Home / Historia

Kamis, 14 November 2024 - 00:39 WIB

SMSI Nilai Kakek Prabowo Layak Mendapat Gelar Pahlawan

SMSI menggelar diskusi terkait pengusulan Gelar Pahlwan RM Margono Djojohadikusumo sebagai Pahlwan Nasional Indonesia

SMSI menggelar diskusi terkait pengusulan Gelar Pahlwan RM Margono Djojohadikusumo sebagai Pahlwan Nasional Indonesia

Jakarta. SMSI (Serikat Media Siber Indonesia) menilai kakek Presiden Prabowo Subianto, Raden Mas (RM) Margono Djojohadikusumo layak mendapatkan gelar pahlawan.

Ketua SMSI Firdaus,Rabu (13/11/2024) menjelaskan kakek Presiden Prabowo Subianto sudah selayaknya mendapat gelar pahlawan karena kiprah perjuangannya untuk bangsa di bidang ekonomi.

“Sosok RM Margono adalah sang inisiator lembaga keuangan yang menjadi pilar stabilitas ekonomi bangsa,” kata Firdaus.

Keterangan resmi SMSI ini setelah melalui tahapan Forum Group Discussion (FGD) sebanyak tiga kali pada Oktober 2024. Pembahasan terakhir, Selasa (29/10/2024) di Jakarta.

Diskusi SMSI terakhir dihadiri narasumber Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Yohanes Handojo, Wakil Ketua Dewan Pakar SMSI Buyung Wijaya Kusuma, dan Ketua Umum SMSI Firdaus sebagai penggagas utama. Dan, tampil sebagai moderator Jojon Novandri (Sekjen Perisai Prabowo).

Terkait hal ini, Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf atau sering disapa dengan panggilan Gus Ipul, Minggu (10/11/2024) di Jakarta, ahirnya menilai pemberian gelar pahlawan pada Raden Mas (RM) Margono Djojohadikusumo, kakek Prabowo Subianto Presiden sangat layak.

Selaras

Pendapat Gus Ipul selaras dengan penilaian Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang mengusulkan RM Margono diberi penghargaan sebagai pahlawan bangsa, terutama kiprahnya di bidang ekonomi.

Baca juga:  TKD Kalbar Penuhi Harapan Relawan Prabowo

“Tadi ada yang bertanya, apakah kakeknya Pak Prabowo layak diberikan gelar pahlawan, iya, sangat layak beliau, dan akan diproses sebagaimana mestinya,” ujar Gus Ipul di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU), di Kalibata, Jakarta.

Gus Ipul menegaskan, keputusan pemberian gelar pahlawan nasional masih menunggu kepulangan Prabowo Presiden yang saat ini tengah melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok, Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Inggris.

“Kita tunggu saja, ya, jadi seperti tahun-tahun sebelumnya, Kementerian Sosial mengusulkan 16 orang kepada Presiden melalui dewan pakar, nanti dewan pakar tentu akan melaporkan kepada Presiden. Kemudian dipilih enam dari 16 itu. Tentu harus menunggu Presiden,” ujar Gus Ipul.

Menteri sosial selanjutnya mengemukakan, para pahlawan kemerdekaan yang masih hidup terus dilibatkan untuk memberikan masukan-masukan dalam kebijakan negara, yang selama ini terus diakomodasi menjadi bagian dari kebijakan dan program pemerintah ke depan.

Kementerian Sosial juga terus melibatkan para veteran dan pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan dalam setiap acara kenegaraan, termasuk aktif menerima masukan dari mereka.

Baca juga:  Konflik Gapura Kembar Kota Singkawang
Pendiri BNI

Perlu diketahui RM Margono adalah pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), bank milik negara pertama yang didirikan setelah kemerdekaan.

Gagasannya tentang kemandirian ekonomi nasional mencerminkan visi jauh ke depan yang sangat relevan bagi bangsa Indonesia yang baru merdeka.

Tak hanya di bidang ekonomi, Margono juga peduli pada kesejahteraan sosial bagi rakyat, yang menurut gagasannya, kemerdekaan harus membawa manfaat langsung bagi rakyat kecil, sebuah prinsip yang masih relevan hingga sekarang.

Diskusi

Sementara itu Wakil Ketua Dewan Pakar SMSI Pusat, Buyung Wijaya Kusuma dalam kesempatan diskusi Selasa, 29 Oktober 2024, memaparkan bahwa RM Margono Djojohadikoesumo mendirikan Bank Negara Indonesia tahun 1946.

“Dari tahun 1946 sampai 1949 BNI menjadi Bank Sentral Indonesia, kemudian pada tahun 1949 posisi Bank BNI digeser dari status Bank Sentral Indonesia sesuai hasil perjanjian Linggarjati antara Indonesia dengan Belanda,” papar Buyung.

Ia juga menjelaskan, bagaimana perjuangan RM Margono Djojohadikoesumo dalam kondisi perekonomian Indonesia yang terpuruk paska kemerdekaan, dan harus membangun negara Indonesia sebagai negara yang berdaulat.(rls/smsi)

Update Berita, ikuti Google News

Share :

Baca Juga

Bascamp Kambau Borneo, lokasi konservasi penyu di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. (foto: edo/pontianak-times.co.id)

Historia

Ayo Ikuti Wisata Hewan Langka Penyu Paloh
Peringatan Tahun Baru Islam

Historia

Pawai Obor 1 Muharam di Bundung Laut
pontianak-times.co.id

Historia

Mencari Alasan Bongkar Gerbang Singkawang
Makam I Fatimah di depan lokasi Terminal Kijing

Historia

I Fatimah, Usulan Baru Pengganti Kijing
Raja Amantubillah Mempawah

Historia

Sandiaga Hadir di Toana Raja Mempawah
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Amirsyah mengajak muslim bersatu bangun Masjid Nasional Perbatasan

Historia

Ajak Muslim Bersatu Bangun Masjid 1001 Kubah
Loggo Muhammadiyah

Historia

Maklumat Muhammadiyah Iduladha 9 Juli 2022
pontianak-times.co.id

Historia

Gerbang Kota Singkawang Aneh bin Ajaib
error: Content is protected !!