Sambas. Setelah mendapat kritik dan teguran, akhirnya Sambas Islamic Tourism Expo (SITE) di Kompleks Kantor Bupati 8-18 Maret 2023 diselenggarakan sesuai tujuan kegiatan dan tema.
Kritikan dan teguran itu lantaran salah satu even dari rangkaian kegiatan tersebut dianggap melenceng. Event Organizer (EO) SITE, 99 Pro X Dua Energi telah menyampaikan maaf secara terbuka.
Permintaan maaf itu perihal adanya hiburan dangdut dengan penyanyi yang membuka aurat dan joget penonton yang membaur antara laki-laki dan perempuan.
“Atas nama pihak penyelenggara, kami menyampaikan permohonan maaf kepada Pemerintah Kabupaten Sambas, tokoh agama dan masyarakat Kabupaten Sambas,” kata Ruly Apri, EO 99 Pro X Dua Energi, Selasa (14/3/2023).
Ia menjelaskan hiburan tetap berlanjut dengan mengikuti rekomendasi Pemkab Sambas dan berupaya membantu pedagang agar even ramai dihadiri pengunjung. Kegiatan hiburan itu antara lain menampilkan band akustik, nonton bareng film, dan wahana permainan.
Selain itu, bazar pangan, expo pakaian muslim dan aneka kuliner. Pihak EO juga mengumpulkan donasi melalui konser amal untuk bantuan korban banjir di Kabupaten Sambas.
Sebelumnya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sambas sempat protes, karena tidak sesuai dengan tema dan simbol-simbol islami yang digunakan. Pemkab diminta mengkaji ulang dan segera mengambil langkah terkait SITE 2023.
Firdaus, Ketua HMI Cabang Sambas menjelaskan even tersebut melenceng dari tema karena ada dangdutan dan joget-jogetan. Ditambah lagi anak-anak sekolah sedang menghadapi ulangan Pertengahan Semester (PTS). Umat Islam juga akan menyambut bulan suci Ramadan.
Teguran
Selain HMI, pihak Polres Sambas turut memberikan teguran kepada pihak EO 99 Pro X Dua Dua Energi. Teguran itu pasca beredarnya video dan foto yang dipotong saat hiburan band berlangsung. Padahal, sebelumnya sejak sore hari sudah membuka ceramah di layar dan memutar murrotal pengajian.
“Saat itu saya sudah instruksikan agar biduan berpakaian sopan, dan mereka tampil mengikutinya, bahkan membawakan lagu islami,” kata Ruly.
Protes lainnya sempat muncul dari Mujahidin, Tokoh Agama Kabupaten Sambas pada pertemuan Jumat Curhat bersama Polres Sambas, Jumat (10/3/2023) di Warkop Pangeran. SITE dianggap bertolak belakang dengan simbol Islamic karena menampilkan lagu dangdut dengan suasana berjoget diikuti ramai penonton.
Mujahidin menyebut event yang digelar tersebut menuai kontroversi masyarakat Sambas, sehingga ini harus menjadi perhatian bersama. “Saya melihat postingan medsos masyarakat, banyak yang menyayangkan event ini. Terlebih Sambas sedang digaungkan dengan Serambi Mekah,” jelas Mujahidin.
Penulis: Riskiyansyah