Pontianak. Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengkoordinir bantuan untuk daerah terdampak banjir di Sintang, Melawi, Sanggau, Sekadau dan Kapuas Hulu. Rumah Dinas Gubernur dijadikan gudang penampungan logistik bantuan dari masyarakat untuk korban banjir.
“Solidaritas masyarakat Kalbar sangat luar biasa untuk membantu korban banjir. Mereka mengantarkan langsung. Bisa dilihat sendiri, bantuan masih banyak,” kata Sutarmidji, Senin (15/11/2021) kepada wartawan sambil memperlihatkan di beberapa ruangan Pendopo yang menampung beras, makanan ringan, mi instan dan telur.
Data terakhir hingga Senin (15/11/2021), terdapat 6 ribu mi instan, beras 50 ton dan 60 ribu telur. “Relawan yang akan meyalurkan adalah Rumah Zakat. Mereka yang kita suruh menyalurkannya karena lebih berpengalaman. Kemudian disana ada organisasi-organisasi pemuda yang mau menyalurkan, ya kita kirim,” ujar Sutarmidji.
Kemudian, kata dia, dari pihak TNI-Polri dan Pemda setempat turut menyalurkan juga. “Hari ini kita kirim ke Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang karena lokasi tersebut yang terdampak besar. Saya kirim khusus 1 truk berisi logistik, untuk dapur umum 2 truk dan yang 1 truk itu untuk yang mereka mengungsi di tempat keluarganya,” papar Sutarmidji.
Dijelaskan Sutarmidji, para relawan cukup banyak dan diminta untuk tidak mengonsumsi logistik untuk korban banjir, walau hanya sedikit. “Jangan konsumsi ini. Kalau mau makan kita beli. Mereka tak boleh konsumsi ini,” katanya.
Terkait kontribusi dari perusahaan perkebunan sawit, Ia menegaskan tidak mau terima. Jika mau menyumbang, silakan distribusikan sendiri agar mereka bisa lebih dekat dengan masyarakat melalui penyaluran dana CSR (Coorporate Social Responsibility). “Kemarin ada datang bawa 1 tronton, saya bilang silahkan distribusikan sendiri,” ujar Sutarmidji.
Sebetulnya, lanjut dia, pihak Pemprov Kalbar ingin membantu perkebunan sawit agar tidak disalahkan terus sebagai penyebab banjir. Tetapi faktanya memang harus disalahkan. Ada dua alasan yang tidak bisa diterima ketika pihak perkebunan sawit diundang untuk turut serta membantu korban banjir. “Alasan pertama, perusahan mereka tidak berada di pusat banjir. Pantas ndak mereka begitu,” kata Sutramidji menceritakan ketika Pemprov beberapa waktu lalu mengundang 20 perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di Kalbar.
Alasan kedua, ujar dia, undangan yang dibuat ditujukkan kepada personil perusahaan perkebunan yang bisa membuat atau menyampaikan keputusan”Tapi jawaban mereka harus minta petunjuk atasan dulu. Lantas, untuk apa mereka datang. Padahal dampak banjir harus segera diatasi. Mungkin selama ini pihak perkebunan seolah menyangka kami mau meras dan minta. Tanya saja siapa yang pernah kasi duit ke saya, buka-bukaan saja. Perusahaan sawit mana,” kata dia.
Pun demikian, Sutarmidji, tetap menghargai siapapun pihak yang menyumbang, termasuk dari perkebunan sawit. “Saya Cuma senyum-senyum saja ketika ada perusahaan sawit yang menyalurkan 50 paket bantuan. Untuk apa? paling satu paket senilai 50 ribu rupiah atau total dua setengah juta rupiah. Sangat tidak wajar. Kalau dibandingkan dengan anak-anak TK saja luar biasa solidaritasnya dalam menyumbang korban banjir,” kata Sutarmidji.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur memang menerima bantuan banjir dari anak-anak TK Islam Assalam Pontianak berupa uang tunai. Mereka didampingi guru-gurunya. “Terimakasih sudah membantu. Sebetulnya kita lebih pada bantuan berupa logistik. Tetapi bantuan ini sangat membantu dan bentuk dari solidaritas masyarakat Kalbar untuk korban banjir. Inilah bentuk solidaritas masyarakat tanpa diminta,” kata Sutarmidji.
Sementara itu, Minggu (21/11/2021) Gubernur Kalbar telah menjadwalkan untuk berkunjung langsung kesekian kalinya dan akan berkantor di lokasi banjir. “Bisa empat atau lima hari berkantor disana. Saya akan bantu sekaligus jalan ke sanggau, sekadau, sintang, melawi dan kapuas hulu. Insya Allah bantuan ini masih bisa bertahan untuk satu sampai dua minggu, kita masih mampu,” ujar Bang Midji, sapaan akrab Gubernur Kalbar ini.
- Penulis: R. Rido Ibnu Syahrie
.