan turnamen catur tuna netra, tuna runggu dan tuna daksa.
“Kami juga melakukan demonstrasi unjuk kebolehan cabor-cabor NPCI panahan, angkat berat, dan tenis meja. Ditutup dengan kegiatan gerak jalan sehat keluarga besar penyandang disabilitas,” kata Mustaat.
Tujuan dari seluruh rangkaian kegiatan itu, kata Mustaat, untuk sosialisasi bahwa NPCI hadir sebagai upaya mengangkat harkat dan martabat penyandang disabilitas dalam bidang olahraga.
“Kami akan terus sosialisasi, terutama kepada para orangtua dan keluarga yang banyak tidak membolehkan untuk mengikuti atau berlatih dikarenakan melihat keadaan anaknya,” ujar mantan Anggota DPRD Provinsi Kalbar ini.
Menurut Mustaat, para penyandang disabilitas juga ingin membanggakan orang tua, keluarga, daerah dan negara. Setiap keberhasilan pasti ada bonus dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Bonus yang diberikan sekarang sudah sama antara disabilitas dan non disabilitas.
Ia mencontohkan peran serta atlet-atlet NPCI yang berlaga di Peprnas Papua yang mendapatkan medali emas, mendapat Rp200 juta dan ada atlet yang mendapat Rp600 juta.
“Baru-baru ini juga atlet kita yang bertanding di Asean Paragames ada yang mendapat bonus Rp1 miliar lebih dari Kemenpora. Artinya, olahraga juga bisa membuat atlet Disabilitas memiliki penghasilan,” ujar Mustaat seraya bertekad akan terus membuat kejuaraan untuk menambah jam terbang atlet.(rdo)