Sambas. Harga pupuk di Kabupaten Sambas melambung tinggi, berkisar Rp300 ribu perkarung. Banyak petani padi menolak menjual beras dari olahan hasil panennya.
Mahadi, salah seorang petani Desa Saing Rambi Kabupaten Sambas, Senin (16/10/2023) menjelaskan harga pupuk yang tinggi tak sebanding dengan harga padi.
“Harga pupuk mahal. Harga beras juga mahal mencapai Rp15 ribu perkilogramnya. Sedangkan harga padi sangat murah, berkisar Rp8 ribu perkilorgamnya,” kata Mahadi.
Panen tahun ini, kata Mahadi, harga padi murah dan banyak hama padi. Padi sangat tidak mungkin dijual lantaran harga pupuk mahal. Hasil panen dijadikan beras dan hanya untuk konsumsi keluarganya di rumah
“Harga pupuk mahal, untuk satu borong (areal tanam) menggunakan 5 kilogram pupuk. Sedangkan hasil panen dalam perborongnya berkisar 800 kilogram,” kata Mahadi.
Dengan tingginya harga kebutuhan pertanian, di tambah adanya serangan hama padi, sehingga hasil beras hanya untuk konsumsi sendiri. “Banyak juga hama padi yang menyerang tanaman, mulai dari hama tikus, belalang, hingga burung,” keluhnya.
Mahadi berharap harga pupuk bisa murah agar hasil panen bisa untuk dijual. Dengan begitu petani dapat membeli dengan harga terjangkau, dan bisa menjual padinya.
Penulis: Hendra Firmansyah I Update Berita, ikuti Google News