Mempawah. Peserta Rakernas Sylva Indonesia menanam seribu mangrove menggunakan metode selongsong bambu, Sabtu (13/7/2024) di Desa Sungai Bakau Kecil, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Penananam mangrove ini diinisiasi Gemawan melalui program Aksi Jaga Pesisir (Sigap) bersama masyarakat. Aksi ini menjadi rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Sylva Indonesia 2024 yang diikuti 300 peserta dari 23 perguruan tinggi.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia Wahyu Agung, Direktur Gemawan Laili Khairnur, Tenaga Sub Professional BRGM RI Hermawansyah, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Raja Fajar Azansyah mewakili Pj Bupati Mempawah.
Hadir pula Kepala UPT KPH Wilayah Mempawah Usuluddin, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Sofwan Anwari, Pj Kades Sungai Bakau Kecil Saniman, dan tamu undangan lainnya.
Wahyu Agung menjelaskan penanaman mangrove ini rangkaian dari Rakernas selama enam hari di kota Pontianak. “Field trip ini dilakukan di desa Sungai bakau kecil. Jumlah mangrove yang ditanam sekitar 1000 buah dengan jumlah 600 selongsong bambu,” kata Wahyu.
Menuru Wahyu, Sylva Indonesia saat ini melakukan salah satu aksi nyata mitigasi perubahan iklim, yang menjadi tema besar. Selama perjalanan sylva Indonesia hingga 65 tahun, sudah melahirkan kader rimbawan yang terlibat langsung dalam pengelolaan hutan di Indonesia.
“Harapan dari kegiatan penanaman mangrove ini, ingin menunjukkan dan memberikan contoh kepada para pegiat alam, aktivis lingkungan, dan lainnya,” kata Wahyu.
Tenaga Sub Professional BRGM RI, Hermawansyah menjelaskan aksi tanam mangrove menjadi pembelajaran untuk saling menguatkan dan melengkapi antara pemerintah dan stakeholders.
Direktur Gemawan, Laili Khairnur menyampaikan pesan pentingnya kolaborasi. Apapun itu bisa berkontribusi untuk perubahan untuk Indonesia yang lebih baik.(iz/rls)
Update Berita, ikuti Google News