Pontianak. Cerita lucu dan unik terjadi saat pencabutan nomor urut pasangan Pilgub Kalbar 2024 . Mulai dari yel-yel pendukung hingga sikap dan perilaku pasangan calon.
Kelucuan itu terjadi dalam seremoni di sela Rapat Pleno Terbuka Pengundian, dan Penetapan nomor urut yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalbar, Senin (23/9/2024) di Qubu Resort, Kubu Raya.
Untuk Pilgub Kalbar, pasangan Sutarmidji-Didi nomor urut 1, Norsan-Krisantus nomor urut 2 dan Muda-Jakius nomor urut 3. Masing-masing Paslon diberikan waktu untuk tampil di podium memberikan sambutan usai mendapatkan hasil pengundian nomor urut.
Saat Sutarmidji hendak naik ke atas podium, yel-yel pendukung mulai menggema sesuai dengan themesong yakni ‘lanjut agek’ yang bermakna lanjut lagi untuk periode kedua. Mafhum, Sutarmidji merupakan petarung dari petahana Gubernur Kalbar.
Seolah tersulut lagu ‘lanjut agek’, ternyata para pendukung nomor urut 2 pasangan NKRI (Norsan-Krisantus) langsung membalas dengan lagu dangdut karya H Rhoma Irama ‘Kegagalan Cinta’. “Cukup sekali aku merasa, kegagalan Cinta”. Hanya saja kata ‘cinta diganti dengan kata ‘midji’.
Karuan saja, dibalas ulang pendukung Sutarmidji-Didi yang menghentak serempak dengan ‘lanjut agik’. Kondisi ini juga memantik sikap dari para pendukung Muda-Jakius yang mendapatkan nomor urut 3. Para pendukung nomor 3 ini memunculkan gimmick tak ingin terlibat dalam perseteruan nomor 1 dan 2.
Pendukung Muda Mahendrawan dan Jakius Sinyor inipun kompak bernyanyi, dangdut “Darah Muda’ yang juga karya H Rhoma Irama. Lagu ini dicocokkan dengan kandidat yang kebetulan bernama ‘Muda’
Suasana pun reda karena masing-masing Paslon meminta untuk berhenti yel-yel, sekaligus untuk memberikan kepada masing-masing pasangan calon untuk berpidato.
Denie Amirudin, salah seorang pendukung yang juga utusan Parpol yang hadir dalam Rapat Pleno nomor urut Pilgub Kalbar itu mengungkapkan, suasana cabut undi nomor urut penuh keseruan. “Para pendukung terhibur, dan mudahan masyarakat juga menjalani Pilkada kali ini dengan ras bahagia,” ujar Denie.
Menurut Denie yang juga advokat ini, setiap kandidat Pilgub memiliki karakter masing-masing. Ada yang baperan dan terlihat temperamen, ada yang langsung ngegas dan gagap. Ada pula yang santai dan merespons audiens dengan kemampuan dialektika serta retorika yang dimiliki.
Penulis: R. Rido Ibnu Syahrie I Update Berita, ikuti Google News