Jakarta. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade di Peso Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara menjadi proyek raksasa energi listrik.
Proyek raksasa tersebut baru saja melalui tahap penandatanganan kerjasama antara PT Kayan Hydro Energy (KHE) selaku pemrakarsa pengembang proyek dengan pihak Sumitomo Corporation, Kamis (6/10/2022) di Hotel Fairmont Jakarta.
PLTA Kayan Cascade terbagi dalam 5 bendungan. Saat ini KHE sedang melakukan pembangunan infrastruktur awal bendungan. PLTA Kayan Cascade memiliki nilai investasi lebih dari 17 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Jika dikonversi ke dalam rupiah, angka tersebut setara Rp258 triliun dengan asumsi kurs Rp15.178 per dolar AS.
Diperkirakan pada 2023 akan dilanjutkan untuk membangun infrastruktur pendukung bendungan dan bangunan pengelak (diversion channel) bendungan, yang menjadi anak tangga pertama dalam tangga Cascade.
Head of Infrastructure Business Asia and Oceania Sumitomo, Satoshi Matsui mengatakan dirinya percaya PLTA Kayan Cascade akan menjadi dasar sejarah Sumitomo berikutnya. Proyek ini akan berkontribusi pada program transisi energi nasional di Indonesia untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.
Menurut Satoshi Matsui, hal itu untuk meningkatkan energi terbarukan dalam bauran energi nasional, dan untuk mengurangi emisi karbon sesuai komitmen nasional dalam Perjanjian Paris dan COP26. “Karena itu Sumitomo akan mengembangkan PLTA Kayan Cascade bersama dengan PT Kayan Hydro Energy untuk mendukung komitmen Pemerintah Indonesia,” ujarnya.
Contoh Kerjasama
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Mr Kanasugi Kenji meyakini kerja sama antara PT KHE dengan Sumitomo dalam proyek PLTA Kayan Cascade memiliki potensi besar. Kerjasama ini bisa menjadi contoh masa depan di bidang energi antara Jepang dan Indonesia.
Direktur Utama PT KHE Andrew Sebastian Suryali menjelaskan, listrik yang dihasilkan PLTA Kayan Cascade ini nantinya menyuplai kawasan industri hijau yang dikembangkan PT Indonesia Strategis Industri (PT ISI). Suplai lainnya untuk kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan pada umumnya.
Menurut Suryali, dengan terbangunnya PLTA Kayan maka daya tarik kawasan industri hijau ini akan semakin kuat bagi seluruh kalangan industri yang peduli pada pengurangan emisi karbon.
Dan pihak Sumitomo Corporation, kata dia, berencana mempromosikan kawasan ini kepada perusahaan- perusahaan Jepang. Perusahan-perusahaan tersebut sekarang ini mempunyai komitmen solid untuk menggunakan energi listrik yang berasal dari sumber energi terbarukan. (*/pro)