ALIRAN air Sungai Sambas yang tenang merupakan karunia alam yang tak terhingga. Bentangan alur sungai ini menjadi salah satu ciri khas di jantung pusat peradaban Kabupaten Sambas, sebuah lokasi yang kerap mendapat julukan Serambi Mekkah.
Selain kekayaan unsur religi dan nilai historis yang dimiliki daerah ini, juga terdapat banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan. Kolaborasi apik telah ditunjukkan penggiat desa bernama Abdul Muis yang menggandeng Politeknik Sambas (Poltesa) dan segenap unsur di Desa Pasar Melayu. Jadilah destinasi baru, Wisata Air Pasar Melayu.
Lokasi wisata ini berada di tepian Sungai Sambas yang masuk dalam wilayah Desa Pasar Melayu. Desa ini bagian dari Kecamatan Sambas yang memiliki luas 1,53 kilometer persegi. Penduduknya sedikit. Hanya 1.265 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 372.
Untuk menuju lokasi, dapat dijangkau melalui darat. Namun akan lebih indah dan menarik jika para pecinta wsiata air menempuh jalur air menggunakan perahu wisata dari Water Front Istana Kesultanan Alwatzikoebillah Sambas menuju lokasi Wisata Air Desa Pasar Melayu.
Memasuki jalan desa, kita akan disuguhkan hasil penataan kawasan yang artistik. Di sisi kiri dan kanan jalan dibatasi potongan bambu untuk menopang beberapa lukisan dan tempat bunga yang digantung. Kawasan ini mulai ramai dikunjungi warga lokal yang rekreasi bersama keluarga maupun rekan-rekannya.
Sore hari, akan bertambah ramai pengunjung yang swafoto dan mengambil video. Selain teduh juga panorama sekitar sungai sangat mendukung. Sesekali melihat produk kerajinan hasil karya pengurus PKK Desa Pasar Melayu. Mau kulineran juga bisa.
“Karya yang ditampilkan di Desa Pasar Melayu merupakan hasil kerjasama warga dan mahasiswa Poltesa untuk mengembangkan potensi desa, terutama di tepian sungai,” kata Abdul Muis penggiat desa wisata.
Desa Wisata ini baru saja launching dua pekan silam dan memerlukan banyak sentuhan pengembangan. Abdu Muis mengharapkan lokasi tersebut menjadi alternatif destinasi dan memberikan daya tarik bagi pengunjung.
“Dampaknya nanti untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya di bidang kuliner dan kerajinan. Dengan demikian pengunjung dapat terus bertambah,” ujar Muis.
Konsep awal wisata ini digarap Muis bersama mahasiswa Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata Poltesa dan masyarakat Desa Pasar Melayu.
“Kolaborasi ini untuk mengangkat potensi pariwisata yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Kami mencoba memberikan nilai tambah potensi sungai Sambas sebagai destinasi wisata air,” ujar Yuliansyah Direktur Poltesa kepada sambastimes.com, Senin (25/7/2022) malam di Aula Desa Pasar Melayu.
Garapan Poltesa memang bukan hanya dengan Desa Pasar Melayu, tetapi juga bekerjasama dengan Desa Temajuk, Kecamatan Paloh untuk mengangkat potensi pariwisata alamnya.
Sejak dirintis, Kepala Desa Pasar Melayu, Heri Irawan telah menyambut baik ide mahasiswa Poltesa untuk mengembangkan potensi wisata tersebut. “Kami mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa Poltesa,” ujar Heri.
Wisata Air Pasar Melayu memang belum sempurna. Banyak pihak mengharapkan adanya perhatian dari Pemkab Sambas. “Semoga lokasi wisata ini mendapat perhatian pemerintah, hiasan-hiasannya bertambah seperti lampu taman yang dapat menjadi tempat bersantai,” ujar Suriati, Warga Desa Pasar Melayu.
Suriati mengaku sejak kawasan tersebut ditata dengan berbagai hiasan, lokasi pinggiran Sungai Sambas menjadi menarik. “Banyak pengunjung datang. Kami berharap pengunjung semakin ramai datang ke lokasi wisata air,” harap Suriati. (dra/hen/st)