Jika ingin melihat bagaimana perempuan yang menjadi korban gerombolan di era pemberontakan DI/TII dan PKI, ada di film Before, Now and Then (Nana).
Film yang telah berpetualang di berbagai ajang festival film ini dapat disaksikan di prime video. Alur ceritanya diangkat dari kisah nyata Raden Nana Sunani. Ia seorang perempuan Sunda yang hidup di daerah Jawa Barat pada tahun 1960-an.
Nana berhasil melarikan diri dari gerombolan yang ingin menjadikannya istri. Iapun kehilangan ayah dan anak karena konflik di Jawa Barat kala itu. Hidup baru ia jalani ketika menikah dengan seorang pria yang kaya. Kekayaan justeru tidak membuatnya bahagia lantara Nana kerap direndahkan martabatnya.
Si suami juga seorang yang tidak setia. Nana yang hidup dalam penderitaan, kemudian bersahabat dengan salah seorang perempuan dan menemukan sesuatu yang membuatnya bisa berubah.
Film garapan sutradara Kamila Andini ini diambil dari bab pertama novel Jais Darga Namaku, karya Ahda Imran. Film Nana diproduksi Fourcolours Films bersama Titimangsa Foundation. Dibintangi Happy Salma yang berperan sebagai Nana.
Untuk mempertahankan keaslian setting dan kultur, dialog-dialog dalam film ini menggunakan bahasa sunda. Namun disertai subtitle dalam bahasa Inggris. Pemutaran perdana film di Festival Film Internasional Berlin pada 12 Februari 2022.
“Film berbahasa Sunda ini sudah diputar di 17 negara. Memenangkan beberapa penghargaan internasional. Sekarang bisa dilihat di Prime Video,” kata Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat dalam akun resmi twitter @ridwankamil
Menurut Emil, film Before, Now and Then adalah cerita seorang perempuan di tatar Pasundan pada era DI/TII dan PKI di akhir rezim Orde Lama. “Menceritakan sosok Nana yang bergulat dengan cinta lama dan memori masa lalunya. Diperankan dengan brilian oleh Happy Salma,” ujar Emil.
Ridwan Kamil memberikan apresiasi filmi ini yang baru saja tayang secara khusus di Bandung, Selasa (18/10/2022). “Saya akan selalu mendukung film-film yang mengeksplorasi tempat-tempat indah di Jawa Barat, bahasa, dan kekayaan budaya,” katanya.
Selain Happy Salma yang memerankan Nana, sederet bintang lainnya adalah Laura Basuki, Ibnu Jamil, Arswendy Bening Swara, Rieke Diah Pitaloka, Arawinda Kirana dan Chempa Putri, aktris cilik. Film ini terbilang sukses lantaran tayang secara world premiere.
Penghargaan bergengisi juga berhasil diraih pada kategori Silver Bear for Supporting Actress di Berlin International Film Festival 2022 untuk aktris Laura Basuki.(ind)