Pontianak. Sejak peringatan HUT Pemprov Kalbar ke-66 akhir Januari 2023 hingga beberapa bulan terakhir ini, Gubernur Kalbar H Sutarmidji bagi-bagi sepeda motor untuk 586 Desa.
Pembagian sepeda motor jenis trail itu untuk kendaraan inventaris, dan memudahkan mobilitas para Kepala Desa yang desanya tergolong mandiri. Jumlah desa mandiri di Kalbar hingga 2022 sebanyak 586 desa dari total 2.031 desa.
Sepeda motor jenis Yamaha WR 155 dikenal memiliki performance tangguh dengan slogan merek ‘semakin di depan’. Soal spesifikasinya, jangan diragukan. Kuda besi jenis ini berkekuatan 155 cc dengan transmisi 6 kecepatan. Harga Yamaha WR 155 ini dibanderol lebih kurang Rp36,9 jutaan.
“Sepeda motor ini kita berikan sebagai bentuk apresiasi kepada kepala desa yang telah bekerja keras, dan berupaya meningkatkan status desa menjadi mandiri,” kata Sutarmidji saat menyerahkan secara simbolis 119 sepeda motor di Sambas, Kamis (16/3/2023).
Jumlah Desa Mandiri selama kepemimpinan Sutarmidji memang naik pesat hampir setengahnya dibandingkan tahun 2021 sebanyak 385 Desa. Sedangkan untuk kategori Desa Maju berjumlah 549 Desa, Desa Berkembang 802 Desa, Desa Tertinggal 94 Desa. Sejak 2021, Kalbar tidak lagi memiliki desa yang tergolong Desa Sangat Tertinggal.
Pencapaian Desa Mandiri di Kalbar sekaligus menempatkan provinsi ini sebagai salah satu daerah penyumbang desa mandiri terbanyak. Hal itu berdasarkan data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terkait Indeks Desa Membangun (IDM).
Untuk mencapai status Desa Mandiri, minimal harus memenuhi 54 indikator IDM sesuai standar Kemendes PDTT. Keseluruhan indikator itu tergabung dalam indeks komposit terdiri dari Indeks Ketahanan Sosial (Pendidikan, Kesehatan, Modal Sosial dan Permukiman), Indeks Ketahanan Ekonomi (Keragaman Produksi Masyarakat, Akses Pusat Perdagangan dan Pasar, Akses Logistik, Akses Perbankan dan Kredit, Keterbukaan Wilayah) dan Indeks Ketahanan Ekologi atau Lingkungan (Kualitas Lingkungan, Bencana Alam, Tanggap Bencana).
Menurut Sutarmidji, setiap Desa Mandiri di Kalbar mendapatkan bantuan satu sepeda motor Trail merek Yamaha WR 155. “Pilihannya motor trail dengan ban cangkul untuk medan tanah, semuanya dapat. Kalau desa mandiri bertambah, ya kita siapkan lagi,” ujarnya.
Dukungan
Bagi-bagi sepeda motor trail oleh Sutarmidji mendapat dukungan dari banyak pihak. Selain para bupati tentu saja setiap kepala desa beserta aparaturnya.
Bagi Sutarmidji, pembagian tersebut merupakan amanahnya sebagai kepala daerah. Namun kondisi tersebut dapat membuat ikatan psikologis pemilik sapaan ‘Bang Midji’ ini dengan konstituennya, terlebih menjelang tahun politik 2024.
“Terima kasih atas bantuan sepeda motor untuk desa mandiri di Kabupaten Sambas. Sebagai bentuk terima kasih, kami akan berusaha semaksimal mungkin menambah desa mandiri,” kata H Satono, Bupati Sambas.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan juga turut mendukung upaya mendorong setiap desa di Kalbar menjadi desa mandiri. Hanya saja, Muda lebih menekankan pada substansinya, bukan hanya mengejar status.
Muda mencontohkan mengenai keadaan rumah tangga warga desa, kecukupan dan kemandiran pangan serta faktor lainnya. “Khusus di Kubu Raya menerapkan data by name dan by address sehingga semua pihak tahu bagiamana kondisi setiap rumah tangga warga secara rinci,” ujar Muda.
Yosep Firminus, Kepala Desa Bloyang, Kecamatan Belimbing Hulu, Kabupaten Melawi mengaku senang mendapatkan bantuan sepeda motor dari Pemprov Kalbar. Fasilitas tersebut sangat membantu kelancaran transportasi di desa. Apalagi saat jalan desa masih tanah dan kurang baik.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat, H Prabasa Anantatur menjelaskan akan terus mendukung pelaksanaan Desa Mandiri di Kalbar. DPRD Kalbar akan terus mendorong agar desa-desa lainnya di Kalimantan Barat menjadi desa mandiri, sehingga menjadi desa percontohan.
“Saya setuju dengan apa yang disampaikan Gubernur Kalbar agar desa lain datang ke Sambas untuk studi banding,” ujar Prabasa saat penyerahan bantuan sepeda motor sekaligus menghadiri Musrenbang RKPD Kabupaten Sambas, Kamis (16/3/2023).
Kritik
Ali, Kabid Eksternal Komite Mahasiswa Kabupaten Sambas (KMKS) mengkritik terkait bantuan sepeda motor untuk Desa Mandiri, jangan sampai hanya sebatas dari sisi administrasi.
“Ada lompatan yang cukup tajam jika mengamati kenaikan desa mandiri di Kabupaten Sambas dalam kurun dua tahun. Semula 38 desa mandiri, meningkat menjadi 119,” ujar Ali, Jumat (17/3/2023).
Ia berharap, desa mandiri bukan hanya dari segi administrasi. Namun sesuai realita yang ada dalam mendorong indeks pembangunan manusia atau IPM. “Menurut UU Nomor 6 Tahun 2014, Desa Mandiri adalah desa yang mempunyai ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar yang mencukupi,” ujar Ali.
Akses pelayanan dasar itu, lanjut Ali, antara lain infrastruktur memadai, aksesibilitas atau transportasi yang mudah, pelayanan umum, serta penyelenggaraan pemerintahan yang sangat baik. Kondisi tersebut diikuti masyarakat desanya yang sudah semakin berkontribusi dalam pembangunan sosial, maupun kesejahteraan masyarakat desanya.
Penulis: Tim PT dan ST
Update Berita, Follow Google News
