Home / Edukasi

Rabu, 28 Agustus 2024 - 12:16 WIB

60 Disabilitas Perempuan Berlatih Barista dan MUA

Kaum disabilitas perempuan sedang berlatih MUA dan Barista di Kafe Seperdua Kopi Tiam.

Kaum disabilitas perempuan sedang berlatih MUA dan Barista di Kafe Seperdua Kopi Tiam.

Pontianak. Sebanyak 60 disabilitas perempuan mendapatkan pelatihan barista dan MUA (Make Up Artist), Senin (26/8/2024) di Kafe Seperdua Kopitiam Pontianak.

Ke-60 disabilitas perempuan yang menjadi peserta pelatihan itu terbagi dalam 30 peserta yang mendapatkan pelatihan barista, dan 30 lainnya mendapatkan materi pelatihan MUA.

Peserta berasal dari beberapa kabupaten/kota antara lain Ketapang, Kayong Utara, Bengkayang, Sambas, Landak, Mempawah, Kuburaya dan Kota Pontianak.

Pelatihan ini merupakan hasil garapan Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia bekerja sama dengan Srikandi PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (PLN UIP KLB). Tujuannya, mendorong kemandirian perempuan disabilitas melalui program Srikandi Movement, Woman support Woman.

Acara tersebut dihadiri Deka Kurniawan Wakil Ketua Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia,  Adi Warna Ketua Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia, Mustaat Saman Pembina Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia, Emma Nurzayanti Ketua Srikandi PLN UIP KLB serta Sandy Nurdiana Senior Manager Keuangan, Anggaran, dan Umum.

“Kami bersama Yayasan Parapreuner Indonesia Bahagia menginisiasi program menyediakan akses pelatihan keterampilan yang relevan dan praktis bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas,” jelas Sandy Nurdiana, Senior Manager Keuangan, Anggaran, dan Umum.

Apresiasi

Wakil Ketua Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia, Deka Kurniawan memberikan apresiasi kepada PLN dan Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia atas penyelenggaraan program Srikandi ini.

Baca juga:  13 Oktober Hari Tanpa Bra Sedunia

“Saya sangat mengapresasi Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia yang telah mengayomi penyandang disabilitas di Provinsi Kalimantan Barat. Teman-teman dari Yayasan ini telah berkontribusi besar untuk seluruh aspek dan bidang kepada para penyandang disabilitas,” terang Deka.

Deka juga mengucapkan terimakasih kepada PLN yang telah memberikan bantuan program ini. Bantuan tersebut membantu PLN untuk menjadi lebih bercahaya. “Ketika PLN hadir ditengah-tengah kita, maka teman-teman disabilitas pun semakin berdaya,” ujar Deka.

Selaku penyelenggara dari acara Woman Support Woman, Ketua Srikandi PLN UIP KLB, Emma Nurzayanti memberikan dorongan bagi seluruh perempuan disabilitas untuk berkarya

“Kami pegawai-pegawai perempuan dari PLN UIP Kalimantan Bagian sangat bersyukur dan bahagia dapat memberikan bantuan ini kepada teman-teman kami. Semoga dapat memberikan semangat kepada penerima manfaat untuk terus berkarya dan mampu meningkatkan keterampilannya,” ungkap Emma.

Bantuan Alat

Selain pelatihan, PLN memberikan bantuan berupa 30 set alat make-up dan 1 set pengolah kopi. Pelatihan akan berlangsung selama dua minggu. Peserta tidak hanya dibekali keterampilan teknis saja, melainkan juga kewirausahaan.

“Kami berharap melalui hal ini dapat meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan bagi teman-teman disablitas,” jelas Mustaat Saman Pembina Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia.

Baca juga:  10 Calon Rektor IAIN Pontianak Adu Visi Misi

Dalam program Woman Support Woman pelatihan barista dan make-up artist, peserta dibekali dengan pengetahuan tentang cara memulai dan mengelola usaha sendiri, memahami pasar, serta strategi pemasaran yang efektif. Dengan demikian diharapkan peserta tidak hanya siap bekerja pada sektor-sektor tersebut, tetapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui usaha mereka sendiri.

Kenapa Make-Up Artist? Menurut Mustaat, permintaan untuk merias wajah tidak hanya untuk acara pernikahan saja. Sekarang ini wisuda dari TK, SD sampai Perguruan Tinggi, membutuhkan jasa rias.

“Ini menjadi peluang bagi teman-teman disabilitas untuk berwirausaha,” ujar Mustaat.

Pelatihan tepat gua lainnya adalah Barista. Hal ini lantaran warga Kota Pontianak menjadikan minum kopi sebagai kebiasaan. Bahkan warung kopi sudah menjadi tongkrongan warga. Tak heran jika kota ini menjadi sebuah kota yang memiliki cukup banyak warung kopi dan tersebar hingga sudut kota.

“Beberapa warung kopi berkomitmen untuk memperkerjakan barista disabilitas, nah kami menyiapkan kebutuhan tersebut,” ujar Mustaat yang juga mantan Anggota DPRD Provinsi Kalbar ini.

Penulis: Indra Hermawan I Update Berita, ikuti Google News

Share :

Baca Juga

Kodim Sambas tanam mangrove

Edukasi

Kodim Sambas Tanam Mangrove Cegah Abrasi
Rian dan Marhapida

Edukasi

Dua Mahasiswa Poltesa Magang ke Australia
Silatwil Ulama Kalbar

Edukasi

Ulama Kalbar Usung Santri Pimpin NU Kalbar
Pawai 1 Muharram

Edukasi

Pawai Ribuan Manusia Berpakaian Putih di Sambas
Lokakarya virtual Institute Kajian Kebangsaan (Instan), Sabtu (7/8/2021)

Edukasi

Ini Potensi Perusak Pemilu Serentak 2024
Webinar Sehati

Edukasi

Sakinah Finance Redam Angka Perceraian
Hoegeng Award 2022

Edukasi

Jejak Polisi Penerima Hoegeng Awards 2022
Masjid Syuhada Mempawah

Edukasi

Gratis 1000 Takjil di Masjid Syuhada Mempawah
error: Content is protected !!