Singkawang. Banyak elemen masyarakat terlibat langsung dalam mewujudkan Pemkot Singkawang hingga terbit UU Nomor 12 Tahun 2001. Pada momen 21 tahun ini jangan sampai melupakan jasa para pejuang.
“Kata orang tua jaman dulu, jangan melupakan sejarah. Sebab sejarah menunjukkan bangsa,” kata HR Suhartoyo SH MH kepada pontianak times, Minggu (16/10/2022).
Suhartoyo menyarankan kepada Walikota Singkawang yang saat ini masih menjabat dan segera berakhir periodisasinya untuk mengundang para pelaku sejarah pembentukan Kota Singkawang. “Kami bukan minta dihargai, sekali-kali kalau di momentum hari jadi hendaknya diundang,”ujar Suhartoyo.
Ia menyebutkan, setidaknya terdapat 14 elemen masyarakat yang memperjuangkan Singkawang menjadi pemerintahan kota. Elemen itu antara lain KPS, GPPKS, Kekertis, Gemmas, Tim Sukses, LKMD, para RT serta organ lainnya.
“Pada tahun 2000 kala itu masyarakat Singkawang secara politis mendaulat bapak Yusuf Maitimu sebagai wali kotif singkawang dan bersama beliau kami berjuang menjadikan singkawang menjadi Pemkot,” ujar Suhartoyo.
Kilas balik ini, lanjut dia, untuk mengenang kembali tokoh-tokoh pendiri yang telah pergi mendahului. Mereka adalah Yusuf Maitimu, Uray Yunadi, Hacekin Moris, Fahadi, Elius Bayin, Damsir, Emir Elmaswan, Suganda Gani dan lainnya. “Mohon maaf bila ada yang tidak disebutkan namanya,” kata Suhartoyo.
Di tempat terpisah, Hendri Iswanto salah seorang elemen masyarakat yang turut andil dalam memperjuangkan terbentuknya Singkawang, menyarankan hal sama.
“Kondisi hari ini pemerintahan singkawang ibarat berpesta tetapi melupakan jasa-jasa para pelaku sejarah. Elemen para pejuang itu seolah terlupakan,” kata Hendri yang juga akrab disapa Ace.
Hendri menjelaskan, para pelaku sejarah itu bagian tak terpisahkan dari keberadaan Pemkot hari ini dan mesti mendapat apresiasi. Sekaligus untuk sharing agar roda pemerintahan berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan dahulu.
Penulis: R. Rido Ibnu Syahrie