Pontianak. Gubernur Kalbar Sutarmidji tidak terlihat di kemeriahan HUT 58 Golkar di Taman Alun Kapuas Pontianak, Minggu (16/10/2022). Apakah ini sinyal Midji ditinggalkan?
“Jika benar Partai Golkar Kalbar sengaja tidak mengundang Sutarmidji dalam acara penting HUT Golkar ke 58 itu, bisa kita simpulkan partai ini menunjukkan posisi tawarnya sebagai salah satu partai pengusung sutarmidji pada Pilgub 2018 lalu,” kata Pengamat Politik Ireng Maulana.
Dengan bersikap demikian, kata Ireng, Golkar Kalbar sekaligus memberikan pelajaran kepada Sutarmidji yang mungkin selama berkuasa belum membangun pola komunikasi setara kepada partai. Sehingga memicu kekecewaan di dalam internal partai.
“Alasan yang lain, kita juga melihat kehadiran Ria Norsan dalam acara tersebut sebagai indikasi, jika Sutarmidji tidak lagi diinginkan Golkar Kalbar untuk dapat di usung, dan golkar Kalbar akan lebih memprioritaskan kader sendiri untuk maju pada pemilihan gubernur di 2024,” ujar Ireng.
Alumnus IOWA United States ini secara politis menjabarkan apabila menghadirkan Sutarmidji dan Ria Norsan bersamaan di panggung yang sama justeru akan membuat kebingungan sesama kader. Hal ini dapat mempengaruhi soliditas organisasi. Karena partai akan dinilai inkonsisten dalam menentukan prioritas rekrutmen calon kepala daerah dari Golkar.
Menurut Ireng, sikap Golkar yang tidak menghadirkan Sutarmidji dalam acara Gerak Jalan Sehat sebagai rangkaian HUT Partai Golkar 58 secara serentak se-Indonesia sebenarnya peristiwa politik biasa. Namun moment itu menjadi sinyal kuat atas independensi partai untuk merangkul atau menolak figur yang mereka nilai.
Barangkali, ujar Ireng, Golkar Kalbar belum cukup puas atas kinerja Sutarmidji selama menjabat. Atau boleh jadi komunikasi yang tidak egaliter oleh Sutarmidji kepada koleganya di parlemen yang kebetulan bersentuhan langsung dengan legislator dari partai Golkar.
“Golkar Kalbar bebas bersikap untuk menunjukkan karakter politiknya. Sedangkan Sutarmidji sebagai politisi senior tentu mampu beradaptasi dengan dinamika politik yang berubah-ubah menjelang pemilu 2024. Semua kemungkinan dapat terjadi,” tegas Ireng.
Meriah dan Sukses
Seperti diketahui gerak jalan sehat secara diselenggarak serentak se-Indonesia termasuk di Kota Pontianak dan Kubu Raya yang terkonsentrasi di Taman Alun Kapuas. Jalan sehat berlangsung meriah dan sukses. Keseluruhan diselenggarakan kegiatan yang sama di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Kegiatan ini memecahkan rekor MURI.
Di Pontianak, sebanyak 35 ribu lebih warga tumpah ruah di Alun-alun Kapuas, Pontianak. Warga berkumpul sejak pagi hari menggunakan pakaian khas Partai Golkar, kuning.
Seluruh pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Kalbar, DPD Partai Golkar Kota Pontianak dan DPD Partai Golkar Kabupaten Kuburaya, hadir. Demikian pula ormas Partai Golkar dan simpatisan serta kader.
Terlihat hadir, DR Adrianus Asia Sidot yang mewakili Ketua DPD Partai Golkar Kalbar Maman Abdurrahman yang berada di Jakarta selaku steering committee tingkat nasional pada kegiatan tersebut. Walikota Pontianak H Edy Rusdi Kamtono terlihat menghadiri kegiatan itu dan memberikan sambutan di atas venue.
Hadir juga Sekretaris DPD Golkar Provinsi Kalbar Ir H Prabasa Anantatur MH dan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Kalbar H Drs Ria Norsan MM. “Partai Golkar adalah satu-satunya partai tertua di Indonesia. Hari ini masih tegak berdiri dan kita semakin kuat,” kata Adrianus Asia Sidot dari atas venue di Taman Alun Kapuas.
Jalan sehat sukses terselenggara dan bertabur hadiah, mulai dari hadiah rumah, sepeda motor, peralatan rumah tangga dan lain-lain. Kegiatan ini juga diisi hiburan dari grup band asal Pontianak Wakman dan Muhammad Irfan, vokalis band Giovinda.
Penulis: R. Rido Ibnu Syahrie