Roma. Malam dinihari ini, Minggu (4/7/2021) pukul 02.00 akan terjadi adu kedigjayaan dua tim nasional, Inggris – Ukraina pada pertandingan perempat final EURO 2020 di Stadion Olimpico, Roma.
Ukraina dibanding Inggris, unggul dalam pengumpulan gol. Dua tim inipun menerjunkan para pemain andalan.
Demi memperebutkan tiket ke babak semifinal itu, kedua tim akan berkonsentrasi penuh dengan mengerahkan para pemain andalan yang menjadi kunci dan penentu kemenangan masing-masing. Inggris akan menampilkan Raheem Sterling, si pencetak 3 gol. Kemudian, Jack Grealish (2 assist), Luke Shaw (top rating 7,26).
Sedangkan Ukraina akan menurunkan dua pemain yang telah mencetak masing-masing dua gol yakni Andriy Yarmolenko dan Roman Yaremchuk. Tim asuhan Andriy Shevchenko ini juga akan diperkuat Andriy Yarmolenko (2 assist) dan Oleksandr Zincheko (Top rating 7,30).
Total head to head Inggris melawan Ukraina: Inggris unggul 4 kali menang, 1 kali kalah dan 2 kali seri dengan pertemuan terakhir mereka hanya seri 0-0. Yang menarik dalam sejarah pertarungan kedua tim bahwa Inggris selalu kesulitan memenangkan pertarungan ketika berhadapan dengan Ukraina. The Three Lion, julukan Inggris hanya mampu menang tipis selisih 1 gol saja melawan Ukraina. Sebaliknya Ukraina juga hanya pernah menang dengan selisih 1 gol.
Pada pertandingan nanti merupakan pertemuan perdana kedua pelatih tim. Mereka sama-sama antusias dan tidak sabar untuk saling adu strategi. Dikabarkan bahwa Gareth Southgate akan menerapkan formasi 4-2-3-1. Berarti, formasi ini menempatkan pemain penyerang sebanyak satu orang atau striker tunggal. Pola ini juga dipercaya menjadi solusi menyatukan playmaker dan deep-lying playmaker dalam satu skema.
Sedangkan Shevchenko akan meladeninya dengan formasi klasik, 3-5-2. Formasi yang menekankan pertarungan di lini tengah ini, namun telah banyak dipakai tim-tim raksasa sepakbola yang akhirnya bisa memenangkan pertandingan. Biasanya menempatkan 3 orang bek, dan bek tengah akan berperan menjadi sweeper.
Shevchenco seolah mafhum pentingnya menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang. Sebab, jumlah pemain bertahan wajib sama dengan jumlah penyerang, ditambah satu. Dengan pertimbangan formasi kedua tim tersebut, maka pertandingan akan berlangsung alot dan masing-masing tim akan kesulitan mencetak gol. Tinggal memperhitungkan tempo permainan, karena kedua tim relatif berimbang.
Satu hal yang membedakan dari pertandingan sebelumnya, atmosfer perseteruan memang sangat jauh jika dilihat dari kalkulasi jumlah gol yang sudah terkumpul. Ukraina memang unggul produktivitas gol atas Inggris, dengan juumlah 10 gol. Sementara Inggris hanya menggondol 5 gol saja. Namun di laga terakhir mereka seolah menepis perhitungan angka-angka statistik sebelumnya.
Kedua Tim sama-sama menunjukkan permainan berkelas di pertandingan babak 16 besar sebelumnya. Ukraina telah membuktikan dirinya sebagai tim tangguh lantaran berhasil menaklukkan tim kuat Swedia dengan skor 2-1. Keberhasilan Inggris juga adalah sebuah prestasi tersendiri, mereka mampu mengalahkan Jerman 2-0 dikandangnya sendiri. Hal ini akan menjadi efek pemompa semangat tim asuhan Gareth Southgate dalam laga di stadion Olimpico Italia dinihari ini.
Penulis: Richard PS
Editor: R. Rido Ibnu Syahrie