Sambas. Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Sambas ke 391 dan HUT pemindahan ibukota dari Singkawang ke Sambas ke 23, diperingati dengan berbagai rangkaian acara. Salah satunya Pameran dan Kontes Bonsai Lokal se-Kalimantan Barat.
Pameran dan kontes ini bertempat di halaman gedung baru Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Sambas. Penyelenggaran kegiatan, Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Sambas selama dua hari mulai 30-31 Juli 2022. Sebanyak 245 peserta mengikuti ajang ini dengan membawa total jumlah pohon bonsai sebanyak 562.
Asisten III Setda Sambas Drs Alkap MSi saat membuka kegiatan menjelaskan seni bonsai sangat unik dan bernilai seni tinggi. Pembentukan sebuah tanaman yang mengalami proses bonsai memerlukan waktu lama. Namun hasilnya sangat menarik.
“Diharapkan melalui pameran dan kontes bonsai ini dapat memberikan manfaat besar bagi Kabupaten Sambas,” kata Alkap yang mewakili Bupati Sambas dalam acara pembukaan dan pengguntingan pita tanda dibukanya Pameran dan Kontes Bonsai oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Sambas, Yunisa Satono.
Ketua PPBI Cabang Sambas Anwari mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kabupaten Sambas. Dari keseluruhan peserta berasal dari perwakilan PPBI Cabang Pontianak, Singkawang, Ketapang, Landak, Kayong Utara, Mempawah, Bengkayang dan Kepulauan Natuna.
Terdapat 7 kelas yang dikonteskan diantaranya kelas Mame dengan tinggi pohon 0 sampai 15 cm, kelas Small 16 sampai 30 cm, kelas Medium 31 sampai 60 cm, kelas Large 61 sampai 90 cm, kelas Prospek All Size, kelas Bahan All Size dan kelas XL ukuran 91 sampai 150 cm.
“Dalam kontes ini, peserta memperebutkan Piala Favorit Bupati Sambas, Best In Show All Class, juara masing-masing kelas dan uang pembinaan, serta Door prize,” jelas Anwari.
Menurutnya, antusias pecinta bonsai mengikuti pameran dan kontes ini cukup tinggi, dikarenakan sesuai jadwal penerimaan pohon dimulai 29 Juli 2022, pembukaan tanggal 30 dan penutupan tanggal 31 Juli 2022.
“Diluar dugaan, tanggal 28 Juli sudah banyak peserta yang mendaftar online ataupun offline sudah mengantarkan pohon bonsai. Kegiatan ini, sekaligus untuk meningkatkan silaturrahim antar pecinta bonsai,” jelas Anwari yang juga Anggota DPRD Sambas dari Fraksi Gerindra ini.
Ia berharap melalui kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Sambas, serta mendongkrak industri kreatif dan pariwisata yang berdampak meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Dari segi ekonomi, masyarakat bisa saja menanam bahan bonsai di pekarangan rumah. Bonsai yang sudah juara itu nilainya sangat mahal sekali, karena membuatnya tidak mudah, masing-masing punya karakter,” ujar dia.
Sementara itu, Bupati Sambas Satono mengajak para penghobi bonsai di Kabupaten Sambas untuk berkolaborasi menjadikan bonsai sebagai sarana untuk menumbuhkan ekonomi kreatif masyarakat.
“Saya minta PPBI Cabang Sambas tidak sekedar bikin pameran dan kontes sesama mereka saja, tapi bagaimana menarik masyarakat agar terlibat langsung dari segi ekonomi kreatifnya, sehingga bisa menjadi nilai jual” kata Satono dalam sambutannya menutup Pameran dan Kontes Bonsai, Minggu (31/7/2022).(edo/dra/hen)