Jakarta. Penetrasi teknologi informasi semakin cepat bergulir. Setelah menggerus media cetak menjadi format digital, selanjutnya konsep media audio visual yang akan banyak diminati seiring digantikannya berbagai jenis pekerjaan manusia.
“Perkembangan teknologi di tahun 2025 diprediksi bisa menghilangkan sebanyak 83 jenis pekerjaan fisik, rutin, dan pekerjaan berbahaya. Pekerjaan itu akan diganti 95 juta jenis pekerjaan baru yaitu pekerjaan imajinatif, inovatif, dan kreatif,” kata Budiman Sujatmiko saat menjadi pembicara dalam Rakernas II Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Rabu (8/12/2021) di The Jayakarta Hotel, Jakarta.
Kehadiran Budiman di hadapan ratusan peserta Rakernas itu selaku inisiator Bukit Algoritma, sebuah proyek yang sedang digagas untuk penguatan di era industri 4.0. Pembangunan sarana fisiknya dikerjakan melalui Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Kiniku Bintang Raya dengan BUMN bidang konstruksi PT Amarta Karya (AMKA), berlokasi di Cikidang dan Cibadak, Sukabumi-Jawa Barat.
“Jika pada tahun 2025 anak-anak kita tidak imajinatif dan pekerjaannya hanya menulis dan menerima telpon, maka tahun 2025 tak akan dapat kerjaan. Karena robot menulis lebih cepat dan tepat. Sampai tahun 2045 akan banyak perombakan sistem ekonomi, pendidikan dan budaya, kesehatan, berbangsa dan bernegara,” ujar Budiman.
Budiman menawarkan SMSI untuk bisa bekerjasama dengan Bukit Algoritma yang sedang digagasnya. Perkembangan ke depan, media massa digital dalam bentuk tulisan akan mulai tergantikan oleh konsep media audio visual bahkan berbasis imajinasi. Visi bisnis di era transformasi digital kedepan ialah era revolusi digital dan bio fisik.
“Bukit Algoritma sudah menyiapkan untuk merespon era transformasi digital dan transformasi bio fisik itu. Bukit Algoritma akan menjadi sebuah tempat mengembangkan seluruh imajinasi, inovasi dan kreativitas terutama anak-anak muda, scientist dan technolog, dan pebisnis, khususnya pebisnis scientist,” kata Budiman.
Menurut aktivis 98 ini, Bukit Algoritma akan menyediakan tempat menuju teknologi rekayasa persepsi, rekayasa biologi, dan rekayasa atomic. Ada banyak perubahan dalam kehidupan manusia sehari-harinya. Dari perubahan itu, harus tahu cara bagaimana meresponnya.
Menurutnya, ada 3 jenis teknologi yang akan memacu perubahan besar-besaran dalam bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, transportasi, komunikasi, hunian, pertambangan, dan manufaktur. Pertama ialah era transformasi digital. Disana ada 2 jenis rekayasa, yaitu rekayasa informasi dan persepsi, Kedua ialah era Internet of Things (IoT). Dan ketiga ialah era Internet of Everything.
“Di era IoT, jam tanganmu ialah doktermu. Di era IoT, khususnya brand computer interface, kaca matamu adalah universitasmu. Dan di era Internet of Everything, tubuhmu ialah rumah sakitmu. Era transformasi revolusi 4.0 akan mengubah segala fungsi yang sebelumnya tak terpikirkan oleh kita,” ungkap Budiman.
Budiman juga membahas soal teknologi Metaverse, yaitu alam gaib digital. Meta adalah bukti adanya alam lain secara digital. “Ke depan kita akan mampu hadir atau menghadirkan sosok kita sendiri dalam dimensi lain. Kita akan bisa berbicara dengan diri kita sendiri yang berusia lebih muda 25 tahun atau usia 70 tahun. Kita bisa berbicara dengan Ki Hajar Dewantara, semua karena teknologi,” jelas dia.
Manusia ke depan, lanjut dia, memiliki dua sisi yakni sisi fisik dan sisi virtual dirinya. “K-POP nanti bisa hadir di gedung pertunjukan di Seoul. Tapi karena Covid, dia bikin pertunjukan tiga dimensi di ruang sini. Kita bisa nonton dan bisa merasakan seolah hadir disana,” imbuhnya mencontohkan.
Dia juga menjelaskan soal aset digital yang tidak kalah dengan aset fisik. Kepemilikan ruang 3 dimensi, dimana masing-masing punya avatar. “Ada lagi yang kemaren lalu terjual Rp 9,34 miliar. Kapal mewah, kapal virtual, kapalnya gak ada secara fisik, tapi orang bisa mengunjungi dan memanfaatkan fasilitas di situ,” ungkapnya lagi.
Malah, kata dia, orang bisa pasang iklan di ruangan itu. “Ketika banyak orang berkunjung ke ruangan itu, anda bisa pasang iklan, bisa jual ruangan. Makanya, kita harus merespon itu,” ujarnya.
Merespon sosialisasi dan ajakan kerjasama dari Budiman Sudjatmiko ini, Ketua Umum SMSI Firdaus mengaku siap menjembatani para anggota SMSI untuk bisa bekerjasama dengan Bukit Algoritma.
- Editor: R. Rido Ibnu Syahrie