Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal menjatuhkan pilihan kepada Airlangga Hartarto untuk melaju pada Pilpres 2024.
Sinyal pilihan itu dikemukan Jokowi dalam pidatonya pada perayaan puncak Ulang Tahun Partai Golkar ke 58 di Hall C Jiexpo Kemayoran Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2022) malam.
“Saya dengar dan lihat, setiap hari pak Airlanggo berangkulan terus dengan pak Mardiono PPP dan pak Zulkifli Hasan PAN. Saya pesan jangan terlalu lama-lama,” kata Jokowi disambut riuh para peseta dan undangan yang hadir.
Tiga parpol yakni Golkar, PPP dan PAN memang sudah lama menyatakan berkoalisi dengan nama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Koalisi ini telah melampaui 25 persen suara atau 20 persen Presidential Threshold hasil Pemilu 2019 lalu. Golkar 14,78 persen, PAN 7,65 persen dan PPP 3,30 persen.
“Selamat ulang tahun Golkar ke 58. Golkar banyak makan asam garam dalam perpolitikan Indonesia. Oleh sebab itu saya yakin Golkar akan dengan cermat, teliti, hati-hati dan tidak sembrono dalam mendeklarasikan capres cawapres 2024,” kata Jokowi.
Presiden ke 7 Republik Indonesia ini meyakini yang akan dipilih oleh Golkar adalah Capres maupun Cawapres yang benar-benar tokoh. Silakan terjemahkan,” ujar Jokowi seraya mencontohkan presiden ibarat pilot yang penumpannya banyak yakni seluruh rakyat Indonesia.
Ibarat Pilot
Jokowi mengumpamakan hal itu berdasarkan literatur yang didapatkannya soal pemilihan pilot. Ada perusahaan airline yang hendak memilih pilot. Terdapat dua calon pilot yang masing-masing mengemukakan keandalannya.
Pilot pertama berbicara agar dipilih dengan janji akan mematuhi hukum penerbangan internasional, dan akan terbang di ketinggian 30 ribu. Pilot kedua mengatakan semua calon penumpang akan didudukkan di kelas bisnis dan akan diberikan diskon tiket.
“Kondisi sekarang pasti tertarik nomor dua karena semua kelas bisnis dan mendapat diskon. Yang memili nomor dua, hati-hati karena emosional dan kurasng informasi. Sebetulnya tawarannya juga tidak masuk akal,” papar Jokowi.
Apa kesimpulannya, tanya Jokowi? Ia meneruskan bahwa jangan sembarangan memilih capres dan cawapres. Apalagi dengan keadaan dunia saat iniyang betul-betul sangat sulit. Tahun depan akan lebih sulit lagi karena ada 14 negara yang sudah menjadi pasien IMF dan 28 negara lainnya antre di depan pintu IMF.
“Akan ada 66 negara. Oleh sebab itu betul-betul memilih pemimpin kedepan. Kita pilih yang memiliki jam terbang tinggi. Salahsatunya adalah pak Airlangga karena dalam pembangunan negara itu penting yang namanya stabilitias politik dan keamanan,” ujarnya.
Pidato Jokowi pada malam puncak HUT Golkar ke 58 ini sangat cair dan penuh joke-joke ringan. Ia menyapa semua yang hadir mulai dari Ketua Umum Prtai Golkar Airlangga Hartarto, HM Yusuf Kala Wapres ke 10 dan 12 RI, pimpinan lembaga dan Kabinet Indonesia Maju.
Jokowi juga menyapa para senior Golkar seperti Akbar Tanjung, Aburizal Bakri, Hatta Radjasa, Luhut Binsar Pandjaitan, Ginanjar, Surya Paloh, Margiono, Agus Harimurti dan para ketua dan pimpinan Parpol lainnya sebagai undangan.
Penulis: R. Rido Ibnu Syahrie