Home / Ekonomi

Kamis, 16 Oktober 2025 - 20:13 WIB

Potensi Ekonomi Desa di Kabupaten Sambas Melimpah

Capture peserta Pelatihan Jurnalistik Aparatur Desa Section 1 Kabupaten Sambas.

Capture peserta Pelatihan Jurnalistik Aparatur Desa Section 1 Kabupaten Sambas.

Sambas. Potensi ekonomi desa di Kabupaten Sambas, sangat berlimpah. Hal itu terlihat dari sajian data produk unggulan dan kearifan lokal secara turun temurun.

Demikian dikemukakan Drs Alkap MSi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Sambas, Sabtu (12/10/2025) saat menjadi pembicara pada Pelatihan Jurnalistik Aparatur Desa. Palatihan ini diselenggarakan Kampung Borneo bekerjasama dengan DPD APDESI Provinsi Kalbar.

Menurut Alkap, untuk mengetahui secara ilmiah tentang produk unggulan memerlukan riset. Namun, bisa juga menggunakan kearifan lokal dan daerah yang telah lama menjadi ikon. “Misalnya saja, apabila kita menyebut desa wisata di Kabupaten Sambas, maka yang terucap adalah Jawai Selatan dan Temajuk,” ujar Alkap.

Pernyataan Alkap itu sekaligus menjawab pertanyaan dari Aang, salah seorang peserta pelatihan yang juga Kasi Kesra Desa Tanjung Keracut Kecamatan Teluk Keramat.

Baca juga:  SDSJ Besutan KBM, Ikhtiar Memperkuat Kapasitas Desa

“Demikian pula ketika ada yang menanyakan untuk keperluan akikah berupa hewan kambing. Maka masyarakat kita spontan menjawab ada di Selakau,” lanjut Alkap dalam pelatihan hari kedua via zoom meeting.

Alkap yang tampil membawakan materi seputar upaya ‘Menggali Potensi Desa Menuju Desa Berkembang, Maju dan Mandiri’ ini memaparkan potensi utama perikanan berada di Kecamatan Paloh, Selakau dan Pemangkat.

“Teluk Keramat identik dengan buah salak. Untuk souvenir, kerajinan tangan, anyaman, adalah Kecamatan Sejangkung. Rotan ada di Sejangkung. Sedangkan Kecamatan Sajad khusus kain tenun khas sambas,” kata Alkap.

Ubur-ubur Meredup

Hendra, Aparatur Desa Temajuk Kecamatan Paloh melontarkan pertanyaan soal potensi hasil perikanan yakni ubur-ubur. “Potensi ubur-ubur tersebut termasuk langka. Namun sekarang meredup,” kata Hendra.

Baca juga:  Outlet ke 40 de WAVE Hadir di Pontianak

Menurut Hendra, minat orang untuk menjadikan ubur-ubur sebagai komoditi juga semakin berkurang. Alasan utama adalah harga murah, dan sulit mencari penyuplai maupun pembeli dari luar. “Mengapa sulit untuk terangkat dan dipandang sebelah mata,” tanya Hendra.

Terkait hal ini, Alkap menjelaskan memang masyarakat pada bulan Maret hingga Mei fokus menangkap dan mengolah ubur-ubur menjadi produk makanan. “Beberap tahun terakhir ini terkendala produksi, dan pembeli dari luar sulit,” ujar Alkap.

Alkap menerangkan kondisi itu tidak terlepas dari intervensi kebijakan tentang ketatnya pengawasan di wilayah perbatasan. “Pembeli dari luar berpikir dua kali untuk membeli produk olahan ubur-ubur. Hal itu tergantung kebijakan di tingkat nasional,” kata Alkap.

Penulis: R. Rido Ibnu Syahrie I Update Berita, ikuti Google News

Share :

Baca Juga

Sosialisasi Perseroan Perorangan

Ekonomi

Wow.. Perseroan Perorangan Cuma Rp50 Ribu
Pengajuan pendirian Kopdes Merah Putih dari Peemkab Sambas kepada Wamenkop.

Ekonomi

Sinergi Pusat dan Daerah, Garap Kopdes Merah Putih
Toko Bahan Kue dan Kue Siau Ling

Ekonomi

Kue Siau Ling Semakin Nikmat Bersama Bank Kalbar
Bupati Sambas H Satono menyerahkan secara simbolis beras SPHP dalam operasi pasar murah di Kecamatan Jawai, Selasa (6/10/2025).

Ekonomi

Bupati Sambas Satono Buka Operasi Pasar Murah di Jawai
pontianak-times.co.id

Ekonomi

Bank BJB Bangun Kemitraan Bersama SMSI
Panen Jagung di Halaman Polsek Tekarang

Ekonomi

Giliran Polsek Tekarang Panen Jagung Perdana
Rokidi, Direktur Utama Bank Kalbar

Ekonomi

Ekonomi Nasional Belum Stabil, Bank Kalbar Berkinerja Positif
Penghargaan Bank Kalbar

Ekonomi

Bank Kalbar Sabet Penghargaan The Best Performing Bank 2024
error: Content is protected !!