Sambas. Banjir merata di sekabupaten, yakni Kabupaten Sambas di Provinsi Kalimantan Barat. Gubernur Kalbar Sutarmidji diminta segera bertindak, jangan menunggu air surut.
“Gubernur Kalbar harus segera mengambil sikap, jangan setelah banjir baru datang menyerahkan bantuan. Sekarang masyarakat sangat membutuhkan, karena sudah 5 hari ini rumah mereka terendam banjir,” kata Anggota DPRD Provinsi Kalbar H Subhan Nur kepada pontianak times, Minggu (5/3/2023).
Menurut Subhan, banjir yang melanda Kabupaten Sambas sudah masuk kategori bencana daerah, karena kondisi hujan masih tinggi, serta luapan air sungai yang terus naik.
“Ini sudah masuk kategori bencana daerah, banjir sudah 5 hari di Kabupaten Sambas, sudah ribuan rumah terendam banjir. Sekarang intensitas hujan masih tinggi, serta luapan air terus naik,” kata Subhan.
Subhan menjelaskan perlunya bantuan sesegera mungkin dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar untuk menangani banjir di Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang, khususnya kecamatan yang terdampak banjir parah.
“Tahun ini sudah dua kali terjadi banjir besar, dan kali ini intensitas hujan masih tinggi, tidak menutup kemungkinan akan meluas. Perlu perhatian Gubernur Kalbar meninjau langsung kondisi banjir daerah,” ujar Subhan yang juga legislator Dapil Kabupaten Sambas ini.
Pantauan lapangan Pontianak Times, banjir terparah berada di Desa Sepantai Kecamatan Sejangkung dengan ketinggian air mulai 70-120 sentimeter. Urutan kedua banjir terparah berada di Paling Desa Tempapan Hulu Kecamatan Galing.
Mayoritas kecamatan dari jumlah total sebanyak 19 kecamatan mengalami banjir, dengan korban terdampak sebanyak 11.168 jiwa.
Mayoritas 19 kecamatan di kabupaten berpenduduk 631.865 jiwa ini sudah terkena banjir. Warga memilih bertahan di bawah atap rumah dan belum ada aktivitas evakuasi.(tim st/pt)