Ketapang. Siapa bilang perempuan tidak bisa bertarung dan memimpin? Buktinya terjadi di Desa Kuala Tolak Kecamatan Matan Hilir Utara, Kabupaten Ketapang. Hj Nurasimah berhasil meraup suara terbanyak mengalahkan empat kandidat pada perhelatan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Kabupaten Ketapang, Kamis (15/07/21).
“Alhamdulillah, kita unggul dari hasil surat suara C1. Terimakasih kepada warga Kuala Tolak dan semua pihak yang turut menyukseskan pilkades ini,” kata Hj Nurhasimah kepada newscafe-online.com, usai pleno perhitungan suara C1 di 9 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Pilkades Kuala Tolak diikuti 5 kandidat yakni Idi Yuliansyah, Hj Nurhasimah Djaelani, Ahmad Yani, dan Joko Prianto. Hanya Nurhasimah kandidat perempuan. Kandidat nomor 2 ini memenangkan hati masyarakat yang memilihnya sebanyak 1.242 suara atau 52% dari jumlah total 2364 suara sah.
“Semoga semuanya berjalan lancar sampai menuju pelantikan 17 agustus nanti. Setelah dilantik nanti, kita akan langsung menjalankan tugas dan menyelesaikan satu persatu permasalahan yang ada di Desa Kuala Tolak,” ujar Nurhasimah.
Sebelum pemilihan, seperti halnya kandidat lainnya memaparkan visi misinya. Perempuan tangguh yang satu ini mengusung visi Maju, Berbudaya Dan Sejahtera yang dijabarkan dengan 4 misi penting diantaranya meningkatkan pembangunan infrastruktur yang pro rakyat dan berwawasan lingkungan.
Misi lainnya adalah, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pelayanan public yang aspiratif, mewujudkan masyarakat desa yang religius dan berbudaya berbasis kebhinekaan dan ketahanan keluarga, mewujudkan masyarakat desa yang tertib, aman dan nyaman.

Seperti diketahui, Pilkades serentak Kabupaten Ketapang tahun 2021 dilaksanakan di 91 desa yang tersebar di 18 Kecamatan dari 20 Kecamatan. Wakil Bupati Ketapang, H.Farhan bersama Forkopimda melakukan kunjungan ke beberapa titik tempat dilaksanakannya Pilkades, sekaligus memastikan penerapan protokol kesehatan di setiap TPS desa.
Farhan mengatakan, pelaksanaan Pilkades serentak berjalan lancar, aman dan tertib. “Setelah proses demokrasi ini selesai, yang menang memberikan penghormatan kepada yang belum menang, dan yang kalah jangan terpuruk. Karena proses demokrasi ini terus menerus,” kata Farhan. (rdo)