Sebuah film apik yang pertama kali dirilis 10 tahun lalu masih membekas bagi para penikmat cinema tanah air. Film itu adalah ‘Habibie&Ainun’ tentang Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie.
Film yang dibintangi Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari (BCL) ini beberapa kali tayang ulang yakni pada 12 September 2020 di televisi. Baru-baru ini kembali tayang di SCTV, Sabtu 25 Juni 2022 pukul 12:00 – 12:30. Film yang diangkat dari memoar dan ditulis Habibie dalam judul yang sama ini berisi kisah hidupnya bersama mendiang istrinya, Hasri Ainun Habibie.
Di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2013 mendapatkan tiga penghargaan, termasuk aktor terbaik untuk Reza Rahadian. Garapan film produksi MD Pictures ini mendapat respons positif pemirsa di tanah air. Tak terkecuali sesudah Habibie wafat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Selatan pada 11 September 2019.
Berikut ini Sinopsis Habibie&Ainun: Berawal dari seorang Rudy Habibie si genius ahli pesawat terbang yang memiliki mimpi untuk berbakti kepada bangsa Indonesia. Ia membuat pesawat terbang untuk menyatukan Indonesia. Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas dengan segala prestasi dan kariernya yang cemerlang.
Sekitar 1962, Habibie dan Ainun yang merupakan dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Saat itu Habibie jatuh cinta kepada Ainun. Bagi Ainun, dirinya tak hanya jatuh cinta, melainkan salut pada visi dan mimpi Habibie. Keduanya kemudian menikah dan pergi ke Jerman.
Di Jerman, keduanya menjalani masa-masa sulit terutama soal godaan harta dan kekuasaan. Mereka menghadapinya dengan penuh pengorbanan hingga kembali ke Tanah Air. Habibie kemudian bekerja untuk mewujudkan mimpinya. Pria kelahiran Parepare itu selanjutnya mendapat amanah sebagai Menteri hingga berkesempatan menjadi Presiden Republik Indonesia.
Saat Habibie menjalankan tugasnya sebagai presiden itulah, kesehatan Ainun menurun. Namun Aiunun tidak memberitahukan kondisi sakitnya itu karena khawatir menambah beban pikiran suaminya. Ainun kemudian jatuh pingsan ketika berpidato dalam sebuah acara.
Habibie baru tahu dan merasa terpukul. Ternyata penyakit lama Ainun kambuh lagi. Film ini banyak mengajarkan arti ‘mencintai’ dan cinta sejati. Ainun bagi Habibie adalah mata untuk melihat hidupnya. Begitupun Ainun, Habibie adalah pengisi kasih dalam hidupnya.(ris)