Pontianak. Pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten/Kota se-Kalbar melalui Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda), Sabtu (4/12/2021) telah mendaulat Maman Abdurahman melaju dalam Pilgub 2024. Namun Ketua DPD Golkar Provinsi itu tidak egois. Iapun menyebut 4 kader terbaik dari partainya.
Empat nama lain besutan partai berlambang beringin itu antara lain Prabasa Anantatur, Adrianus Asia Sidot, Martin Rantan dan Ria Norsan. “Sangat wajar kalau ketua pengurus DPD II mencalonkan ketua DPD I partai untuk menjadi calon gubernur, namun saya tidak boleh egois karena ada beberapa kader terbaik di Partai Golkar yang bisa diberikan kesempatan untuk dicalonkan,” ujar Maman.
Pernyataan Maman itu dianggap sebagai sikap elegan, sekaligus mencerminkan Golkar sebagai partai yang memprioritaskan kader. Hal ini sangat relevan karena masing-masing memiliki keterwakilan yang relevan sesuai kapasitas dan basis massa. Berikut ini kader Golkar Kalbar yang berpotensi berlaga di Pilgub 2024.
- Maman Abdurrahman
Lahir di Pontianak, 10 September 1980, merupakan alumni SDN 1 Kebong Kacang dan SMP 13 Pontianak. Jenjang SLTA dijalaninya di SMA Negeri 3 Kota Pontianak yang kemudian meneruskan pendidikannya ke jenjang strata-1 Universitas Trisakti hingga mengantongi gelar sarjana teknik perminyakan. Saat mahasiswa menjadi aktivis di Badan Eksekutif Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Ia pernah bekerja di Premier Oil Indonesia sebagai insinyur lapangan pada 2008 hingga 2012. Kemudian menjadi manajer pengembangan bisnis di PT Luas Biru Utama. Pada 2009-2013, menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur di PT Hasta Mega Persada.
Pada kurun waktu 2010 hingga 2016, ia menduduki posisi sebagai pengurus DPP Partai Golkar Jakarta, Ketua DPP AMPI Jakarta, Ketua DPP KNPI Jakarta, dan Ketua GM-FKPPI Jakarta. Figur muda yang enerjik ini telah mengikuti Diklat Fungsionaris di DPP Partai Golkar. Pada 2018 sempat menjadi Tenaga Ahli Kemensos-RI dan Wakil Sekjen DPP Partai Golkar.
Selanjutnya di perhelatan Pilegislatif 2019, ia mencalonkan diri sebagai caleg untuk Daerah Pemilihan (Dapil) I Kalbar meliputi Kota Pontianak, dan 8 kabupaten yakni Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, Bengkayang, Landak, Kayong Utara, Ketapang, Sambas.
Membawa nomor urut 1 kala itu, Maman mendulang perolehan suara sah peringkat pertama Golkar di Dapil I sebanyak 108.520. Perolehan suara ini juga sekaligus menempatkan Maman pada posisi terbesar kedua perolehan suara di Dapil I setelah pesaingnya dari parpol lain. Di senayan, Maman mendapat posisi sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI yang membidangi Energi, Riset-Teknologi, dan Lingkungan Hidup.
Pada 9 Februari 2020, Maman masuk dalam bursa Calon Ketua DPD Golkar Kalbar dan bersaing dengan Ria Norsan. Pada Musda X inilah Maman terpilih menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kalbar masa bakti 2020 – 2025 dengan meraih dukungan 12 suara dari total 20 pemegang suara berasal dari DPD kabupaten/kota, ormas pendiri dan didirikan serta organisasi sayap Golkar.
- H. Prabasa Anantatur
Namanya sudah tidak asing lagi di jagat politik Kalbar. Dikenal sebagai pria yang lentur dalam bertindak, namun tegas dalam mengambil keputusan. Politisi Partai Golkar yang sangat militan ini, tidak pernah lompat partai dan memiliki konstituen yang cukup banyak.
Seperti kebanyakan tokoh publik lainnya, Prabasa menjalani dunia pendidikan secara formal. Ia mengenyam Sekolah Dasar dan SMP di bilangan Jalan Nusa Indah Pontianak. Kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 1 Pontianak. Pada tahun 1990 melanjutkan studi ke Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak tahun 1990 dan strata II Fakultas Hukum di universitas yang sama pada tahun 2006.
Sejak kelas 5 SD sudah berlatih Judo hingga meraih kualifikasi Sabuk Hitam Dan Satu . Selain itu, ia menyukai olahraga sepakbola hingga didaulat sebagai pemain Pra PON (Pekan Olahraga Nasional) Kalbar.
Perjalanan hidupnya di dunia kampus juga terbilang cemerlang. Bukan saja mendapatkan nilai akademik yang baik, Prabasa juga aktif dalam Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Teknik Untan. Selepas menyelesaikan studi S-1 kemudian Prabasa mulai merambah ke kalangan profesional bidang pengadaan barang dan jasa, sesuai dengan skill yang dimiliknya dari bangku kuliah. Iapun menjadi Direktur sebuah perusahaan.
Tak lama kemudian, ayah dari tiga orang anak ini mulai mengenal dunia politik. Mula-mula masuk sebagai pengurus Gerakan Masyarakat (GEMA) Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Kotamadya (sekarang Pemkot) Pontianak sebagai ketua periode 1997-2002. Selanjutnya Wakil Sekretaris Ormas MKGR Kotamadya Pontianak periode 1997-2001, sebagai sayap Partai Golkar di Kotamadya Pontianak.
Loyalitasnya kepada partai, mengantarkan Prabasa masuk sebagai pengurus DPD Partai Golkar Tingkat I Provinsi Kalbar 1999 – 2004. Seiring waktu yang menempa sosok pria ini, terus membawanya ke kancah politik jenjang berikutnya. Nah, saat musim pemilihan kepala daerah tiba melalui jalur pemilihan di DPRD Sambas, Prabasa terpilih sebagai Wakil Bupati Sambas mendampingi Burhanuddin A Rasyid untuk masa kerja 2001 – 2006.
Di masa menjalankan amanah wakil kepala daerah itu Prabasa tetap mengurus partai yang membesarkannya, dan iapun menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sambas periode 2004-2009. Sejumlah organisasi dan lembaga lain digelutinya. Mulai dari Lembayu Pontianak, dan turut menjadi pendiri Lembaga Adat Melayu Serantau. Usai membesarkan Golkar di Kabupaten Sambas, Prabasa menjadi Wakil Ketua DPD Partai Golkar.
Karir politik selanjutnya mengantarkan pria kelahiran Pontianak, 4 Februari 1960 ini sebagai anggota DPRD Provinsi Kalbar secara berturut-turut tiga periode yakni periode 2009-2014 sekaligus menempati posisi Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat.
Posisi wakil ketua itu layak diterimanya lantaran ia cukup signifikan membawa gerbong Partai Golkar dalam pengumpulan suara elektoral. Di tahun itu Partai Golkar di Kabupaten Sambas menyumbangkan suara terbanyak kedua se-Kalbar sebanyak 39.941. Suara tersebut merupakan ranking 1 di Kabupaten Sambas mengalahkan PDI Perjuangan.
Pada perhelatan pilegislatif 2014, nama Prabasa kembali mewarnai panggung politik Kalbar dan lolos menjadi anggota Dewan untuk periode 2014-2019. Demikian pula untuk periode 2019-2024 yang serta merta menempatkannya pada posisi Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar.
Satu hal yang membuat Prabasa matang dalam bertindak adalah ketika menyikapi gonjang-ganjing Partai Golkar secara internal di pusat yang berimbas ke daerah. Namun demikian dapat dilewatinya dengan mulus akibat kelenturan dan kesantunannya dalam berpolitik. Prabasa pada Musyawarah Daerah (Musda) X DPD Partai Golkar Provinsi Kalbar Tahun 2020 cukup banyak berperan. Untuk lima tahun periodisasi Partai Golkar Kalbar tersebut Prabasa menempati posisi sekretaris.
Apapun karir politik selanjutnya yang akan ditempuh Ir. H. Prabasa Anantatur MH, yang jelas dirinya secara psikologis dan religiusitas semakin matang dalam berpolitik. Ia terus menjaga kebersamaannya dengan konstituen dan masyarakat, terutama di daerah pemilihan.
- Adrianus Asia Sidot
Figur yang satu ini mengawali karirnya sebagai birokrat. Adrianus Asia Sidot lahir di Landak 2 Februari 1961. Jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP hingga SMA dilaluinya hingga 1979. Keinginannya dalam menimba ilmu pendidikan formal membuat Adrianus rajin belajar. Iapun masuk ke Diploma Pemerintahan Daerah Akademi Pemerintahan Dalam Negeri Pontianak. Tak cukup itu saja, jenjang strata 1 dilaluinya dalam bidang Politik di Institut Ilmu Pemerintahan Jakarta pada kurun waktu 1986 – 1988.
Sedangkan jenjang S-2 mengambil Studi Pembangunan di Pasca Sarjana Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dan menamatkan S-3 Administrasi Negara pada Program Doktor Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Padjadjaran Bandung pada 2008.
Pak Adri, demikian orang kerap memanggilnya, mulai meniti karir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Beberapa posisi ditempatinya kemudian di jenjang birokrat antaralain Plt Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Landak. Karena ketekunannya dalam bertugas sebagai PNS ini, Adri mendapat penghargaan karena pengabdiannya berupa Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun, Satya Lencana Karya Satya 30 Tahun dan pengharagaan lainnya.
Pada Pilkada Landak 2006, Ia dilirik Cornelis untuk mendampingi dan terpilih menjadi Wakil Bupati Landak. Posisi wakil hanya dijalaninya sebentar saja lantaran Cornelis melaju ke Pilgub Kalbar pada 2007 dan memenangkan kontestasi. Adri pun menggantikan posisi yang ditinggalkan itu dan ia otomatis menjadi Bupati Landak periode 2008–2011.
Pilkada terus bergulir dan Adri memenangkan pemilihan untuk periode berikutnya 2011–2016. Selama berkiprah sebagai kepala daerah inilah Adri totalitas mengerahkan kemampuannya dalam pembangunan yang bukan saja fisik, melainkan juga pengembangan sumber daya manusia (SDM). Di masa dia memimpin, banyak SDM dari Landak yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke strata 1, bahkan ke tingkat doktoral. Baginya, investasi bidang SDM memang tidak langsung dirasakan dampaknya dalam waktu singkat, tetapi akan sangat siginifikan di tahun-tahun berikutnya dan ini memengaruhi indeks pembangunan manusia.
Usai menjalankan tugas dua periode sebagai bupati, Adri masuk ke kepengurusan Partai Golkar Kalbar. Pilihannya ini sangat tepat, karena dalam darahnya telah mengalir kekaryaan di masa Indinesia mengenal kekuatan ‘single majority’. Terbukti bahwa Adri pernah menjadi Ketua Dewan Penasehat Kecamatan Badau pada Tahun 1989 hingga mendekati masa reformasi.
Tiba saatnya perhelatan Pilegislatif 2019. Adri bertarung di Dapil II Kalbar meliputi Sanggau, Sekadau, Melawi, Sintang dan Kapuas Hulu. Ia melaju dengan Nomor Urut 1 dan berhasil mendulang suara 48.453 sekaligus peringkat satu di partainya, dan urutan ketiga perolehan suara di Dapilnya dibandingkan partai lain. Karir Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, MSi begitu cemerlang. Ia kini menjadi anggota DPR-RI periode 2019–2024 dan sesuai keilmuannya, menjadi Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi Pendidikan, Olahraga, dan Sejarah.
- Martin Rantan
Figur lainnya yang merupakan kader Partai Golkar adalah Martin Rantan. Pria kelahiran Tumbang Titi Ketapang 28 Maret 1968 ini cukup mahir dalam kancah pertarungan Pilkada.
Terbukti dirinya telah menjabat satu periode dan berlanjut di periode kedua. Pertama, memenangkan Pilkada Ketapang untuk periode 2016-2021 dan pada 26 Februari 2021, ia kembali dilantik setelah memenangkan Pilkada bersama pasangannya H Farhan.
Loyalitas Martin kepada Partai Golkar tidak diragukan lagi. Pada Musyawarah Daerah (Musda) Ke-X Golkar Ketapang tahun 2021, menyatakan dirinya tidak ingin memegang tampuk Ketua DPD dan diserahkan kepada kader terbaik golkar lainnya. Namun Ia tetap ingin selalu di barisan Golkar menjadi Dewan Pertimbangan.
- Ria Norsan
Masyarakat Kalbar pada mulanya mengenal Ria Norsan sebagai seorang pengusaha bidang konstruksi di awal tahun 2005 karena ia memegang jabatan Ketua Gabungan Palaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) Kalbar. Ia pernah menjadi PNS di Pemprov Kalbar pada kurun waktu 1989-1998. Norsan juga dikenal sebagai Bupati Mempawah dua periode 2009–2014 dan 2014–2018. Kepemimpinannya sebagai Bupati itu dilanjutkan oleh istrinya, Erlina untuk periode 2018-2023.
Pria kelahiran Singkawang 17 Desember 1967 ini mengenyam pendidikan S1 di Universitas Tanjungpura, S2 manajemen dan hukum masing-masing di Universitas Tarumanegara dan Universitas Tanjungpura. Kiprahnya dalam partai politik terhitung baru saat terjadi rivalitas antara dirinya dengan Rahmad Satria sebagai Ketua DPD Partai Golkar Mempawah. Setelah itu Norsan menjadi Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Kalbar pada tahun 2017 hingga berakhir di 2020 melalui Musda X DPD Partai Golkar Kalbar. Pada tahun 2018 Norsan menjadi Wakil Gubernur Kalimantan Barat mendampingi Sutarmidji untuk periode 2018-2023.
Penulis: R. Rido Ibnu Syahrie I Update Berita, ikuti Google News