Mempawah – Kritik keras dilayangkan Kepala Dusun Mekar Jaya, Desa Antibar, Tantowi Yahya, terhadap kinerja Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika) Kabupaten Mempawah.
Ia menilai Diskominfo mempawah gagal menjalankan fungsi strategis dalam menyediakan informasi publik yang transparan dan bermanfaat bagi masyarakat, serta hanya berfokus pada kegiatan seremonial pimpinan daerah.
Dalam pernyataannya, Selasa (28/10), Tantowi mempertanyakan kompetensi pejabat yang memimpin Diskominfo.
“Saya bingung, apa yang menjabat di situ benar kompeten. Kalau tidak, sebaiknya dievaluasi oleh bupati atau sekda. Mempawah tidak kekurangan orang pintar,” ujarnya tegas.
Menurutnya, publikasi yang dilakukan Diskominfo selama ini terkesan monoton dan tidak menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Saya aktif di media sosial, tapi publikasi Pemda Mempawah, terutama akun Diskominfo, saya nilai jauh dari masyarakat. Isinya hanya kegiatan seremonial bupati dan wakil bupati,” katanya.
Pria lulusan S1 hukum itu menambahkan, masyarakat di tingkat bawah sering kesulitan mendapatkan informasi dasar mengenai program pemerintah, layanan publik, hingga kegiatan pembangunan.
“Warga sering bingung saat ingin mengurus sesuatu di Pemda. Saya juga tidak tahu apa saja yang dikerjakan Diskominfo selain posting kegiatan seremonial,” ungkapnya.
Tantowi menegaskan, Diskominfo adalah lembaga yang dibiayai oleh uang rakyat dan seharusnya berorientasi pada kepentingan publik. “Ini dinas yang digaji pakai uang rakyat. Jangan malas riset dan inventarisasi isu. Tanyakan, apa manfaatnya untuk masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kurangnya transparansi informasi terkait pembangunan infrastruktur. Beberapa hari lalu bupati memposting pembangunan beberapa ruas jalan.
“Tetapi warga tidak mengetahui jalan mana saja, berapa panjangnya, dan berapa anggarannya. Ini seharusnya jadi tugas Diskominfo dan PUPR untuk menyampaikan secara terbuka,” tegasnya.
Selain itu, ia menilai fungsi kehumasan Diskominfo belum berjalan efektif. “Humas pemerintah itu komunikasi dua arah, bukan satu arah. Kalau begini, kesannya kerja setengah hati dan tidak berorientasi pada manfaat nyata,” katanya.
Tantowi menegaskan, kritiknya bukan bentuk permusuhan, melainkan dorongan agar Diskominfo berbenah dan bekerja lebih profesional.
“Saya menyampaikan ini karena peduli. Semoga ini jadi bahan introspeksi agar Diskominfo lebih terbuka, komunikatif, dan benar-benar bekerja untuk masyarakat,” tutupnya.
Penulis: Rizky Firnanda I Update Berita, ikuti Google News


















